CHOI LIA

125 6 5
                                    

🍃

•ℙ𝐫𝐞𝐭𝐭𝐲 𝐠𝐢𝐫𝐥•

Seorang gadis cantik nan pintar sering menhikuti lomba. Entah itu tentang modeling atau bernyanyi, dia juga terkadang mendapatkan juara kelas.

Dia tinggal dengan ayah, ibu tirinya dan satu adik tirinya. Dulu, sebelum ibunya meninggalkan dia dan ayahnya untuk selamanya. Hidupnya terasa sangat bahagia.
Berbeda jauh dengan kehidupanya sekarang.

Semenjak ayahnya memutuskan untuk menikahi janda anak satu, kehidupanya menjadi berbeda jauh dari sebelumnya.

Dia Choi Lia.
.
.
.
.
.
.
.

"Lia! Mau pulang bareng gw nggak!," Teriak Yeji.

Lia yang sedang duduk di halte depan sekolah pun menoleh saat sahabatnya itu meneriakinya.

"Nggak dulu Ye! Gw dijemput ayah!,"

Lalu Yeji mengangguk dan meninggalkan Lia sendirian di halte yang sepi itu.

Lia sudah menunggu ayahnya itu selama kurang lebih satu jam, dia takut. Sudah jam empat sore dan cuaca mendung.

"Astagaa ayah kemana, aku harus menelfonya," Monolognya.

Lia merogoh ponselnya yang ada di saku almameter sekolahnya. Berkali kali dia mencoba menelfon ayahnya namun nihil, sang ayah tidak mengangkatnya.

"Astaga gimana ini , emm gw coba telfon Seungmin aja!, semoga dia nggak sibuk," Monolognya lagi.

Lia pun beralih menghubungi sahabatnya itu. Syukur saja Seungmin mengangkat telfonya.
"Halo Seungmin."
"Iya Lia ada apa?,"
"Lu lagi dimana sekarang?."
"Gua Lagi di kossan sama Hyunjin, ada apa?."
"Tolong bisa jemput gw ngga?."
"Hah? Lu dimana? Gs otw sekarang,"
"Oke makasih min, gw di halte depan sekolah."
"Gw kesana sekarang, jangan kemana mana!,"
.
.
.
Sudah sepuluh menit Lia menunggu Seungmin di halte.

"Aduh, lama banget apa Seungmin kenapa napa ya," Cemas Lia.

TIN TIN!

"Lia! Cepetan kesini!,"
Itu Seungmin dengan motor sportnya.
"Oke sebentar!,"
Lia menghampiri Seungmin.

"Jalanya pelan pelan aja ya min, ini lagi hujan," Ucap Lia yang sedang membonceng Seungmin.
"Siap tuan putri! Eh li, btw udah makan belum?," Tanya Seungmin.
"Ehmm, belum hehe,"
"Yaudah kita mampir ke rumah makan dulu ya!," Kata Seungmin sedikit berteriak karena hujan.
"Tapi udah mau gelap min, ntar ayah nyariin,"
"Enggak papa, ntar gw antar sampe rumah,"
"Oke! Makasih min,"

Tak lama kemudian mereka sampai di rumah makan. Mereka makan dengan santai dan sesekali melemparkan candaan.

"Min, besok ulang tahun bunda," Kata Lia tiba tiba.
"Kenapa? mau ke rumah bunda?,"
"Iya min, tapi pasti ayah nggak bakal mau,"
Seungmin mengelus pelan rambut Lia yang sedang menunduk.
"Lia, kan masih ada gw besok janji gw bakal nemenin lu kerumah bunda. Udah ya jangan sedih ntar bunda ikutan sedih loh,"
"Min makasih, lu selalu ada buat gw setelah bunda meninggal," Lia tersenyum ke arah sahabatnya itu.
"Iya li, makasih juga udah selalu nemenin gw saat gw udah nggak punya siapa siapa,"
Mereka berdua tersenyum dan berpelukan.
.
.
.
.
.
Jam enam malam mereka memutuskan pulang karena hujan sudah agak reda.

"Min," Panggil Lia.
"Kenapa? Dingin ya? Maaf lia gw lupa bawa jaket,"
"Enggak, gw cuma mau bilang makasih,"
"Udah lia, ih makasih mulu ya,"
.
.
.
.

TOK TOK TOK

"Assalamualaikum, Lia pulang!,"
"Waalaikum salam," Jawab orang yang ada didalam rumah.
"Eh ada Seungmin, masuk dulu sini duduk sama om,"
"Makasih om, tapi ini udah malam. Lain kali aja,"
"Baiklah, terimakasih sudah mengantarkan Lia pulang,"
Seungmin menunduk lalu keluar.

「 'Skzty'」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang