Bab 4: Perpisahan

253 26 1
                                    

Halo halo!!!

Luuumaaa buuuuanget ya 🤣

Maaf aku gak bisa apdet cepet!! Sejak awal emang begitu kan... Hehehe....

Alasannya? Alasan bisa memenuhi bab ini kalo kutulis semuanya...

Daripada kukasih tahu dan bikin kalian emosi, langsung aja ya!!

Ini bab 4!!

Setting-nya kembali ke pas Nie HuaiSang abis ngomong sama Wei WuXian ya!!

Silahkan dibaca! Semoga SUKAAA!!
.
.
.
“Nie-Zhongzu telah melakukan begitu banyak usaha,” kata Wei WuXian, menguji. “Bukankah kau ingin menjadi Xiandu?”

Untuk sejenak, raut Nie HuaiSang beku. Lantas berbalik dan memandang pegunungan dengan senyuman tipis yang masih terpatri di bibirnya. “Wei-Xiong, aku ingat seseorang yang mengatakan ini sebelumnya,” katanya. “Gunung-gunung dan sungai-sungai ini. Dengan keempat pemandangan yang indah. Tak peduli berapa kali kau melihatnya, tidak akan pernah bosan. Aku orang yang puitis. Hal-hal yang perlu kulakukan, aku tak akan lalai. Tapi untuk hal-hal yang bukan urusanku, aku tak akan ikut campur.”

Sekali lagi, Nie HuaiSang berbalik melihat Wei WuXian. Senyumnya disertai seringai kecil. Wei WuXian balas tersenyum hambar, sementara Lan WangJi tetap disana seperti air danau.

“Aku akan pergi,” kata Nie HuaiSang. Lantas berlalu menuruni jalanan menuruni pegunungan berbatu itu. Kipasnya berkebat pelan, disertai langkah kaki dan kibaran jubah kebesaran yang khas.

Wei WuXian, “...”

Lan WangJi memandang sekilas ke punggung Nie HuaiSang sebelum menatap wajah Wei WuXian yang penuh spekulasi. “Kau tak bertanya padanya?”

Wei WuXian, “Bertanya apa?”

“...”

Lan WangJi menatap ke mata itu, tapi Wei WuXian justru mendengus pelan. Seolah mengerti isi pikiran Lan WangJi, dia mengutarakan segalanya.

“Bertanya siapa yang mengarahkan Mo XuanYu? Meletakkan roh pedang? Menemukan Sisi dan Bicao, atau mengirim surat anonim itu?” dengus Wei WuXian lagi. “Tapi semua pertanyaan ini tak penting lagi sekarang, kan?”

Wei WuXian dan Lan WangJi berpandangan. Hanya sebentar... lalu Wei WuXian berlalu sembari memutar serulingnya.

Wei WuXian benar. Terlepas dari apapun yang terjadi dulu, sekarang semua telah selesai. Wei WuXian kembali ke dunia ini karena pengorbanan Mo XuanYu. Kelima tanda di lengannya telah hilang sempurna saat Jin GuangYao meregang nyawa di pedang Lan XiChen. Kematian kakak Mo XuanYu itu pun menyapu habis perkara kesalah pahaman Wei WuXian di masa lalu. Nama Mo XuanYu sendiri bersih dan dunia kultivasi tak perlu khawatir akan posisi Xiandu yang diatur seorang bajingan licik seperti Jin GuangYao.

Semua sudah selesai dengan baik.

Jika pun Nie HuaiSang benar-benar jawaban dari seluruh pertanyaan yang Wei WuXian ucapkan, dia tak memiliki motif di luar kepentingan pribadinya. Dari nafasnya yang tenang saat menjawab, dan tatapan matanya beberapa saat lalu, Pemimpin Sekte Nie itu jujur apa adanya.

Lan WangJi tak seharusnya mengkhawatirkan apapun.

Langkah-langkah Wei WuXian memelan ketika Lan WangJi belum ada di sisinya. Wei WuXian berbalik, “Kau lama.”

Lan WangJi menyusulnya dan mengiringi. “Xiong Zhang mengatakan maaf untukmu.”

Wei WuXian tersenyum. Dari menatap wajah teduh Lan WangJi yang di sebelahnya, dia menatap langit biru di atas sana. Beberapa burung terbang melintas di atas pohon-pohon tinggi. “Aku sudah tahu,” katanya. “Berarti aku harus menunggumu, dan itu akan jadi perjalanan yang panjang.”

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 28, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

[MDZS/BL] Si Penggeleng Kepala [Nie HuaiSang]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang