CLBK #31. Mabuk

1.3K 313 278
                                    

Hallooo...

Terima kasih sudah meramaikan lapak sebelumnya, yg komennya belum aku bales maaf ya😭😭 tapi aku baca semua kok...

Aku tuh bingung mau ketawa atau nangis. Ketawa karena baca komen kalian atau nangis gara - gara puseng sama lanjutannya😭, kita impas bukan? 😭

Sekali lagi makasih ya hyung udah ramaikan chapter sebelumnya, aku sayang kalian banyak banyak/peluk🤗🤗🤗

***

Happy Reading :)

Ceklek...

Yerin menutup pintu kamarnya. Sohee belum pulang. Dan Yerin sendirian di rumah. Ia tadi berusaha keras menyuruh Lapan pulang. Akhirnya lelaki itu pulang saat mamanya menelfon.

Yerin melempar tasnya asal. Ia menggigit bibirnya yang bergetar. Berjalan ke meja rias tua yang sudah lapuk. Membuka laci dan mengambil gunting hitam di dalamnya.

"Hiks-" ia terisak. Air matanya menderas.

Yerin menatap dirinya di kaca. Wajah sembabnya. Ia terduduk di kursi dan menaruh kepalanya di lipatan tangan. Menangis sejadi - jadinya di sana.

Hingga ia mendongakkan kepala, menatap gunting yang ada di tangannya. Gunting itu terangkat dan-

Krek!

Krek!

Krek!

Ia memotong rambut panjangnya. Kata orang, memotong rambut dapat menghilangkan kesialan. Mungkinkah akan berhasil?

Rambut Yerin berceceran di lantai. Jatuh beriringan bersama air mata yang terjun tanpa permisi. Rasa sesak yang menyeruak, mendesak di dada semakin mendominasi. Membuktikan, bahwa sebenarnya Yerina Dhivana Agnibrata adalah gadis yang rapuh.

Tegarnya karang yang ia jadikan tempat berlindung, telah terkikis seketika dengan satu sapuan ombak besar yang kini menerjangnya. Dan, untuk saat ini, tidak ada lagi karang yang kokoh untuk dia jadikan tempat berlindung.

Tak!

Jemari Yerin menjatuhkan gunting tersebut. Tubuhnya luruh ke lantai. Duduk dengan tumpuan dua kaki. Mengumpulkan helai demi helai rambut hitamnya. Memasukkannya pada plastik dan ia taruh di atas meja rias lapuk tersebut.

"Aku harus berubah. Mulai sekarang." lirih Yerin sambil berdiri mengembalikan gunting hitam itu ke dalam laci.

"Yerina Agnibrata yang dulu udah mati. Yerina Agnibrata yang ini adalah Yerina yang baru, yang terlahir bukan untuk dilukai, bukan untuk disakiti." ucapnya pada diri sendiri menatap kaca retak di hadapannya kini.

"Ayo sambut kehadiran Yerina Dhivana Agnibrata yang baru." lanjut Yerin sambil menghapus air matanya.

"Yerina yang bodoh, polos, bego udah mati." lanjutnya.

"Ayo mulai dari bab satu." imbuhnya terdengar lirih.

"Sambut aku Yerin, sambut dirimu yang baru. Sambut!" ucapnya tegas dengan tatapan tajam di depan cermin retak tersebut.

"Semua orang di luar sana jahat! Percuma jadi baik! Jadi, jangan mau dirundung hingga diam, jangan biarin dirimu jadi korban Yerin! Jangan biarin! AKHH!" Yerin melempar botol parfum ke arah cermin.

"Heh! Semuanya!" Yerin tersenyum dengan air mata berderai. Menatap dirinya sendiri di kaca. Kemudian ia tertawa terbahak - bahak.

"Sambut Yerina yang baru." lirih Yerin dengan menggeretakkan giginya. Keputusannya sudah bulat. Ia akan berubah.

CLBK ✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang