Takdir

2.9K 317 3
                                    

"Sebenarnya kau mengekang Sasuke kan?"

"Eh?" Naruto melebarkan matanya, terkejut,

"Naru!" Panggil Sasuke yang sedang berdiri di depan pintu,

"Waah, Sasu-nii" Naruto langsung melompat dari gendongan Shinsui dan menghampiri Sasuke,

"Apa asyik? Jalan-jalan sendiri tanpa mengajakku?"

"Gomen e, Sasu-nii"

"Tidak apa-apa, ayo kita pulang! Obito bilang kita akan pulang setelah ini"

"Benarkah?"

"Ya"

"Yeeyy" teriak Naruto girang, Sasuke hanya tersenyum tipis melihatnya, sedang Shinsui hanya menatap Naruto dengan ekspresi yang sulit diartikan,

"Apa kalian sudah siap?" Obito datang sambil tersenyum cerah,

"Ya"

"Hn"

Mansion Akatsuki,

"Naru~~" Deidara mengusapkan pipinya dengan pipi Naruto sambil menangis bombay,

"Hehe"

"Kau Sakura 'kan?" Sasuke menatap Sakura yang bersemu menatapnya,

"I..iya"

"Mulai sekarang ayo berteman, kau mau kan?" Semua anggota Akatsuki melebarkan mata mereka tidak percaya, Sasuke yang biasanya tidak peduli meskipun ada orang mati di depannya, barusaja dia mengajak seorang perempuan berteman dengannya, ajaib sekali,

"Saki-nee mari berteman?" Naruto memeluk Sakura sambil memperhatikan senyumannya plyang paling manis,

"Iya, mohon bantuannya juga ya?"

"Ya" Naruto mengangguk bersemangat,

"Mau bermain?" Tanya Naruto?

"Eh?" Naruto langsung menarik Sakura dan Sasuke untuk bermain bersama,

"Kakashi, kau awasi mereka" perintah Nagato pada Kakashi yang asik membawa bukunya,

"Ya" Kakashi berjalan santai mengikuti tiga bocah yang manis-manis itu,

"Huh, kenapa pria bermasker ini ikut dengan kita!" Sasuke melipat kedua tangannya kesal,

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Huh, kenapa pria bermasker ini ikut dengan kita!" Sasuke melipat kedua tangannya kesal,

"Pria mesum!" Ucap Sakura,

"Ashi,..Ashi sini" Kakashi memiringkan kepalanya untuk mendengarkan bisikan Naruto,

"Ashi ero"

"Naru! Siapa yang mengajarkanmu bicara seperti itu?" Kakashi langsung memegang bahu Naruto,

"Biasanya aku mendengar dari Hidan-nii dan Kakuzu-san" jawab Naruto sejujur-jujurnya,

'otak polos Naru-ku ternodai' Kakashi menunduk sedih,

"Ashi, apa kau baik-baik saja?" Naruto menatap polos Kakashi,

"Aku baik-baik saja" Kakashi tersenyum eyes smile,

"Menjauh dari Naru pria mesum!" Sasuke memeluk Naruto posesif,

"Benar! Jauhi Naru-chan!"

'harga diriku semakin jatuh didepan mereka' Kakashi menangis bombay,

Mansion Uchiha,

"Kita harus menyelamatkan Sasuke secepatnya, sebelum ada Madara ke dua" ucap Shinsui sambil tertawa kecil,

"Jangan jadikan itu sebagai candaan Shin!" Izuna menatap tajam ke arah Shinsui,

"Ha'i Ha'i, aku faham"

"Apa yang kau dapat saat bicara dengannya?" Tanya Itachi,

"Tidak ada yang penting, 'dia' seperti neneknya, terlalu naif"

"Uchiha seperti kita tidak akan pernah bisa memahami para rubah seperti mereka"

"Jika perempuan kita akan mencintainya bahkan sampai mengorbankan apapun, jika laki-laki akan dianggap melebihi saudara bahkah seluruh keluarganya sekalipun"

"Apa itu kutukan dikeluaga kita?"

"Sepertinya"

"Menggelikan sekali!"

"Aku tidak tau kalau takadir Uchiha akan semenyedihkan ini"

"Salahkan pendahulu kalian yang nekat melawan seorang dewa dan akhirnya malah mendapat kutukan yang menurun ke anak cucunya"

"Itu pendahulumu juga tau!"

"Apa tidak ada cara menghindari takdir ini"

"Contohlah Obito"

"Hahahha"

"Semua Uchiha memang gila!"
.
.
.
.
.jangan lupa tekan 🌟

Sasuke dan Naruto (Brothers)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang