13√

8.2K 520 4
                                    

"Wah! Bunga mataharinya besar sekali paman!" Ujar fatimah sambil menyentuh bunga matahari yang di tawarkan olehnya.

"Iyalah lagi pula jarang bunga matahari di london ini," ujar pria yang berjaga di tokoh bunga. Pria itu memandang fatimah sangat kagum karena kecantikannya.

Brian yang melihat itu dia langsung merangkul pinggang fatimah.

"Brian, ini mahal loh! Kita beli dua aja ya?" Tanya fatimah. Brian masih melirik tajam kepada pria didepannya dan menghiraukan ucapan fatimah. Pria berjaga itu memandang brian sengit.

"Brian!" Manggil fatimah. Brian terkejut dan menoleh ke istrinya. Dia sengaja membesarkan volume suaranya.

"Kenapa sayang?" Tanya brian. Jujur fatimah malu saat brian memanggilnya seperti itu, wajahnya tiba tiba merah seperti tomat.

"Brian tadi ga dengar aku ya?"

"Dengar...ulangin lagi sayang,"

"Ini bunga mataharinya mahal... Kita beli dua aja ya?" Ujar fatimah. Brian hanya senyum melihat wajah istrinya sudah merah.

"Kan aku sudah bilang sayang... kita beli sesuai kamu mau ," ujar brian sambil mengelus kepala istrinya.

"Oh, paman! Beli lima pot bunga matahari ya," ujar fatimah kepada pria didepannya. Pria itu langsung mengagguk kepalanya dan dia mengambil lima pot sesuai keingin fatimah.

Brian melirik tajam kepada pria itu.
Dasar pria tua! Sudah memiliki istri, malah melirik istri orang lagi! Incernya istri muda lagi! Kurang ajar! Lihat saja,

Fatimah tertawa karena lelucon pria yang dari tadi di lirik tajam oleh brian. "Paman rupanya pintar ngelawak. Lucu,"

"Oh ya? Jangan memanggil ku paman, aku masih muda loh. Hanya saja wajah keriput ini hanya mengangguk wajah ketampanan ku, panggil aku aja rico! Atau perlu juga sayang," ujar pria yang bernama rico genit. Fatimah merasakan ga enak terhadap pria didepannya. Dia takut.

"Sayangnya perempuan ini istri ku paman! Istriku hanya memanggil kata sayang ke saya saja! Saya suaminya," ujar brian sambil memeluk belakang fatimah. Fatimah menghelas nafasnya lega. Pria yang bernama rico marah kepada pasangan yang didepannya dan pergi meninggalkan mereka.

"Brian... tadi aku takut sama paman tadi," ujar fatimah yang masih didekapan brian. "Tenanglah aku ada bersamamu, kamu lupa ya kalau siapa aku?" Tanya brian.

Fatimah terkekeh dan membalikan badannya dan memandang brian dengan senyumannya.

"Kamu Brian Alexander suami Fatimah sari,"

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Kini brian menatap kepada pria yang menggoda istrinya tadi siang. Siapa namanya oh rico. Brian gantung kan dengan tangan yang brian yang terikat kawat berduri, brian tersenyum miring menatap kapan pria ini. Belum sadar juga.

Brian berada di mansionnya. Sepulang membeli bunga matahari untuk istrinya dia langsung berpamitan kalau ada meeting dadakan di perusahaannya. Untung istrinya percaya. Brian datang ke tokoh bunga tadi dan menghanpiri rico dan membiusnya. Untung saja tempatnya sepi.

Brian sudah siapkan alat alat kesayangannya di meja, Sudah lama dia tidak bermain dengan pisau kesayangannya. Karena kean sering menyuruhnya dengan pistol. Apalah hanya pistol tembak langsung mati. Kan ga ada penyiksaan.

"Aww! Dimana ini?" Ujar pria yang sadar dari ikatan itu.

Brian mengambil pisau lipatnya dan berbalik badannya.

"Hai... paman rico..." sapa brian rico yang baru sadar.

"Kau??? Kau apaain saya hah!!!??" Rico membentak brian.

MAFIA IS MY HUSBANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang