chapter 1

6 1 3
                                    

Di dalam kamar no 22 hotel uljiro ada seorang laki-laki berumur sekitar 18 tahun sedang melamun melihat sesosok perempuan dengan leher terikat dan tergantung di dekat jendela. Dia hanya berdiri diam melihat perempuan tersebut. Tanpa sadar matanya mengeluarkan air mata yang hampir tidak pernah keluar sejak lama.

Tiba-tiba laki-laki itu berjalan maju kearah tubuh yang tergantung dengan kaki gemetar. Dia melepaskan ikatan dileher perempuan itu dan menidurkannya di sofa. Saat merasakan bahwa tubuh itu sudah meninggal, saat itu juga dia merasa ada sesuatu yang retak dihatinya. Sebuah hasrat membunuh yang menakutkan menyebar. Matanya berkerlip dari yang biru ke merah. Keinginan untuk membalaskan kematian teman perhatiannya meluap. Dia mantap jasad temanmu dan berkata
''aku bersumpah akan membuat orang yang membunuhmu memohon untuk mati''
Dia meletakan tangannya di kepala jasad tersebut dan menutup mata. Tak lama dia membuka matanya dengan mata berwarna merah. Saat dia akan kehilangan kendali emosinya
''Tenangkan dirimu sung hyun. jika kamu ingin membalas dendam atas kematian temanmu, aku akan membantumu''
Tiba-tiba, pintu terbuka dan sekelompok orang bersenjata dipimpin oleh seorang menggunakan jas kasual sekitar 55 tahun dengan membawa koper hitam masuk. Orang yang tadi berbicara adalah orang tua tersebut.
"Apa yang kau lakukan disini" Sung hyun menatap orang tua dengan matanya yang masih merah.
"Aku disini hanya untuk membantumu" kata orang tua sambil mengankat salah satu tanganmu.
Sung hyun masih menatap orang tersebut. Setelah menatap cukup lama dia menutup dan membuka mata dengan pupilnya yang sudah kembali normal. Dia berdiri menghadap orang tua dan berkata
"Jadi, pemimpin negara datang kesini sendiri hanya untuk membantuku. Haruskah aku merasa terhormat"dengan menenangkan emosinya

"hahahaa.... Jangan bercanda, jika kamu merasa terhormat hanya dengan ini aku sudah lama mati" presiden dengan bercanda.

"Bagaimana kamu akan membantuku" sung hyun.

"Aku akan memberitahumu siapa pelaku. Yah... Walaupun ini sepertinya tidak perlu karena kamu kamu sudah tau. Tapi aku punya intel yang rinci tentang dia. Bagaimana"presiden melempar koper yang dia bawa ke sung hyun. Sung hyun menangkap dan melihat isi koper. Didalam koper terdapat dokumen dan data lengkap pelaku. Setelah selesai melihat. Dia kembali menatap presiden dan berkata
"kenapa kau membantuku"

"aku hanya tidak ingin kamu mengamuk dan membantai di negaraku. Dan juga balas budiku dulu" kata presiden.

"Jadi orang bau tanah sepertimu masih mengingat itu" balas sung hyun tanpa ekspresi.

"jangan berkata seolah-olah aku akan mati"balas presiden dengan raut wajah masam.

Setelah hehing sejenak sung hyun mengungkapkan terimakasih dan berjalan keluar ke arah jendela membawa jasad temanmu.

"hyung, mau kemana kamu"tanya presiden

"mau mengistirahatkan temanku"jawab sung hyun dan melompat keluar.

"semoga saja amarahnya segera padam. Aku tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi jika aku tidak mengetahui kejadiaan ini dan menenangkannya"presiden berfikir denga bulu duduknya berdiri. Dia menoleh kelompok. dia berjalan keluar hotel dan kembali ke kantor.

Presiden memanggil asistennya dan berkata"ingatkan tim pelacak untuk selalu memantaunya. Jika keadaannya parah segera laporkan. Dan sebarkan identitasnya yang khusus kepada semua kepala keluarga dengan tambahan kata jangan membuatnya marah. Jika dia sampai marah, tidak akan ada yang bisa membantumu".

"Siap pak" Setelah mendengarkan, perintahnya, tanpa basa basi dia langsung mengerjakannya dan membayangkan akibatnya jika terjadi keterlambatan dan kesalahan informasi dengan merinding.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 14, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

change daily life of the lonelyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang