Untuk catatan akhir tahun, saya mempersembahkan bunga terakhir di atas batu milik anda
"Anda kuat, bisa bertahan." Kata saya, menahan ledakan darah mengalir ke seluruh tubuh
Mata saya panas, sepertinya di sekitar sini banyak debu halus bertebaran
Maaf
Saya adalah seorang bejat yang gagal menggenggam tangan anda untuk pulang
Sampai di saat-saat terakhir, saya hanya mampu menatap anda nanar
Anda bilang, 'jangan dendam' seraya tersenyum
Saya tidak bisa!
Dengan manik sayu dan tulang pipi yang terlalu menonjol,
'tolong, ya?'
Hingga sebelum saya berteriak kencang tidak rela dengan hembusan terakhir anda.
Ah, mengingatnya saja sangat menyakitkan
"Sekarang apa yang tersisa?" Gumam saya setelah menutup mata dengan telapak tangan
Saya berbalik lalu pergi dari peristirahatan anda
"Tenang ya? Disana
KAMU SEDANG MEMBACA
je suis perdu/e!
Poetrymengatakan hal yang tidak mereka pahami bukanlah dinding dari komunikasi. memahami tidak selalu dari sebuah kata kata.