Aku Gading Dhara atau kerap disapa Gading.
Saat ini hari sudah larut bahkan sudah melewati tengah malam, jalanan pun sudah sepi. Tetapi, aku masih belum mau pulang dan lebih memilih duduk di sebuah bangku taman sendirian menatap ponsel dengan harapan akan ada kabar dari para sahabat online ku.Ya, aku memang memiliki beberapa sahabat online yang berharga bagiku. Mereka selalu menerima aku apa adanya tanpa memandang fisik atau harta ku. Meraka yang selalu membela dan menemaniku dikala suka maupun duka ku, yang selalu memarahi ku saat aku telat makan dan mengancam akan membunuhku saat aku mulai lola, padahal aku tahu bahwa mereka hanya bercanda dan tentu saja tidak akan melakukan itu. Lagipula bagaimana mau membunuh ku jika mereka saja jauh di sana dan aku disini?
Terkadang, aku berfikir bahwa jarak itu memang kejam, jarak yang memisahkan antara kami. Padahal, aku ingin bertemu dan menghabiskan waktu bersama walaupun sekedar bersenda gurau dan bercerita sambil menyeduh teh hangat.Tepat hari ini, 13 September 2020 adalah hari ulang tahunku. Aku berharap mendapat notif dari mereka, namun sepertinya mereka terlalu sibuk.
Puk,,,,
Tiba-tiba ada yang menepuk bahuku bersamaan dengan air mataku yang jatuh. Tepukan itu membuatku terkejut dan segera menghapus air matan dan melihat siapakah yang berani mengagetkan ku.
"Hai!" sapa salah seorang yang kehadirannya tidak bisa ku percaya, mungkin aku sedang halusinasi melihat mereka -sahabat online ku- sedang berdiri dan tersenyum.
tes….
Air mataku kembali menetes, aku masih tidak menyangka bahwa mereka yang ku kira tidak akan pernah bertemu tiba-tiba saja saat berdiri nyata di hadapanku tersenyum manis.
"Syutt, jangan nangis dong. Amel dateng tuh niatnya mau bikin suprise biar kamu seneng bukannya malah nangis, Ding," kata Amel dengan nada kesal sambil menghapus bekas air mataku.
"Nah, senyum lah, masa yang ulang tahun nangis?" tambah Sasa.
Aku tahu jika Amel dan Sasa memang tidak pernah suka melihatku menangis. Katanya air mataku itu lebih berharga dari pada mutiara di dasar laut sekalipun. Jadi, jika ada yang membuat ku menangis, mereka akan marah-marah dan berkata bahwa mereka akan menghajar orang itu. Memang ada-ada saja mereka berdua.
"Iya-iya. Huh, dasar kalian berdua nggk pernah suka liat gading nangis," jawab ku sambil tertawa.
"Kalau bisa ketawa kenapa harus nangis? Mending jadi always bahagia," celetuk Amel.
"Iyadeh. Eh, kalian kok bisa sampek sini?" tanya ku bingung.
"Tadi pinjem pintu kemana saja nya doraemon," jawab Amel sambil memutar kedua bola matanya.
"Kamu ini aneh-aneh aja Mel. Tadi kita naik mobil terus janjian di deket sini," tutur Sasa menjelaskan.
"Oh, gitu."
"Bhy the why, happy birthday!" seru Amel sambil membawa sebuah kue dengan hiasan seperti sabuk silat dan tali pramuka yang mengagetkan ku, bagaimana kue itu tiba-tiba ada ditangan nya? Dan kenapa hiasannya harus sabuk silat dan tali pramuka?
"Ding, happy birthday ya!" ucap Sasa.
"Tiup gih lilinnya, jangan lupa do'a nya,"
Akupun menutup mata dan mulai berdoa.
'Ya Allah, terimakasih karena sudah mengirimkan mereka dalam hidupku. Terimakasih atas semua yang telah engkau berikan kepadaku. Aku harap di umurku yang sekarang aku bisa menjadi lebih dewasa lagi dan aku memohon agar bisa selalu bersama mereka dalam suka maupun duka."
**•̩̩͙✩•̩̩͙*˚end˚*•̩̩͙✩•̩̩͙*˚*
Hallo, gimana kabarnya? Baik kan?
Gimana ceritanya? Amburadul banget ya? 😭
Singkat banget ya? Kayak jawaban dia buat kamu, aw:v
Canda beb😗🤣
Maap keun atas segala kekurangan tulisan ku🥺
Maklumin ya beb, masih belajar akutuh🥺👉👈
Boleh dong minta krisarnya 👉👈
Ditunggu ya krisarnya 😗Btw, itu nulisnya sampai nangis:"
Hiks, apakah aku terlalu lebay? :"
Btw lg nih ya:v
Itu kan aku nge halu jadi gatau gmn do'a dia jadi ya gitu ngarang aja👉👈FYI aku nulis ini tengah malam dan sekarang udah jam 03.26:"
Semoga suka deh ya🙂❤
Lumajang, 13 September 2020
✧༺♥༻✧
KAMU SEDANG MEMBACA
catatan ku
Randomsegala tentang cerita dan keluh kesah yang ku alami serta apa yang ingin ku tuliskan. tentang keluarga, percintaan, persahabatan online maupun real, dll akan ku tuangkan kesini.