"Hei,ireona"panggil namja yang sedang membangunkan adiknya.
"Eungghh,hyung"suara serak menjawab si namja tadi,itu adiknya,Park Jisung.Namja yang kini sedang bergelut dengan selimutnya diranjang berusaha membuka matanya setelah mendengar suara salah satu kakaknya.
"Ireona,kau harus kuliah bukan?"sang kakak,Mark hanya terkekeh melihat tingkah adiknya.Tak heran,si bungsu memang sangat manja.Dengan mata yang masih terpejam,jisung membuka selimutnya yang membungkus tubuhnya kemudian memandang wajah yang lebih tua.
"Mark hyung,aku masih mengantuk"Jisung mengusap matanya yang terasa lengket akibat bangun tidur,membuat namja yang dipanggil Mark hyung itu menyungging senyum.
"Memangnya kau tidur jam berapa?kenapa masih mengantuk?bermain game lagi?"tanya Mark.
"Eoh,tidak hyung,tadi malam aku mengerjakan tugas yang banyak sekali dan selesai pukul sebelas,jadi aku masih butuh tidur lagi hyung"tutur Jisung.
"Ya ya ya ,sekarang bangunlah,yang lain sudah berkumpul,chenle juga sudah menunggumu"
"Hyung tunggu dibawah,dan cepatlah bangun Jisungie"Mark berlalu dari kamar si bungsu,kemudian pergi ke ruang makan.
Tak lama setelah Mark keluar,Jisung pun menyusul untuk bersiap-siap,sebelumnya ia sudah membereskan tempat tidurnya.
Tap
Tap
Tap
Derap langkah kaki terdengar begitu jelas,mengiringi langkah Jisung yang sedang menuruni tangga .
"Pagi hyungdeul"sapa Jisung,kemudian mendudukan dirinya disamping Jeno.
"Pagi Jisungie"Jeno mengusak lembut rambut adiknya.
Siang ini,Mark akan ada meeting dengan beberapa perusahaan yang telah bekerja sama dengan perusahaannya.
Karena itu,ia harus menyiapkan beberapa dokumen yang diperlukan saat rapat nanti.
Mengurus perusahaan besar memanglah tidak mudah,bahkan Mark sering kali harus menginap dikantor karena pekerjaannya yang teramat banyak.
Meski begitu,Mark tidak melupakan tanggung jawabnya kepada para adiknya.
Apalagi sebagai kakak tertua,Mark tak pernah lupa untuk memberikan perhatian kepada adik-adiknya.
Ia tak ingin,adik-adiknya kekurangan perhatian dan bersedih,meski jarang pulang,setiap di jam tertentu,Mark akan menghubungi adik-adiknya.
Meski beberapa adiknya memahami kegiatannya yang padat,tapi tidak dengan si bungsu.
Si bungsu Jisung,sering kali menyuruhnya pulang,hanya sekedar untuk memeluknya saat tidur atau menemaninya makan.
Ditambah sifat manja nya yang begitu membuat Mark pusing meladeni kelakuan adiknya.
Tetapi, sifat manja nya yang membuat Mark semakin merindukan adiknya.
Hah,ia jadi merindukan adiknya itu.
Disaat Mark melamunkan adik-adiknya,atensi Mark teralihkan saat mendengar pintu ruangannya diketuk.
"Permisi pak,anda sudah di tunggu diruang rapat"
"Baiklah,saya segera menyusul"Mark mengambil beberapa dokumen yang sudah ia siapkan tadi,dan pergi menyusul sekretaris ke ruang rapat.
"Saat pulang nanti,kau harus menunggu hyung ditempat biasa ne?,jangan pergi kemana-mana sebelum hyung datang,oke?"
Titah Chenle mencoba memberi arahan pada adiknya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Cry Park Jisung
Random"Hyung,aku lelah" "Tidak,kau harus bertahan demi hyung,saeng.hyung mohon" "Jangan tinggalkan kita Jisungie"