Versus (Re-pub)

6K 784 175
                                    

Kangen ff ini?

.
.
.

Boombayah~ ya ya ya boombayah~Ya ya ya boombayah iyah yah yah~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Boombayah~ ya ya ya boombayah~
Ya ya ya boombayah iyah yah yah~

"Rosie! Ponsel lo!" Teriak pecah suara Jisoo yang lagi kebagian tugas masak bareng Jin. Rasanya telinga Jisoo udah pengang karena sejak semalam nada dering itu mengganggu kamar mereka. Anehnya si oknum yang ditunjuk cuek-cuek aja gak punya malu buat mensilent ponselnya demi menjaga ketentraman suasana.

"Ponsel siapa sih?" Jungkook yang baru bangun mengambil air dingin dari kulkas.

"Rose. Pacarnya kali." Sahut Jin lalu memasukkan potongan kecil wortel bentuk dadu ke dalam kocokan telur yang mengembang. Sedangkan Jisoo kelihatan misuh-misuh karena ikan yang ia goreng mencipratkan banyak minyak. Beuh. Ini nih, yang kadang bikin cewek tuh males masak. Iya gak, girls?

"Hei, Jin tomang! Ini alasan gue gak suka goreng ikan!"

"Payah lo. Gitu aja lemah." Decak Jin. Lalu menggiring Jisoo mengaduk kocokan telur untuk omelette, sedang dirinya sendiri beralih posisi menggoreng ikan Jisoo.

Jisoo masih mendumal, gak tahu kalau Jungkook diam-diam memperhatikan mereka dengan muka sebal. Sampai Suga yang udah rapi dengan pakaian kasual kebetulan turun dan meledeki Jisoo dan Jin, "Awas jangan dekat-dekat. Mantan gak boleh jatuh cinta lagi cuy."

"Ulat pisang mending diem!" Sembur Jisoo.

Suga tertawa dan memainkan ponsel di ruang TV, menunggu sarapan siap.

Ponsel Rose merongrong lagi. Suga mengorek kuping karena nada dering itu memekakkan telinganya. Irene disusul Jennie keluar dari kamar karena mendengar bunyi berisik yang mereka kira ada orang yang menyetel kaset di speaker. Gak tahunya itu suara dari ponsel Rose.

"Kalian liat Rose dikamar?" Tanya Jisoo disela-sela teror telefon itu.

"Dia lagi dandan." Terang Jennie. Heran sendiri mengapa Rose memerlukan banyak waktu untuk menambal mukanya dengan bedak. Jangan tanya Jennie sendiri, baginya itu cuma buang-buang waktu dan uang. Lebih simpel sama dirinya yang memang gak suka makeup dan tampil apa adanya dengan mata panda khasnya.

"Itu pasti Junaedi." Irene gemas sendiri. Kepalanya berasap dan suaranya siap meneriakkan Rose untuk menyingkirkan pengganggu itu. "ROSIE, ANGKAT PONSEL LO KALO GAK GUE LEMPAR KE KANDANG ANACONDA!"

"Calm down dong, kak." Rutuk Jungkook yang merasa tuli mendadak. Begitupun Suga yang berada paling dekat dengan posisi Irene. Sayangnya ia tak memprotes, takut nyawanya melayang ditangan Roro Irene yang murka.

"Ish, bajingan tengik!" Bunyi berisik tangga yang diinjak kemudian menampakkan presensi orang yang dicari. Rose turun masih dengan gulungan roll di rambutnya. Kemudian menyambar ponselnya dengan wajah seperti malaikat pencabut nyawa. "APA SIH, APA?! GUE UDAH BILANG GUE GAK MAU LAGI DEKETAN SAMA ORANG FREAK KAYAK LO! DASAR PENTIL BANCI!"

𝙇𝙊𝙑𝙀𝙈𝙊𝙎𝙋𝙃𝙀𝙍𝙀 [Complete] (Re-uploaded)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang