Selesai mandi, aku mengeringkan rambutku dengan handuk yang ku pengang.
Aku berjalan ke arah jendela kamarku, lalu duduk di sofa samping jendela.
Tanganku berhenti mengeringkan rambut, aku menaruh handuk yang ku pegang dipundakku.
Mengingat hal yang menyenangkan, melupakan hal yang menyakitkan. Terkadang, itu membuat orang lain senang.
Namun, bagaimana jika yang kita lupakan adalah semua kenangan itu? Melupakan kenangan menyenangkan juga yang menyakitkan?
Apa yang harus dilakukan?
Apa kita hanya perlu mengingatnya?
Tapi tubuh lemah nan bodoh ini selalu jatuh sakit tanpa menyematkan ingatan apapun.
Lalu, harus bagaimana? Haruskah menyerah atau terus berusaha?
Aku menggantung handukku. Lalu turun dan menuju ke dapur.
Memikirkan apa yang harus aku masak sambil melihat berbagai macam bahan makanan dihadapanku.
'Aku rasa, omelet akan cepat prosesnya.' Pikirku.
Akupun memulai untuk membuat omelet.
Setelah jadi, aku menyajikannya untukku sendiri.
Aku duduk, "selamat makan." Ucapku dan langsung memulai untuk memakannya.
Setelah selesai, aku merapihkan alat makanku dan mencucinya. Lalu berjalan menuju lemari es untuk mengambil cola.
"Cola, cola, cola, cola." Aku bersenandung riang.
Aku membuka lemari es, lalu mencari keberadaan cola ku .
"Ketemu." Ucapku.
Aku mengambilnya lalu meminumnya.
"Memang cola paling segar diminum saat malam hari. Andaikan tadi aku sekalian beli chips untuk dimakan sebagai camilan pendamping cola."
Aku membawa cola-ku dan berjalan menuju ruang tamu.
Sesampainya aku diruang tamu, aku langsung duduk di sofa dan menaruh cola yang ku bawa ke atas meja.
Aku terdiam, memikirkan kalimat Maiya tadi , "Rasanya sama seperti waktu itu." Gumamku.
"Waktu itu, ya? Bagaimana ya rasanya? Aku juga ingin mengingatnya." aku menghembuskan nafas.
"Hhh.. Apakah aku memang semenyedihkan ini?" Tanyaku pada diriku sendiri.
Aku menyenderkan tubuhku dan mendonggakkan kepalaku. Aku meletakkan lenganku diatas mataku agar membiarkannya menutupi penglihatanku.
Aku menangis.
|❄|
Aku terbangun dari tidurku, lalu mengamati sekitar.
'Aku ketiduran di ruang tamu.' Pikirku.
Aku mengubah posisiku dari tiduran menjadi duduk lalu mengambil hp ku di meja. Aku melihat jam lewat layar hp.
KAMU SEDANG MEMBACA
Remember
Teen FictionRin Chikafuji tinggal berdua dengan Kakak Sepupunya, Eiji Takahashi, setelah dia tidak mempunyai tempat untuk pulang. Ingatan yang tersisa baginya hanyalah kenangan masa kecil singkat bersama orang tua yang bahkan wajahnya tidak bisa Ia ingat denga...