7. Suara Teriakan

255 20 8
                                    

Naruto memutar-mutar kunci mobil di jari telunjuknya, ia sadari tadi berdiri di depan mobil sembari menatap pintu rumah dengan raut kesal. Naruto di kunci oleh Ibunya sendiri yang memaksa dirinya untuk check-up bulanan ke rumah sakit tapi Naruto tidak mau.

"Kaasan! Kapan-kapan aja ke rumah sakitnya!!" teriak Naruto cempreng.

Bu Kushina akhirnya membuka pintu rumahnya, keluar dengan menggendong Kurama.

"Kenapa setiap kali di suruh check-up susah banget dattebane? Masih takut dengan jarum suntik?" tanya Bu Kushina.

"Iya dattebayo," jawab Naruto melas.

"Kamu itu sudah lulus SMA, sudah besar kok masih takut jarum suntik! Nggak malu sama Kurama? Setiap bulan di suntik nggak pernah takut, nggak pernah nangis!"

"Yang namanya takut nggak lihat umur Kaasan," protes Naruto. "Ngapain Naru disama-samain sama Kurama. Emang Naru punya ekor sembilan apa!" lanjutnya tak terima.

"Nggak usah banyak alasan dattebane!"

"Ini jawaban dattebayo, bukan alasan"

"Nggak usah bantah Kaasan Naru! cepat berangkat sana!" suruh Bu Kushina.

Naruto menangkupkan kedua tangannya, memohon.

"Bulan depan ya Kaasan," rengek Naruto.

"Nggak, sekarang!"

"Naru janji dattebayo, bulan depan Naru pasti ke rumah sakit. Kalau Kaasan mau, Naru donor darah deh," Naruto berusaha bernego.

"Di gigit nyamuk aja teriak-teriak, sok-sokan mau donor darah!" ejek Bu Kushina.

"Salah sendiri nyamuknya nggak permisi kalo mau gigit, kan Naru jadi kaget!"

Bu Kushina menghela nafasnya pelan, mulai lelah menghadapi bungsu Namikazenya.

"Kaasan nggak mau dengar alasan mu lagi Naru. Berangkat sekarang dattebane!"

"Ayolah Kaasan, bulan depan. Ya? Ya?" rajuk Naruto masih berusaha.

Bu Kushina menunjuk mobil Naruto, tatapannya berubah tajam. "Nggak ada bulan-bulan depanan. Cepat masuk pergi ke rumah sakit. Temui dokter Tsunade! Dari kemaren kamu mengeluh pusing terus!"

"Sekarang udah nggak pusing lagi kok Kaasan,"

"Berangkat sekarang Naru! Jangan sampai Kaasan yang menyeret kamu sampai ke rumah sakit!" ancam Bu Kushina.

Bu Kushina memang paling bawel jika sudah menyangkut kesehatan. Beliau tidak pernah ingin keluarganya jatuh sakit dan selalu menerapkan hidup sehat di rumahnya. Jadi, wajar saja jika Ibu Kushina selalu menyuruh semua anggota keluarganya bahkan semua karyawan di rumahnya untuk cek kesehatan setiap bulan.

Naruto menghela nafasnya berat, mengangguk pasrah.

"Iya Kaasan," lirih Naruto menyerah.

"Beneran ke rumah sakit! Nanti Kaasan tanyakan ke dokter Tsunade apakah kamu datang kesana atau tidak. Kalau ternyata kamu tidak ke rumah sakit, Kaasan akan menyeret kamu ke rumah sakit subuh-subuh!"

"Iya Kaasan, Naru berangkat sekarang."

Naruto berjalan mendekat, menyalami tangan Ibunya. "Naru berangkat dulu dattebayo,"

12 Cerita Naruto NamikazeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang