confess your feeling

186 26 90
                                    

[jangan lupa liat di paling bawah yaa! penting <3]


Gadis yang kerap dipanggil Lean itu tersenyum lebar saat mendapati beberapa teman dekatnya menghampirinya setelah tampil di Pensi sekolahnya.

Ketiga temannya-Somi, Chaeryeong, serta Olivia memberikannya sebuah bouquet bunga berisi bunga Tulip berwarna biru yang membuat mata Lean tak henti-hentinya memandangnya.

Juga, mereka memujinya akan indahnya suara Lean saat berada di panggung tadi.

Sebenarnya mereka ingin menetap disini untuk menunggu Lean yang katanya akan berganti baju dan foto-foto terlebih dahulu. Tapi karena Lean memaksa mereka agar tidak menunggunya karena Hivi-penyanyi kesukaan mereka-akan segera tampil, ketiganya pun tak rela harus menyetujui dan tak lupa berpamit kepada si gadis yang masih memeluk bunga pemberian mereka.

Lean masih berdiri mematung disana, gadis itu menunduk memandangi bunga Tulip berwarna biru itu. Sudut bibirnya terangkat membuat sebuah senyuman bahagia, tak menyangka bahwa teman-temannya bisa semanis itu.

Saat ia sedang menghirup dalam-dalam harum bunga cantik itu, ia dikagetkan oleh seorang lelaki dari belakangnya yang merangkul bahunya akrab dan berjalan santai ke depan yang membuat Lean juga ikut melangkah agar tidak terseret.

Lean menoleh dan mendapati Haechan yang sedang tersenyum, namun manik lelaki itu memandang lurus.

"Ngagetin aja, lo kak!"

"Biar surprise aja, lagian lonya juga diem aja disitu. Ditunggu loh sama yang lain." jawab Haechan.

Lean baru teringat atas janjinya yang akan foto bersama dengan teman sepanggungnya, "Oh iya. Makasih udah nyamperin."

"Bunganya bagus, omong-omong."

"Iyaaa dari Chaeryeong, Somi, sama Oliviaa. Gemes banget 'kan?" tanya Lean sambil mengangkat bouquet bunga tersebut.

"Bagusan sunflower tauuu, gemes gitu soalnya warna kuning. Kuning kalau di Inside Out itu karakter joy 'kan? alias kebahagiaan, jadi kalau liat sunflower ikut seneng deh gue." penjelasan Haechan dibalas dengan anggukan Lean yang ikut menyetujui pernyataan lelaki itu.

"Tapi gue lebih suka bunga Lavender sih, warnanya cantik. Ungu gitu." balas Lean jujur.

Haechan mengangguk, "Iya dah ya. Ungu sama kuning cocok gak sih?"

Lean mengernyitkan dahinya, "Kenapa tanya begitu, kak?"

"Ya 'kan bunga kesukaan lo Lavender kalau gue sunflower, kayaknya lucu aja gitu kalau digabungin. Kapan-kapan gue kasih dua bunga itu ke lo deh." Haechan tersenyum.

"Beneran ya, kalau lupa gue minta traktir sushi loh." ancam Lean bercanda.

Namun ternyata Haechan mengangguk, padahal Lean hanya bergurau saja.

Tak hanya sampai situ, tangan yang tadinya merangkul bahu sempit Lean terangkat guna untuk mengacak surai hitam gadis itu.

To be honest, tingkah laku Haechan yang seperti ini membuat gadis itu cukup berharap-In other word, she has a feelings for him.

mood for loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang