helping you.

5.9K 312 158
                                    

18+

Jungkook tidak pernah mengira jika Namjoon benar-benar bekerja keras untuk membentuk ototnya. Bagaimana pria berlesung itu dengan bangganya hanya memakai baju tanpa lengan dan celana pendek sebatas paha yang sangat ketat, mencetak jelas bentuk setiap inci tubuh pria itu. 

Ia kira, mungkin ia akan terbiasa dengan pemandangan itu, karena mereka semua (member bts) yang tinggal di satu apartemen yang sama. Namun, beberapa hari kebelakang, yang ada pikirannya hanyalah Namjoon. Ia sama sekali tidak bisa melepas bagaimana panasnya dan seksinya bentuk tubuh Namjoon yang tercetak jelas setiap harinya dengan pakaian yang berbeda. Pria itu mungkin tidak bermaksud apa-apa, namun ia malah menanggapinya bahwa Namjoon sedang menggodanya. 

Dimana Namjoon sering sekali sengaja duduk di samping dirinya kala pria itu telah selesai workout dengan butiran keringat yang membasahi kulit coklatnya dan bau semerbak jantan yang menenangkan penciumannya. Jungkook suka sekali saat Namjoon sedang membersihkan keringatnya, kala lengan besar itu terlihat seakan merayunya untuk disentuh saat itu juga. Tapi, ia masih punya kesadaran untuk tidak bersikap lebih— dikarenakan tidak mau dicap mesum oleh pria itu. 

Dan sekarang, saat mereka semua (member) sedang berlatih untuk koreo terbaru dari single mereka, Dynamite, Namjoon memakai kaos hitam ketat dan celana training di bawah lutut. Jungkook menahan dirinya untuk tidak menatap pada dada bidang Namjoon yang sungguh membuatnya hilang akal. Apalagi, saat basah keringat menghasilkan lebih panas lagi keadaan pria itu. 

Jungkook yang sedang berusaha mengontrol dirinya di ujung ruangan hanya terdiam, menghela napasnya berkali-kali karena mulai merasakan miliknya tegang. Sial, sungguh ia merutuki dirinya sendiri karena bisa-bisanya berpikiran tidak senonoh di saat yang tidak tepat. Apalagi, di ruangan ini hanya tersisa ia dan Namjoon saja. Ia tidak tahu kemana member yang lain dan meninggalkan mereka berdua di sini. 

Si Jeon beralih untuk mengambil air minum yang tidak jauh dari tempat Namjoon berada. Dimana pria itu sedang mengistirahatkan tubuhnya dengan bersandar di tembok belakangnya. Jungkook melirik sebentar, namun sepertinya pria itu tidak sadar akan pergerakannya karena sedang memejamkan mata. 

Di saat ia sudah meraih satu botol minum, ia dikejutkan oleh suara serak Namjoon, "Bisa kau ambilkan untukku juga, Kook?" 

Jungkook dengan cepat menuruti, hampir-hampir menjatuhkan botol itu saking gugupnya. "A-ah, ya, hyung." 

Ketika botol itu sudah digenggamannya, ia melangkah mendekat ke arah Namjoon. Berdiri di hadapan pria itu dengan posisi yang agak ambigu (miliknya berhadapan langsung dengan wajah Namjoon). Rasa-rasanya, jantungnya tidak bisa diajak kompromi. Apalagi dengan pipinya yang sudah bersemu hanya karena melihat posisi ini. 

Ia menendang jauh pikirannya, lalu dengan pelan menjulurkan botol minum itu pada Namjoon dan diterima pria itu dengan baik. "Terima kasih." 

Jungkook mengangguk. Baru saja ingin menjauh sebelum satu tangan asing menahan kaki kanannya. Ia menengok, menemukan Namjoon yang menatapnya agak aneh, "A-ada apa, hyung? Apa minumnya kurang? Mau aku ambilkan lagi?" 

Namjoon menggeleng. Ia meletakkan botol minum itu di sisinya dan menarik Jungkook mendekat hingga selangkangannya bersentuhan langsung dengan hidung Namjoon. 

"H-hyung! Apa-apaan!" Pekiknya. Ia berusaha melepas cekalan Namjoon di kakinya sebelum pria itu menurunkan celananya dalam satu sentak. 
 
Namjoon dengan tak tahu dirinya mengelus miliknya dari luar celana dalam, meremasnya sedikit hingga ia melenguh tanpa sadar. Celananya menggantung di kedua mata kaki, pria berlesung itu asik mengusap paha mulusnya dan menggesekkan hidungnya di miliknya. Jungkook sungguh malu. Wajahnya sudah memerah bagai kepiting dengan napas yang tersendat. Ia menjadikan surai hijau Namjoon sebagai pelampiasan, meremasnya erat karena kakinya bagai jeli, lemas sekali. 

namjoon's [namkook]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang