Part 2 : Lapangan Basket ✨

40 11 66
                                    

"Lo jago main basket ga?" tanya Alvaro.

"Lumayan" jawab Satya singkat, padat dan jelas.

"Tanding kuy," tawar Alvaro.

Satya meangguk, tanpa basa-basi dirinya langsung turun dari atribun untuk tanding. Begitu sampai ke lapangan Alvaro langsung mengopor bola kepada Satya.

~✨~

Pada jam istirahat, lapangan basket ramai dikerubungi oleh siswa MHS. Banyak siswi yang membuat tim untuk mendukung kedua cowok tersebut. Ada tim setia pendukung Alvaro, ada juga tim pendukung Satya. Dan ada juga yang maruk mendukung mereka berdua.

Max, Aldo, Richard dan Davian ikut bergabung menonton pertandingan tersebut. Apalagi kini yang tanding adalah kapten gengnya yaitu Alvaro.

"Eh maaf-maaf," seorang siswi menabrak tubuh bongsor Aldo. Seorang gadis yang memiliki paras imut, rambut dikuncir kuda dan pipi yang tembem. Gadis itu bernama Moly Reina dan disebelahnya gadis berambut ikal yang bernama Chika Kasmina.

Richard langsung tertawa, melihat Moly menabrak tubuh bongsor Aldo. Belum lagi tatapan Aldo yang tajam.

"Aldo, lo katanya mau sampaikan salam ke Reina, tuh orangnya udah dibelakang lo," ledek Richard.

"Ndas mu," dengus Aldo.

"Wehh beneran?" tanya Reina dengan nada sangat antusias.

"Weh hai Aldo, kabarnya gimana?" tanya Reina kepada Aldo dengan nada ceria.

Aldo mendengus, ia tetap mengacuhkan gadis itu. Bisa dilihat dari tindakannya Aldo sangat benci kepada Reina. Sementara Richard tawanya semakin besar melihat adegan si mesem dan si bawel.

Chika hanya bisa menyimak ke-bucinan temannya tersebut. Tunggu? Aldo, Richard itu berarti pasti ada Davian. Chika tersentak, begitu gadis itu menemukan keberadaan Davian. Gadis itu tersentak, ternyata cowok tersebut sudah menatap Chika sedari tadi. Chika semakin salah tingkah. Apalagi tatapan Davian yang teduh.

Max langsung benci scene seperti ini, jadi baygon. Max langsung merangkul Davian yang sedang tatapan Chika. Kebetulan tempat berdiri Max dekat dengan Davian.

"Bro kita lihat pertandingan aja kuy," ajak Max.

Ada hal yang ingin disampaikan Davian kepada Chika. Hanya saja Max sudah memaksa Davian untuk pergi dari tempat tersebut.

Aldo yang melihat kepergian Davian dan Max dari tempat tersebut, langsung menyusul.

"WOII TUNGGUIN GUE!" teriak Aldo membuat suasana makin heboh dan tidak jelas.

"Gilak, telinga gue budek tanggung jawab lo, masukin gue ke dokter THT," ujar Richard hiperbola.

Aldo meneruskan langkahnya untuk menyusul Max dan Davian. Sementara Reina langsung ingin memberhentikan langkah Aldo. Namun tindakannya tersebut langsung dicegah oleh Chika.

"Udah Reina, kita ke kantin aja," ajak Chika.

Sementara Richard, yang sadar keberadaanya sudah jauh dari teman-temannya langsung menyusul.

~✨~

Bel pulang berbunyi, seluruh murid berhamburan keluar dari gedung Myer High School. Ada yang langsung menuju parkiran, menuju gerbang ada juga yang mencoba istirahat di taman.

Berbeda dengan Satya Wiliam, cowok itu justru kembali mengunjungi lapangan basket. Ia langsung menuju ke atribun untuk duduk. Belum juga sampai ke atribun seseorang sudah menarik dirinya.

"Hai brother," sapa Alvaro dan langsung merangkul Satya.

Sementara Satya hanya membalasnya dengan anggukan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 27, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Captain and The Little Girl Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang