M A S K OF Y O U 2

Part I

Mask Of You

Wish luck...
.

Salju sedang turun dengan lebatnya malam ini, butirannya membasahi seluruh kota Seoul dengan udara dingin dan lembab memenuhi rumah megah itu yang hanya berisi 1 orang namja dengan surai hitamnya seorang diri disana, pemilik sah rumah megah itu.

Ya namja itu seorang diri sekarang, entahlah pada kemana penghuni rumah itu, tak ada yg tau, namja itu menyelusuri ruangan-ruangan yang sempat ia tinggalkan selama 10tahun lamanya. Maid-maid yang biasa membersihkan dan melayani tuan rumah itupun tidak ada di sini padahal dirinya baru sampai. Bahkan kedatangan dirinyapun tidak disambut sama sekali karena tidak ada siapapun di rumah itu, sampai akhirnya ia merebahkan tubuhnya di sofa ruang tengah yang besar itu sembari menatap langit-langit rumah miliknya yang terlihat sangan tinggi itu.

Sunyi, senyap, dan dingin itulah ia rasakan dirumahnya sekarang.

Perlahan mata sipit itu terpejam dengan sendirinya akibat rasa kantuk yang mulai menyerangnya, ia membiarkan kantuknya mengusai dirinya 'mungkin lebih baik bila aku tidur' dalam batinnya

Tak lama ia memjamkan matanya, ia mendengar suara berisik-berisik di sekelilingnya, tanpa babibu kedua matanya terbuka lebar dan mendapati para pelayan dan bodyguardnya memegang sepiring cake dan ucapan "Selamat Datang Kembali Tuan Muda" beserta kalimat-kalimat selamat ia mereka lontarkan kepadanya.

Tapi wajah tuan muda mereka hanya terlihat terkejut, tidak ada senyuman atau ungkapan balasan darinya, justru kalimat menyayat hati merekalh yang ia berikan

"Apa-apaan ini, menganggu tidurku saja..." Ucap namja itu sembari pergi meninggalkan sofa tempat ia berbaring, menuju ke kamar pribadinya.

"T-tuan muda..."

"Dia berubah.."

...

Begitu namja itu membuka pintunya ia sempat bertanya-tanya apa dia harus kembali ke kamarnya atau kekamar lainnya, karena mau bagaimanapun juga ia adalah anggota utama dan harus menempati kamar utama yang adalah kamar milik hyungnya dulu. Perlahan ia berjalan ke arah pintu berwarna hitam itu membukanya dengan menarik tuasnya secara perlahan dan kaki mungilnya berjalan memasuki kamar pribadi hyungnya.

Udara kamar itu terasa sangat dingin dan lembab, mungkin efek lama ditinggalkan, dan jendelanyapun jarang dibuka.

Ini pertama kalinya ia memasuki kamar hyungnya karena ia biasanya tinggal di apartement miliknya dan baru-baru saat akhir kuliahnya dulu lah ia tinggal dirumah mewahnya itu.

"Hoo..kamar hyung terlihat sangat berseni eoh, pantas saja kau sangat perfectionist" ucapnya berdecak kagum

Dan saat memasukki kamar mandinya Jimin mendapati kertas dengan tulisan kecil di nakas lampu dan tertulis 'To chimchim'. Segeralah ia membuka surat itu dan membacanya dengan teliti, bisa jadi itu salah satu petunjuk siapa dalang dibalik terjadinya kecelakaan Tuan besar Park itu.

...

Setelah membaca sepucuk surat itu, kertas bertulisan tangan terakhir milik hyungnya ia sobek tanpa bentuk, wajahnya memerah padam diselingi urat-urat dikepalnya muncul menandakan, betapa kerasnya ia menahan emosi saat ini.

Tok..tok..tok..

"T-tuan Chris..anda memanggil saya?.." ucap seseorang diluar kamar hyungnya atau bisa dibilang berpindah alih sebagai kamarnya.

"Ahjumma..mulai hari ini aku akan tidur disini pindahkan semua pakaianku kemari dan baju hyung ke lemari appa, ah dan tolong katakan pada Kyungsoo mulai sekarang Jung Hoseok yang akan menjadi sekertarisku.." perintahnya