1 Kalimat

7 0 0
                                    

"Tea!" teriak Naga sambil berlari menghampiri Tea yang tergeletak bersimbah darah tak bernyawa.

Naga membelai lembut pipi Tea yang berada dipangkuannya sambil meneteskan air mata. Terlintas kenangan indah Naga bersama seorang wanita yang mengubah hidupnya selama satu tahun terakhir. Suaranya, senyumannya, dan canda tawanya memenuhi kepala Naga sembari meneteskan air mata. Akhirnya Naga melepaskan seorang wanita yang hendak dinikahinya dengan penuh keikhlasan di depan makam Tea.

...

"Gua hanya menyelesaikan pekerjaan gua, Owls." kata seorang lelaki dengan suara parau yang sedang sekarat.

"Kau salah memilih orang untuk pekerjaanmu." jawab Naga dingin dan dengan cepat ia mengakhiri hidup lelaki tersebut.

...

"Haaa!" Naga langsung terbangun dari mimpi buruknya sambil mengatur napas ketika adzan subuh berkumandang.

"Kak Naga mimpi buruk lagi?" tanya Nana cemas yang langsung masuk ke kamar kakaknya ketika mendengar suara kakaknya terbangun tiba - tiba.

Naga hanya tersenyum melihat adiknya yang cemas, lalu membelai pipinya dengan penuh kasih sayang, "udah adzan subuh, kita salat yuk!"

"Iya kak." jawab Nana yang masih belum bisa berhenti dari rasa cemasnya, terlebih Naga sudah mengalami masalah tidur selama beberapa hari terakhir.

Setelah salat subuh berjamaah, Naga dan Nana rutin berolahraga selama 1 jam setiap harinya, dilanjutkan dengan membereskan rumah dari mulai menyapu hingga menyiapkan sarapan pagi dengan saling bantu membantu. Setelah mandi dan sarapan Naga mengantarkan Nana ke kampus dan langsung ke pasar untuk membeli bahan - bahan makanan dan minuman untuk cafenya.

"Seperti biasa Naga?" tanya sang penjual mengkonfirmasi.

"Iya pak." jawab Naga ramah.

"Tunggu ya!" pinta sang penjual yang langsung menyiapkan pesanan Naga.

"Naga?" tanya seseorang di sebalah Naga yang terkejut.

"Jal." jawab Naga singkat dengan senyuman tipis.

"Apa kabar bro?" lanjut Ijal sambil menjabat tangan Naga.

"Alhamdulillah baik." jawab Naga seperlunya.

"Udah lama banget gua gak denger kabar lu, terakhir pas lu lulus, berarti udah lebih dari 7 tahun ya." komentar Ijal sambil tersenyum.

"Sekarang kerja dimana Ga?" lanjut Ijal.

"Sekarang gua buka cafe kecil - kecilan Jal." jawab Naga.

"Wiiih keren - keren, hoo ya sebelum lupa hari ini gua ngadain acara syukuran ulang tahun pernikahan dan anak gua juga udah mau sekolah TK A dan kebetulan kali ini gua ngundangnya cuman temen - temen seangkatan di kampus aja, gua udah gak punya kontak lu jadi baru bisa ngabarin sekarang itupun karena kebetulan ketemu, gua harap lu bisa hadir juga Ga." pinta Ijal.

"Hoo iya minta kontak lu dulu deh, nanti gua kirim alamatnya." tambah Ijal.

Naga langsung memberikan kontak whatsapp miliknya dan Ijal pun langsung mengirimkan alamatnya ke kontak yang Naga berikan tanpa butuh waktu lama, "udah masuk Ga?"

"Ya udah ada." jawab Naga singkat.

"Ditunggu ya Ga, gua percaya kok lu bakal luangin waktu lu." pinta Ijal dengan penuh keyakinan.

"Kalau cafenya bisa gua tinggal ya Jal."

"Ok Ga, gua duluan ya!" pamit Ijal yang langsung pergi.

Setelah pesanan Naga sudah dibayar, Naga langsung bergegas menuju cafenya dan langsung menyiapkan segalanya untuk mulai berbisnis yang dibantu oleh dua karyawan setianya. Seperti biasa cafe Naga ramai dikunjungi pengunjung yang silih bergantian dan ditengah kesibukannya melayani pengunjung Naga terus memikirkan apakah dia perlu menghadiri undangan dari Ijal atau tidak. Hingga akhirnya ketika jam 17.00 Naga memutuskan untuk pergi memenuhi undangan dari Ijal sebagai rasa hormat dan menghargai undangan tersebut.

StrigiformesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang