Oṁ awighnam astu
namo sidhham
***
WARRNING TYPO BERTEBARAN!
***03. Status Baru
Kelas yang tadinya heboh akan berita Jadian Vita dan Andra, kini sinyap bagaikan kuburan saat Andra menginjakkan kaki masuk ke dalam kelas. Semua pasang mata menoleh ke arahnya, seakan mengintimidasi meminta jawaban dari pertanyaan yang muncul dari mereka. Andra tak peduli, menurutnya itu hanya hal yang tidak penting.
"Pulang sekolah seperti biasa" tukas Fajar dari arah belakang.
Sedangkan Andra dan Daniel hanya mengangguk. Fajar duduk sendiri karena di kelas mereka jumlahnya ganjil. Sedikit informasi tetang arah pembahasan mereka tadi adalah tentang kumpul untuk mabar PS di rumah Andra karena hari ini jadwal Mabar PS. Setiap malam minggu pasti mereka bertiga selalu mabar tidak pernah tidak absen untuk hal tersebut.
Pelajaran jam ketujuh dan kedelapan pun dimulai. Lama bergelut dalam pelajaran tak terasa bel pulang sudah berbunyi nyaring memecah gendang telinga.
KRINGGG!!!!!
Semua berhamburan keluar dari kelas masing-masing. Menuju parkiran mencari kendaraan yang mereka bawa tadi kesekolah. Dari mereka ada yang naik kendaraan mobil dan motor pribadi, serta kendaraan umun.
Vita dan Dila keluar dari kelas mereka, menuju ke kedepan sekolah untuk menunggu jemputan. Pada saat di koridor tak sengaja Vita berpapasan dengan Andra. Mereka beberapa detik saling tatap tapi setelah itu membuang muka karena suara dari Dila.
"Cieee natapnya dalem amat" sindir Dila dari arah samping. "PJ doang,"tambahnya lagi.
"Pj apaan?" Sahut Vita dan Andra bersamaan.
"Ciee barengan ngejawabnya hahaha" ujar Dila disertai nada menggoda. "Maksud gue Pajak Jadian!".
Vita membuang muka ke arah samping, sedangkan Andra tak perduli ngodaan dari Dila .
"Mana Pjnya?" Ujar Dila lagi.
"Ogah!"
"Sombong ya anda baru perekrutan jomblo!" Cibir Dila halus.
Andra yang mendengar itu tak peduli, kali ini ia ingin mengajak Vita pulang bareng. Sekedar untuk berdekatan di hari pertama. Perlu kalian tau sebenarnya Andra tidak ingin, seandainya bukan karena harus melalukan Deer konyol teman-temanya itu. Mana ia mau, hanya untuk sekedar melirik saja ogah. Begitu lah Andra malas bermasalah dengan namanya perempuan. Catat!
"Ayo" ajak Andra sambari menarik tangan Vita.
Vita terkejut. "Mau kemana?"
"Pulang" ujar Andra singkat padat jelas.
"Ogah gue pulang bareng lo!" Sinis Vita.
Andra yang mendengar jawaban Vita mendengus kesal. Kenapa temanya harus menyuruhnya untuk melakukan hal seperti ini. Kali ini Andra lebih baik mengikuti egonya sendiri dari pada mengikuti jalan pikir para sahabat setannya itu.
Andra beranjak dari hadapan Vita. Sedangkan Vita merasa aneh dengan sikap Andra yang berjalan begitu saja nantapa membujuknya sekali lagi. Padahal Vita sendiri tidak ingin pulang bareng. Vita yang baru ingat kalau phonselnya masih di bawa Andra pun berbalik mengejar Andra.
KAMU SEDANG MEMBACA
UKIRAN WAKTU
Teen FictionDirandra Mahesa. Jelmaan dewa pencabut nyawa berwajah tampan. Miliki sikap begitu misterius dan penuh teka-teki. Kini harus dipertemukan dengan seseorang gadis yang begitu ceria, Savita Lavana. Gadis yang memiliki paras cantik nan manis layaknya De...