2. Kesal

21 14 8
                                    

"Woi" rey berteriak di belakang vina dkk, sehingga membuat mereka terkejut dan langsung menoleh kebelakang dan melihat siapa pelaku yang meneriaki mereka

"Apaan sih, lo sana deh jauh-jauh dari gue" vina menatap malas rey

Rey yang merasa vina mengusirnya pun langsung tidak terima

"Heh dakjal lo liat nih kaki gue, bengkak gara-gara lo tau tanggung jawab cepat!" rey berucap sambil menunjuk salah satu kakinya yang sempat di injak vina tadi

"Dih apaan minta tanggung jawab kok sama cewe, sana deh lo..ga usah ganggu kami" erna yang merasa risih dengan keberadaan rey pun ikut mengusirnya

"Serah gue lah, gue juga ga bakal kaya gini kalo ga temen laknat lo noh yang onok" sambil menunjuk vina

"Heh kok salah gue si? Lo lah yang salah, lo nyebelin si" balas vina tak mau kalah

Rey yang merasa dirinya akan kalah pun segera meminta bantuan temannya yang masih berdiri di tempat yang sama

Deva dan aril hanya menatap dan menyimak perkelahian di depannya, ini bukan pertama kalinya bagi mereka melihat dua sejoli ini debat apalagi di tambah antek-anteknya vina yang akan selalu mendukung vina dalam keadaan apapun.

"Deva, aril sini elah bantu gue ngalahin emak-emak rempong di sini" rey mulai mengajak temannya untuk melakukan hal yang ga berfaedah sama sekali.

"Dev, kayaknya salah deh murid sama guru di sini milih si rey jadi ketos..lo liat depan mata lo noh malah jadi kek gini" aril berdecak melihat tingkah temannya ini, ia sangat heran sudah terpilih menjadi ketos tapi sifatnya tidak jauh beda dengan siswa lainnya, Deva pun geleng-geleng melihat tingkah sobatnya yang sudah seperti orang gila

"Rey, lo tuh ketos jaga image dikit napa sih sebel gue liatnya" Deva pun langsung menyeret rey untuk menjauhi vina dkk

Rey yang di geretpun merasa tidak terima, apakah temannya ini tidak punya hati apakah ia tak lihat bahwa salah satu kakinya ini masih bengkak?

"Adoh...adoh..pelan woii..ya allah..mati rasa kaki gue" rey meringis merasakan sakit pada kakinya tapi sepertinya deva tidak menghiraukannya

Deva menyeret rey sampai di meja yang kosong, letaknya tidak terlalu jauh dari meja vina dkk sehingga rey masih bisa mengawasi musuh nya dari situ

"Heh deva lo ga punya mata hah? Liat nih kaki gue udah bengkak kek kaki gajah tapi lu tarik tanpa mikir rasa sakitnya" rey mencebikkan bibirnya dan pelan-pelan mengurut kakinya agar tidak terlalu sakit

"Cemen banget lo rey, heran gue kayaknya kemaren guru-guru ama semua murid lagi mabok deh pas milih lo" ucap aril sembari memakan kacang yang memang ada di atas meja

Plak.

Rey menabok kepala aril sampai si empu kesakitan dan menatap kesal ke rey, apa salahnya sehingga kepalanya yang kena sasarannya

"Apa lo? Enak aja bilangin guru-guru ama murid mabok, lo kali yang mabok sampe-sampe gue yang notabenya temen lo pluss orang yang paling ganteng di sekolah ini tapi lo ga milih gue..malah milih si evan" rey tambah sebel dengan temannya yang satu ini, bukan hanya aril saja yang memilih evan devan dan vina dkk pun juga ikut memilih evan.

"Jelas-jelas berwibawaan gue, gantengan gue, cool lan gue, apa masih kurang apa ya di mata mereka". Ucap rey dalam hati dengan sedikit senyuman jangan lupa ia juga sedikit menyugar rambutnya ke belakang.

                                               🌸🌸

"Vina, lo pulang sama siapa?" syasya bertanya sambil membereskan buku-bukunya

"Sendiri, gue bawa mobil hari ini kenapa lo mau nebeng?" jawab vina sambil melirik syasya di sebelahnya

"Ngga sih, gue kira lo nunggu jemputan jadi kan bisa bareng nunggu di depan" syasya pun langsung bergegas untuk segera kedepan karna ia baru saja mendapat pesan bahwa mamanya telah menunggunya di depan

"Vin, na gue duluan yaa nyokap udah di depan bye"

Erna dan vina hanya mengiyakan dan mereka juga langsung bergegas ke luar kelas

"Vin, lo langsung pulang nih?" erna melirik vina yang sudah memegang kunci mobilnya

"Iya, kenapa lo mau ngajak gue nongkrong? Kalo lo mau gue sih ayok aja" vina langsung menarik tangan erna untuk segera masuk mobilnya

Sekitar 10 menit mereka sampai di cafe yang biasa mereka kunjungi sekedar melepas penat, dan mengisi waktu luang untuk bersantai

Tak lama kemudian pelayan datang dan menanyakan pesanan mereka

"Lo mau apa vin?" erna melirik vina yang sedari tadi masih membolak balikan menunya

"Mmm..gue jus alpukat satu aja deh, lo apa er?"

"Saya jus mangga satu sama tela-telanya aja deh mbk"

Pelayan mengangguk dan langsung pergi

"2 hari udah gue ga ke sini" vina mengedarkan pandangannya sampai matanya menatap seseorang yang menggunakan baju hitam celana putih

Ganteng. Ucap vina lirih

Erna yang merasa tak beres dengan temannya pun ikut meliat apa yang sedang di perhatikan oleh temannya sampai seperti ini, erna yang tau pandangan vina pun langsung tersenyum

Ekhem

Vina terkejut saat erna berdehem

"Liat apaan sih vin, sampe segitunya hmm?" vina memutar matanya malas menanggapi pertanyaan dari erna

"Ga usah kepo, shhutt" bukan erna jika ia langsung diem saat mendengar ucapan vina, ia malah menjadi-jadi menggoda vina

"Ciee vina"
"aselole, pandangan pertama awal vina berjumpa asek ase joss"

Vina melirik erna dengan malas "diem erna ntar lo di liatin sama orang loh bikin malu tau"

"Biarin aja, siapa tau habis itu lo bisa official sama tuh cowo..hahaha" erna tertawa tak ingat tempat semua pengujung kafe mulai melirik ke meja vina dan erna

Vina yang mulai merasa sebel dan malu gegara temannya ini, ia langsung menginjak salah satu kaki erna agar diam

"Aduh sakit tau vina" erna mengaduh sambil memegang kakinya

"Liat sana, meja kita jadi lirikan massal gegara lo tau" ujar vina dengan gemas ingin sekali ia mencabik wajah erna saat ini sekali aja

"Hehe maap..maap" erna menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, ia kira ketawanya tadi tak akan membuat ia jadi begini

Setelah itu tak ada lagi pembahasan selanjutnya karna erna mulai sibuk dengan tela-tela di hadapannya saat ini, sedangkan vina ia meminum sedikit demi sedikit jus nya sambil melirik cowo yang ia liat tadi.

---------------------------------------------------------------------------
Vote & komennya jangan lupa ya teman-teman😗

RavinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang