"Airinnnn!!!!!!!!... Loh dimana? Gue uda balik nih"
Nadya sudah sampai di kos-kosan dengan membawa banyak sekali kantung plastik yang ada di tangannya yang isinya itu semua adalah makanan dan cemilan.
Nadya berjalan menuju kamar Airin dan sesampainya di kamar Nadya kesal melihat Airin yang sedang tertidur"Astaga Airinnnnn!!! , loh tidur mulu sih gimana badan loh nggak makin besar jam segini loh masik tidur"
Nadya sangat kesal melihat tingkah temennya itu yang kerjaan Nya tiap hari molor terus.Airin membuka matanya karena mendengar suara berisik yang cukup kuat terdengar di kupingnya"Lo uda pulang? "
"Iya.. Nih gue bawakin pesenan lo tadi" Nadya memberikan 1 kantung plastik yang berisikan martabak keju jagung dan seblak yg di pesan kan Airin tadi
Airin membuka isi plastik tersebut dan memastikan kalau itu benar martabak dan seblak yang dia inginkan" Makasih banyak"
"Lo uda belik buku itu? " Ucap Airin
Nadya menganggukan kepalanya sambil memakan snack yang di belinya di Minimarket tadi"Uda"
"Novel yang gue bilang ke Lo kemarin uda ada belum di toko? "
"Gue nggak liat tadi"
"Hmmm gitu ya, mungkin minggu depan baru ada ya itu novel"
"Mungkin" Ucap Nadya dengan sangat singkat
Tiba-tiba ponsel Airin berbunyi sepertinya ada seseorang yang sedang menghubunginya.
Nadya memberi tahu ke Airin bahwa ponselnya berbunyi Airin langsung menjawab telfon tersebut dan benar ternyata itu Bima kekasih Airin tertulis jelas di ponsel bahwa kontak Bima di buat dengan tulisan Bima❤
Saat Airin menjawab telfon Bima, Nadya menyalakan televisi yang ada di kamar Airin.
Kos-kosan yang di tempati Nadya dan Airin cukup bagus bahkan tidak terlihat seperti kos-kosan melainkn seperti rumah karena semua yang ada di dalam kos mereka dilengkapi dengan adanya televisi di setiap kamar, ada sofa di ruang tamu, bahkan toilet nya seperti toilet di hotel cantiknya, semuanya terlihat sempurnah."Iya sayang... Ini aku lagi di kamar sama Nadya "
Nadya terlihat sangat risih mendengar temenya yang lagi bucin itu telfonan dengan sangat norak menurut Nadya.
Nadya berjalan ke arah dapur untuk mengambil minum di dalam kulkas dan mengambil 2 buah gelas dan membawanya kembali ke kamar Airin.
Nadya melihat Airin tengah asyik telfonan dengan Bima sampai dia tak menoleh ke arah Nadya sedikitpun bahkan saat Nadya bertanya ke Airin soal tugas kuliah yang di berikan dosen Airin tampak mengabaikan Nadya seakan dia sedang berdua dengan Bima. Nadya sangat kesal kemudian Nadya menambahkan volume TV sampai terlalu kuat yang membuat Airin menoleh ke arah Nadya.
Wajah kesal Airin muncul menatap sinis ke arah Nadya dan kemudian mematikan telfon dari Bima.
Airin masi menatap kesal NadyaNadya memberikan senyum tak bersalah ke arah Airin. "Hehehehe"
Nadya kembut melihat wajah Airin yang sangat kesal menatap wajahnya"Iya gue mintak maaf, abisnya si lo kalau uda telfonan nggak inget sama temen sendiri, gue ngomong di kacangin, yauda gue besarkan la tu volume TV nya"
"Lo bisa nggak si ga ganggu gue telfonan, lo tau kan gue lagi rindu banget sama Bima"
Nadya sontak terkaget mendengar apa yang baru saja di ucapkan Airin"astaga lo sampai segini nya.. Bucin banget si lo"
"Iya gue Bucin kenapa emang masalah rupanya buat lo? "
Nadya menggeleng-nggelengkan kepalanya dia bahkan tak tega melihat teman baiknya itu yang telalu Bucin"astaga Airin!!! Lo sadar, lo belum tau kan sosok Bima itu seperti apa? Lagian lo sama Bima belum pernah ketemuan sekali pun lo bisa aja langsung jatuh cinta ke orang yang nggak lo kenal sama sekali bahkan kelen uda hampir 5 tahun lo menjalin hubungan.. Astaga"
"Biarin... Walaupun gue belum pernah tau gimana sosok Bima tapi gue uda bener-bener cinta sama dia"
"Emang Bima uda tau wajah kamu rin? " Perkataan Nadya membuat Airin terhenti dari pembicaraan ya
Airin menggelengkan kepala nya dengan sangat lambat"Belum.. Bahkan setiap Bima ngajak vidio call gue selalu nolak"
"Astaga Airin!! Lo bener-bener nggak waras.. Jadi selama ini kalian belum pernah menunjukan wajah kalian satu sama lain? " Nadya mengucapkan dengan sangat terkejut dan ingin sekali rasanya dia mencubit pipi Airin agar tersadar atas apa yang dilakukannya selama ini
"Gue takut nanti Bima kecewa sama gue setelah ngelihat gue yang sebenarnya" Airin menjawab dengan suara sedikit serak basah karena menjawab pertanyaan dari Nadya
"Jadi Bima kok bisa jatuh cinta sama lo"
"Awal mulanya gue kenal Bima itu dari instagram, dia follow gue terus gue follback nggak lama kemudian gue ngefollback Bima, Tiba-tiba Bima ngeDm gue yauda gue bales dia bilang gue cantik"
"Cantik?? Emang lo kirim foto lo ke Bima? "
"Enggak, waktu itu gue post foto-foto kaka gue di instagram, mungkin Bima mengira kalau itu aku"
"Astaga lo waras nggak sih Rin??? Loh sama aja Loh itu ngebohongin Bima. Jadi kalau Bima tau itu bukan foto Loh melainkan kaka Loh, gue jamin Bima bakal kecewa banget"
"Gue bingung... Kalau gue jujur ke Bima gue jamin Bima bakal marah banget sama gue, gue nggak mau karena gue uda cinta banget sama Bima"
Nadya menggaruk kepala nya yang tidak gatal itu karena mendengar ucapan yang baru saja di katakan Airin. "Serah loh deh... Gue juga bingung"
Airin tiba-tiba memeluk Nadya , terlihat jelas bahwa Airin sedang menangis di pelukan Nadya.. Nadya tak tega melihat temannya yang sedang sedih itu kemudian Nadya mengelus-elus punggung Airin dan menenangkan Airin.
"Maafin gue Rin.. Gue uda buat loh sedih menanyakan hal itu"Airin masik tampak memeluk tubuh Nadya dan menangis dengan penuh is akan yang membuat Airin tidak sanggup menjawab perkataan Nadya.
Nadya merasakan tubuh Airin yang sedang menahan isakan tangis tersebut tanpa di sadari Nadya juga ikut menangis. Dia tidak mau teman baik nya itu merasakan kesedihan yang membuat dirinya sangat terpuruk.Hampir 5 menit lamanya Airin memeluk erat tubuh Nadya, dan kemudian melepaskan pelukan secara perlahan Airin masi saja menangis air matanya seakan-akan ingin terjatuh setiap detik, Nadya menenangkan hati Airin agar tidak sedih lagi Nadya pun tak tengah melihat teman nya itu Nadya meletakan kedua tanganNya ke pipi Airin dan mengusap tangisan yang terus mengalir dari mata Airin.
"Loh nggak perlu nangis terus-terusan begini.. Gue tau kok apa yang sedang lo alami sekarang" Nadya mencoba menenangkan Airin dan berbicara dengan suara yang begitu serak karena dia juga abis menangis tadi.Di sisi lain Airin masi saja menagis, air matanya seakan tak ingin terhenti, Nadya selalu mencoba membuat Airin berhenti menangis tetapi selalu gagal. Dan pada akhirnya Nadya membiarkan teman nya itu untuk menangis sekencang-kencangnya agar hatinya bisa kembali pulih lagi dan melupakan masalah yang membuatnya sampai menangis saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Not Perfect
RomanceAirin sudah menjalin hubungan 5 tahun dengan Bima, tetapi mereka tidak pernah sekalipun bertemu satu sama lain. Mereka sekarang sibuk dengan urusan mereka masing² Airin yang sedang melanjutkan pendidikanNya di Universitas yang ada di di Yogyakarta...