****
"Mau mara silakan"
"Itu kata Tuhan"
Memang mara kata ku namun pelan tapi pasti akirnya aku bisa bilang ini keren ternyata aku bisa bilang trimaksi Tuhan ulang -ulang sapai ulang hinga ku menagis tidak habis -habisnya. Terkadang merasa lucu knapa menagis kalu akinya cerita ini sungguh hebat dan luar biasa rasanya ini seperti permainan atau geme yang
Keren dan memacu kalau kau diam maka kau kan menjadi penonton atau kau kan kala dalam permainan ini.Tuhan Diri ku memang akirnya bertemu kedua orang tua ku.
Tapi rasa asing tidak akrapa karna memang sudah biasa tampah mereka.
Bertahun tahun lamanya hidup tamaph mereka iya itulah kenyatan hidup satu hal yang ku coba lakukan belajar bersyukur dan bersyukur.Tapi kaka ku tidak bisa menerima kenyatan tentang kedua orang tua ku yang tidak pasti dan iya menangap mereka sudah meningal.
Pelajar - pelajar hidup yang memaksaku harus tahan ujian dari kecil , tumbuh remaja bakan kau beranjak dewasa 20 tahun.
Iya diri ku akirnya bisa berkominikasi dengan kedua orang tua ku satu dimana satnya di mana
Maaf trdengar seperti kasar atapi sungguh itulah satu hal bersyukur
Mereka sudah melahirkan ku dan kaka kesayangan ku.Mengenal berkomnikasi dengan mereka namun tetap saja tetasa asing
Tuhan maafkan lah diriku ini
Namun Rencana mu menjadikanku
Tahan uji ya kami menjadi tahan uji.Walau dari kecil kake dan nene memanjakan ku seperti putri raja
Tapi aku sudah bajar mencari uang jajan ku sediri sejak umur 10 tahun."Ya seperti mengupulkan besi tua , botol bekas , barang yang bisa di jula"
Intinya itu pekerjan bisa ku kerjakan dan ku lakuna dan dapat uang sendiri
Itu menjadi suatau kebahagian trsediri bagi ku sungguh aku bahagia
Rencana mu tetap yang trbaik.
KAMU SEDANG MEMBACA
ML🌹
De Todo"ini kisah ku kisah yang ku lewati manis pahitnya 20 tahun tampah pelukan ibu dan ayah dan semua kekosongan ini "menagis di belakang sekola karna hasil belajar yang aburaduk dan selalu di titipkan ke tetanga atau ku abil sendiri "Dan ini adalah po...