Leonara - 3 √

218K 19.7K 3K
                                    

Terlihat seorang gadis yang berdiri dengan gelisah sembari menengok ke kanan dan kiri menatap jalanan yang sudah mulai sepi, para murid yang ada di depan gerbang pun sudah mulai pulang dan hanya tersisa beberapa anak yang ikut ekskul

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Terlihat seorang gadis yang berdiri dengan gelisah sembari menengok ke kanan dan kiri menatap jalanan yang sudah mulai sepi, para murid yang ada di depan gerbang pun sudah mulai pulang dan hanya tersisa beberapa anak yang ikut ekskul.

"Ih pak Ujang kemana sih?!" gerutu Aurora seraya mengadahkan kepalanya, melihat langit yang mulai gelap.

Aurora berdecak. "Perasaan masih jam segini kok udah gelap ya.." gumam Aurora, lagi.

Tak lama rintik-rintik hujan mulai berjatuhan membuat Aurora langsung berlari menuju halte sekokahnya. Ia mengembungkan pipinya kesal.

"Udah batre lowbet, nggak di jemput-jemput, mau hujan lagi, malang kali nasib gue."

Duar!

Bunyi petir itu pun membuat Aurora kaget dan tanpa sadar ia memeluk orang yang ada di sampingnya. Entah sudah berapa lama cowok itu berdiri di samping Aurora dan mendengar semua ocehan Aurora.

"Betah banget meluknya." celetuk seorang Pria yang membuat Aurora membelakkan matanya dan langsung melepaskan pelukannya.

"Eh maaf kak, refleks." Aurora menjauhkan dirinya segera dari Pria yang berstatus sebagai seniornya atau bisa dibilang kakak kelasnya.

"Nggak pa-pa, santai aja."

Cukup lama keadaan hening, akhirnya Aurora mulai memberanikan diri untuk berbicara, "Kak Leon ngapain di sini?" tanya Aurora.

Leon menaikkan sebelah alisnya, "Beteduh lah."

Aurora pun menepuk keningnya pelan, "Iya juga bego banget sih gue." gumam Aurora.

Lama mereka menunggu hujan reda. Tidak ada lagi yang mau memulai pembicaraan, sama-sama gengsi tentunya. Aurora yang terus memeluk tubuhnya yang dingin dan mengusap tangannya guna menghilangkan rasa dingin ditubuhnya. Leon, Pria itu terus menatap Aurora tanpa di sadari oleh sang empu. Sebenarnya Leon sangat tidak tega melihat Aurora yang terlihat kedinginan, namun untuk menawari sebuah jaket saja ia terlalu gengsi.

"Pulang bareng?" tawar Leon sembari menatap Aurora.

"Nggak usah kak." balas Aurora tak enak.

"Udah mau maghrib, yakin nggak mau?"

Aurora pun kembali memikirkan lagi tawaran Leon. Ia merasa tak enak pada Leon namun di sisi lain ia belum juga di jemput oleh supirnya. Menghembuskan nafas berat, Aurora menoleh ke Leon yang juga sedang menatapnya, menunggu jawaban darinya.

"Eum.. ya udah kak, ayo."

Senyum tipis tercetak di bibir Leon. Aurora tertegun melihat senyuman Leon walaupun hanya tipis dan tak begitu terlihat.

"Ayo keburu makin deras," ucap Leon seraya melepaskan jaket Rezgart, jaket kebanggannya.

Leon pun langsung menyodorkan sebuah jaket kepadanya, Aurora hanya diam dengan tatapan bingungnya, bingung mengapa Leon melepas jaket dan memberikannya pada dirinya.

LEONARA [Sudah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang