Lonceng di depan pintu Bintang café berbunyi ketika pintu transparan tersebut di buka, angin sore di Jakarta kali ini sangat dingin tidak seperti biasanya. Akan tetapi itu semua tidak masalah untuk Natha dan Delo, terlihat jelas senyum bahagia tergambarkan dari wajah Natha dan juga Delo, seakan-akan mereka telah memenangkan undian dengan hadiah yang besar. Akhirnya Natha dan Delo memutuskan untuk duduk di salah satu bangku dekat dengan jendela di café ini. "Untung aja tadi Pak Bambang gak jadi kasih quiz. Kan aku semalem gak sempet belajar." ucap Natha.
"Lagian sih Natha pulangnya semalam larut banget." jawab Delo.
"Kan aku ngerjain tugas, Delo" ucap Natha sambil melepaskan jaket yang sedang dikenakannya.
"Iya aku tahu. Oh ya Nath, kemarin aku jalan sama Karin." ucap Delo barusan membuat Natha sempat terdiam sejenak dan seketika membuat mood Natha berubah total. Pasalnya, setiap jalan berdua dengan Natha, Delo tidak henti-hentinya membicarakan perihal Karin di depannya.
"Oh ya? Hehe." hanya itu yang bisa Natha ucapkan.
"Iya, kemarin tuh aku sama Karin ..." Delo pun menceritakan kejadian yang dia alami bersama Karin kemarin, sejujurnya Natha tidak serius mendengarkan cerita Delo. Natha sudah cukup sakit hati dengan ini semua. Apa Delo selama ini belum sadar dengan perasaan Natha selama ini?
"Nah terus pas sorenya aku sama Karin pergi ke taman yang deket rumahnya dia. Mungkin karena udah sama-sama lelah pergi seharian, akhirnya aku sama Karin cuma duduk-duduk aja di taman itu, terus gak lama kita pulang deh" ucap Delo sambil tersenyum, menampilkan lesung pipinya yang manis, dan matanya tidak lepas menatapi Natha. Ini hal yang sangat disukai oleh Natha, melihat Delo menceritakan sesuatu sambil menatap mata Natha. Akan tetapi untuk kali ini Natha tidak menyukai itu.
"Delo tertarik buat nyoba kopi baru dicafe ini?" ucap Natha. Delo menaikkan alisnya dengan wajah bingung. Sejujurnya Natha sengaja mengalihkan pembicaraan ini, Natha ingin Delo sadar kalau Natha benar-benar tidak ingin membahas tentang Karin disaat sedang berdua seperti ini. Namun beberapa detik kemudian Delo membalas dengan tawa kecil, "Boleh, asal jangan pahit ya, yang manis aja kayak Natha." Natha tersenyum kecil mendengarnya, lalu Natha mencoba memanggil pelayan dicafe tersebut dan memesan kopi untuknya dan juga Delo.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Natha
RomanceBagi lelaki itu, mungkin persahabatan adalah kata yang tepat menggambarkan antara lelaki itu dengan sang wanita. Akan tetapi, siapa yang sangka bahwa sang wanita mengelak semua itu. Sang wanita sudah jatuh kedalam pesona sang lelaki, salahkah dia? A...