3.DIA KEMBALI

40 6 1
                                    

**aku berada di taman belakang rumah sambil berlarian kecil.

"Sayang jangan lari lari dong nanti jatuh" teriak mama dari teras rumah

Aku tak mendengarkan mama dan terus berlarian.

"Papa ayo kejar aku"teriak ku sambil tertawa riang

"Aaagghhh..... aku akan menangkap mu" ucap papa di belakang ku dengan suara yang dibuat buat dan mengejar ku.

Aku tak sengaja tersandung batu dan membuat ku jatuh tersungkur
"Akilaaa" teriak mama dan papa secara bersamaan

"Sayang gak papa?" Tanya papa dengan hawatir

"Huuaa....huaa... huaa...sakit pa"
aku menjawab sambil menangis

"Udah udah gak apa apa sayang ini luka kecil kok jangan nangis ya kan kila nya mama gadis yang kuat" suara lembut mama menenangkannku sambil memelukku dan mengusap punggungku dengan sayang

"Hiks...hikss....hiks...tp sakit ma" rengekku sambil melihat luka yang sebenarnya ngak parah hanya luka gores saja

"Sini sini biar papa obatin" ucap papa mengusap lututku yang luka dan mengecupnya.**

Aku duduk di balkon kamar ku sambil melihat foto foto masa kecilku dan menikmati angin malam, Kenangan itu masih terasa segar dalam ingatanku seolah semuanya masih baru terjadi, rasnya seperti kemaren aku masih dipangku dan tertawa lepas dengan papa dan mama,
Dan rasanya seperti kemaren juga segalanya dirampas paksa dari pelukku.

Tak jarang aku meminta pada tuhan agar semua ini hanyalah mimpi buruk.

Rasanya aku ingin mengulang masa lalu dan menghapus hari itu, hari dimana luka ini dimulai, hari ketika papa memutuskan pergi dan lebih memilih wanita itu.

Saat itu aku terpuruk karna keadaan yang tiba tiba berubah,
Mulai dari papa yang pergi dan sikap mama yang berubah dingin.

"Masih aja hobi nangis di balkon" ucapnya tiba tiba disampingku sambil memandangiku dengan senyum dibibirnya.

Sampai seperkian detik aku tak bisa berkata apa apa, mataku terus melotot saking kagetnya.

Apakah ini nyata? Atau apakah ini mimpi?

Ak memandanginya yang masih mengenakan jas dokter

"Aku jauh jauh kesini cuma dapet pelototan doang?"tanya nya

"Aku gak mimpi kan?"tanyaku masih belum percaya
"Kurasa tidak" ucapnya dengan seringai

Rasanya aku sulit bernafas dan tidak bisa mengatakan apa apa saking senangnya,

Sudah hambir 4 tahun aku tidak melihat wajah dan senyum ini dan tiba tiba dia ada dihadpanku

"BANG AYYAANNN" teriakku dan berhambur memeluknya

"Bang ayan kemana aja?" Tanyaku padanya

Dia adalah kakak ku, ARYAN PRAMATA, tp aku lebih suka memanggilnya bang ayan dari pada bang aryan menurutku itu lebih mudah di ucapkan,
Dia dokter spesialis jantung umurnya sudah 28 thn tp wajahnya masih seperti anak kuliahan

Sejak papa memutuskan untuk keluar dari rumah ini, sebulan setelah itu bang ayan pun memutuskan untuk merantau meski mama tidak pernah mengijinknnya.

"Bang ayan apa kabar?" tanyaku yang masih memeluknya
"Abang baik, kamu apa kabar?"

"Aku akan baik baik saja selama bang ayan disini" ucapku sambil menangis, tentu saja ini adalah tangis bahagia

"Mulai hari ini bang ayan akan tinggal disini"
"Beneran?" Tanyaku memastikan, bang ayan tak menjawabku dia hanya mengangguk dan tersenyum

Aku tak bisa berkata apa apa hari ini aku merasa sangat bahagia,
Meskipun keluarga ku tidak akan kembali utuh setidaknya bang ayan sudah kembali

☆☆☆

Pagi ini terasa berbeda suasana rumah lebih ceriah dari pada biasanya

"Ada acara gak hari ini?"
Tanya bang ayan
"Gak ada, kenapa emang?"

"Mau jalan jalan gak?"
"Jalan jalan kemana?"
Tanya ku antusias

"Kemana aja nge mall mungkin" tawar bang ayan.

Tentu saja aku tidak akan melewatkan hal hal seperti ini,
Sudah lama aku tidak pergi jalan jalan dan menikmati hari libur.

"Izin gih sama mama" ucap bang ayan

"Lah kan bang ayan yang ngajak kenapa bukan bang ayan aja yang ngomong sama mama kenapa harus aku?"

Bang ayan tak menjawab dia malah mendorong ku mendekati mama yang sedang duduk di sofa sambil mengerjakan pekerjaannya, mama memang sibuk bahkan di hari liburpun dia harus bekerja, sejak papa pergi meninggalkan kita, mama harus mengurus perusahaan sendiri dan bekerja lebih keras lagi, meski papa tetap saja mengirimi ku uang setiap bulannya tp mama tidak mengijinkan ku untuk menggunakan uang itu, mama selalu mengatakn "kita masih bisa hidup tanpa uang pemberiannya".

"Mah boleh gak aku sama bang ayan jalan jalan?"

"Jangan pulang terlalu malam" jawab mama tanpa memalingkan tatapannya dr laptop "kita berangkat dulu ya mah" ucap bang ayan
Tp mama tidak menjawabnya dia tetap saja fokos mengerjakan pekerjaanya.

Aku merasa sangat senang karna sudah sekian lama aku tidak merasakan bahagia yang sesungguhnya, bang ayan mengajakku belanja, nonton dan juga membeli es krim favoritku

Sebelum pulang Bang ayan mengajakku ke toko buku karna ada beberapa buku yang harus dia beli.


Assalamualaikum semua, gimana nih cerita kali ini suka gak?
Kalo suka cerita ku jangan lupa di vote ya....


HAI TEMAN TEMAN MAAF YA UNTUK BEBERAPA WAKTU SRUGGLE GAK BISA UP KARNA LAGI BANYAK TUGAS.

Dan buat yg sudah baca makasih ya sudah meluangkan waktunya buat baca STRUGGLE.

Salam cinta
💖wenda_SM🌷

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 26 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

STRUGGLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang