1. Terlambat

22 14 7
                                    


"Jam berapa ini?" sambil melihat jam yang ada di atas nakas matanya terbelalak saat melihat jam sudah menunjukan pukul 06.15

"Astagfirullah gue telat ya allah" secepat mungkin vina berlari menuju kamar mandi yang ada di dalam kamarnya.

Setelah menghabiskan waktu 15 menit untuk menyiapkan diri ke sekolah vina langsung turun

"Selamat pagi, vina duluan ya ma, pa, arel..Assalamualaikum" vina mencomot roti yang memang sudah di siapkan oleh mamanya- risa

"Waalaikumsalam, hati-hati ya kak" ucap risa sambil melihat anak perempuannya yang lari dengan sangat cepat

"Liat tuh pa anak kamu, baru sehari ga di bangunin udah kalang kabut kaya gitu" ucap risa dengan melirik tajam ke suami- farhan

"Udahlah ma, dia udah besar kalo kita bangunin terus kapan besarnya? Biar dia tau waktu juga kali" jawab farhan dengan tetap santai menyuap roti ke dalam mulutnya

Arel hanya menyimak pembicaraan kedua orangtuanya yang sedang membicarakan kakak kebonya itu, helaan nafas dari arel membuat kedua orangtuanya menoleh dengan tatapan seakan akan bertanya "kenapa?"

"Gakpapa,mama..papa.. Arel berangkat dulu ya udah jam 7 lebih nih, Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam hati-hati rel bawa motornya yaa" ucap risa setengah berteriak karna arel mulai melangkah jauh dari ruang makan

🌸🌸

Di tempat lain vina sedang menjalani hukumannya, sebenarnya ini bukan pertamakalinya ia terlambat dan mendapatkan hukuman yang sama seperti ini

"Itu yang di sana di ambil sampahnya jangan bengong aja" ucap lelaki dari ujung yang sedang mengawasi orang-orang yang mendapat hukuman contohnya vina

Vina ardinanta siapa sih yang ga kenal dia, gadis baik hati nan menyebalkan ini saking menyebalkannya ia sampai di hapal di mata guru maupun murid lainnya

"Iya bawel, ini juga gue ambil" vina menjawab dengan nada kesal, ingin sekali ia menjambak lelaki yang ada di sana tetapi ia juga sadar atas batasan..

"Harus bersih kalo ga bersih lo ga boleh masuk kelas sampe istirahat pertama" tegas lelaki yang ada di ujung sana

"Ish bawel banget, 15 menit ngambil sampah gini aja udah bikin pusing apalagi 1 jam bisa pingsan kali gue" vina menyerocos sambil menghentak hentakan kakinya sambil menatap tajam orang yang sedang mengawasinnya

"apa lo liat-liat? Naksir lo ama gue Hah?" ucap bryan sambil menyugar rambutnya kebelakang

"Dih pede amat lo, nih udah 15 menit gue pungut sampah di lapangan ini ampe bersih+ kinclong noh liat sono, sono, sebelah sono juga udahkan" vina menjawab dengan tangan yang menunjuk-nunjuk tempat yang udah ditugaskan untuk ia bersihin

"Ya ya ya, ya udah sana masuk kelas mau ngapain lagi? Mau gue tambahin hukumannya? Dengan senang hati gue kasih lagi"rey tersenyum smirk sambil mengedipkan salah satu matanya

Vina melongo mendengar ucapan rey, apa ia bilang "mau gue tambahin hukumannya?" rey buta atau bagaimana jelas-jelas peraturan di sekolahnya siswa terlambat hanya akan menjalani hukuman 15 menit bukan 30 atau 1 jam.

"Enak banget lo ngomong yaa" vina berjalan mendekati rey dan tiba-tiba rey berteriak dan terjatuh tergeletak di atas lantai

"Aduh sakiit woii..udah ish, vinaaa.." vina yang mendengar suara rintihan dan panggilan namanya yang sangat keras, langsung saja melepaskan kan kakinya dari kaki rey dan langsung mendorong tubuh rey dengan sangat kuat, rey yang belom siap pun akhirnya terjatuh Brak.

"Adohh sakit anjim" ucap rey sambil memeganngi kakinya yang keram setelah di injak sama vina tadi

"Oyy vina sini lo, mau gue tampol lu hah?!." rey meneriaki vina, rey berusaha mengejar vina tapi apa daya kakinya lelah

Vina yang merasa rey memanggilnya pun hanya menjulurkan lidahnya keluar lalu berlari menuju kelasnya.

Setelah menuju kelas betapa terkejutnya ia melihat siapa yang sedang mengajar

"Bagus vina, ini sudah ke tiga kalinya kamu terlambat di mata pelajaran saya" pak mahmud menatap tajam ke orang yang ada di depannya ini

mampus gue, tadi rey sekarang pak mahmud apalagi hukuman yang gue jalani ya allah. Vina membatin ia berusaha berbicara tetapi lidahnya kelu, boro-boro mau bicara menelan ludah aja rasanya susah sekali bila berhadapan dengan guru yang satu ini

"Sekarang kamu di luar sampe jam saya habis, kerjakan tugas dari halaman 24-50 setelah jam saya habis tugasmu sudah selesai dan ada di atas meja saya" ucap pak mahmud dengan nada tegas yang sepertinya ia tak ingin di bantah oleh siapapun itu.

"Iya pak" vina mengalah lebih baik ia mengerjakan tugasnya dari sekarang sebelum jam pak mahmud habis

🌸🌸

"Lo kenapa bisa telat si vina? Lo kan tau hari ini mapel pertamanya pak mahmud" erna glarisa perempuan yang sangat berisik bagi vina bukan hanya vina saja bahkan temen sekelasnya pun beranggapan yang sama

"Ya ampun erna, lo mah kaya ga tau vina aja" syasya, perempuan yang mempunyai nama asli asya arnita mempunyai sifat yang paling waras dari ketiga manusia itu

Baru saja mereka duduk di salah satu meja kantin vina mendengar ada yang menyebut namanya tapi ia tak melihat orangnya, vina merasa itu hanya sekedar halusinasi nya saja

Syasya dan erna pun juga begitu, mendengar tetapi tak melihat orangnya jadi mereka biarkan saja

Rey yang berada di ujung kantin hanya berdecak saat melihat mereka yang tidak ada merespon panggilannya

Rey anggara harvintaka, seorang lelaki yang menjadi most wanted di sekolah bukan hanya dia saja tetapi temannya pun juga mendapatkan julukan yang sama sepertinya...Deva reinzandi salah satu lelaki yang paling di takuti sama anak sekolahnya karna ia menjabat sebagai ketua osis yang patut dan patuh. Dan jangan lupakan Aril bagaswijaya cucu dari pemilik sekolah ini ia juga mempunyai 3 cabang kafe di 2 negara.

.........................................................................................

Jangan lupa vote and komennya✨
Maaf kalo masih typo:)

RavinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang