Kingdom Come [YUmji] (1/2)

507 30 19
                                    

Baby I will love you till Kingdom Come

-.-

Alternative Universe dimana jodoh pasti akan menemukan jalannya untuk kembali bertemu.

-.-

"Hai!"

Yuju membulatkan matanya dan warna kulitnya memucat saat seorang gadis tiba-tiba duduk di hadapannya.

"B-baby?"

Sang gadis di hadapannya bingung dan tertawa kecil, " 'Baby'? That's too fast, jagoan. Tapi kamu bisa panggil aku 'Yewon'. Kim Yewon.", Yewon merentangkan tangannya untuk Yuju jabat sementara Yuju hanya melihatnya, tidak berniat untuk menyambutnya.

Yewon mengangguk paham dan berkata, "Ga suka sentuhan sama orang baru ya? Well, aku mengerti, kakak ku juga seperti itu.", Yewon tersenyum lebar.

Tentu saja Yuju kenal dengan kakaknya Yewon, Kim Sojung. Sojung tidak mau bersentuhan langsung dengan orang baru, harus cuci tangan dulu, COVID brou. Tapi tidak, sebelum virus ini mewabah, Sojung tidak masalah berjabat tangan dengan orang baru untuk berkenalan.

Melihat Yuju hanya terdiam, Yewon kembali berbicara, "Aku ngeliat kamu tiap hari selasa, rabu dan sekarang, kamis, di kafe ini jadi aku ngeberaniin diri untuk mendekat. Well—kenalan—siapa tau kita bisa temenan—karena aku sering ke sini setiap hari itu juga. Awalnya ragu, tapi tadi kamu sebut aku 'Baby', which is maybe kamu juga tertarik sama aku. So, did I hit a jackpot?", kata Yewon panjang lebar dan menyeringai.

Yuju hanya terdiam, Yewonnya memang pemberani, tapi Yuju tidak menyangka akan seberani ini pada orang yang baru dia kenal.

"Uh.. Maaf itu reflek, it's because you really cute.", jawab Yuju sambil menggaruk kepalanya yang sebenarnya tidak gatal.

Yewon tersenyum lembut, "Aku berani jamin kalo kamu ketemu pacar kakak aku, kamu pasti akan teriak histeris. If you think I'm cute, well, she's cuter than me! The cutest in the whole world!"

Tanpa sadar, Yuju ikut tertawa kecil mendengar obrolan random dari Yewon.

"Anyways, what are you doing here?"

Yuju tersenyum, "As you see, reading books, nikmatin musik relaksasi dan tentu nikmatin kopi hangat."

"Well, we can see that.", Yewon tersenyum, "Aku tau ini mungkin mengganggu privasi, tapi maksud aku, kenapa di sini? Kenapa selalu ke kafe ini? Ya, kalo aku boleh tau sih."

Yuju menutup bukunya dan menyesap kopi yang sudah hampir dingin, "Tempat ini, somehow, penuh dengan kenangan.", tatap Yuju ke counter dimana para barista berada.

Dahi Yewon mengerenyit, "Jadi kamu suka salah satu pegawai kakak aku?"

Yuju terkekeh, belum juga Yewon kenal Yuju tapi sifat overprotectivenya sudah terlihat. Ia juga tidak terkejut saat tau kafe ini adalah milik Sojung.

"No, it's not like that—well—dulu, tapi sekarang udah engga. Maksudnya penuh kenangan adalah aku sama temen-temen aku sering hang out di sini dan sekarang mereka berdua udah tinggal di luar negeri."

"Hum.. But anyway, siapa pegawai yang kamu maksud? Siapa tau aku bisa kenalin."

Yuju terkesima dengan kebaikan Yewon. Padahal baru beberapa saat yang lalu Yewon tampak khawatir hati Yuju telah dimiliki, apa Yewon menyerah semudah itu?

"Jangan khawatir, Yewon, itu waktu dulu, sekarang dia udah pergi jauh dan ga akan balik ke negeri ini.", kata Yuju tersenyum.

Yewon bingung, seumur-umur dia berada di kafe ini, belum ada pegawai yang quit atau bahkan pindah keluar negeri.

One Shot(s)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang