°•°•°•° PSYCHOPATH °•°•°•°
-°•°•°-
"Jika milikku saja tak abadi, maka mereka juga harus sama"
-°•°•°-
"Sebuah mayat ditemukan mengenaskan dengan kondisi sekujur tubuhnya yang dipenuhi sayatan dan organ bagian dalamnya yang telah hilang"
"Polisi dan para petugas otopsi memastikan jika korban telah mendapat tindak kekerasan, namun sang pelaku belum ditemukan karena tak meninggalkan barang bukti apapun selain mayat yang tergeletak serta darah yang berceceran"
"Di daerah-
Citttttt
"Mah asa berangkat"
Cukup membosankan bagi seorang pemuda yang memiliki nama lahir hamada asahi untuk menonton berita dipagi yang nampak masih petang ini,
Mengghabiskan waktunya untuk berjalan kaki kesekolah adalah pilihannya.
"Iya hati-hati" suara seorang perempuan tersedengar dari arah dapur,
Asahi tak menggubris kembali, ia beranjak mengambil tas disamping kanannya dan segera pergi keluar,
Dipagi yang cerah ini, asahi lebih memilih untuk berjalan kaki dijalananan sepi yang berada dihadapannya sembari sesekali menghirup sejuknya embun pagi yang nampak belum tepat pukul 6.
Asahi, hamada asahi nama lengkap pemuda itu, 17 tahun umurnya, dan rupawan parasnya,
Ia menginjak kelas 11 dalam jenjang pendidikan SMA,
Ia dikenal memiliki kepribadian yang lembut pada semua orang, namun juga cenderung pendiam,
Ia akan lebih perhatian pada orang-orang yang sudah dikenalnya lama, tidak pada orang yang baru ia kenal, karena ia juga termasuk anak yang jarang bersosialisasi sesama.
Mengenai kehidupan asahi, ia merupakan anak tunggal keluarga hamada, ia hidup bersama ayah dan ibunya dengan kondisi yang bisa dibilang cukup makmur,
Semuanya damai dan tak ada pertengkaran.
Kembali ke asahi,
Berjalan dijalanan yang dipenuhi kesepian sangat nyaman baginya sebagai pembuka hari yang entah tak tau akan terjadi apa beberapa saat kedepan,
Sejuknya embun pagi, indahnya langit biru dan suara kicauan burung membuatnya semakin nyaman dengan keadaan seperti ini,
Matanya tak pernah lepas dari indahnya warna biru gelap langit yang mulai berubah warna karena sang mentari yang mulai muncul dari ufuk timur,
"AKKKKHHHHHH"
Namun ketenangan dan kenyamanannya tak bertahan lama karena barusaja ia mendengar suara teriakan seorang lelaki yang terdengar seperti kesakitan,
"Suara siapa itu?" Gumamnya kecil sembari memperhatikan dan memutar tubuhnya mencari sesuatu yang mencurigakan, namun tak ada satupun hal yang membuatnya curiga,
Asahi mencoba tak mempedulikannya dan kembali berjalan lurus, tapi bukan asahi jika rasa penasarannya yang kecil,
Kemudian ia memilih untuk berjalan lambat tak menimbulkan suara sedikitpun dan mencoba fokus mungkin saja ia akan mendengarkan suara selanjutnya,
Namun sudah 5 menit lebih asahi berjalan dan fokus, tetapi ia tak mendengar suara seperti itu lagi,
Alhasil dia menyerah dan melanjutkan jalannya lurus kedepan,
Tapi baru beberapa langkah-
"AKKKKKHHHHHH"
Asahi berhasil mendengar kembali suara seperti itu, dan ia menemukan dimana sumber suara itu berasal, tepat disebelah kanannya,
Ia menoleh dan menemukan sebuah rumah tua yang sudah tak kokoh lagi bangunannya serta jendela kaca yang bolong,
Didepannya terdapat beberapa pohon besar yang sedikit menutupi keberadaan rumah itu.
Karena rasa penasarannya yang semakin membesar,akhirnya asahi mengendap-endap mendekati rumah tua itu,
Sesekali ia menyembunyikan tubuhnya dibalik pohon yang besar, berjaga-kaga siapa tau secara tiba-tiba seseorang keluar dari rumah itu,
Setelah beberapa saat dan merasa sudah aman, asahi kemudian mengendap berjalan kearah jendela dan menyembulkan kepalanya disana,
Matanya terbelalak hebat melihat sesuatu yang terjadi didepannya saat ini,
Betapa terkejutnya dia mendapati seseorang berpakaian serba hitam menggunakan sebuah topeng yang membelakanginya tengah memutilasi seorang lelaki yang sudah tak bernyawa terbaring disana,
Asahi bisa melihat dengan jelas bagaimana si topeng itu menyayat perut korban dan mengeluarkan organ berharga seperti ginjal dan jantung,
Begitu mudahnya dan langsung dimasukkan kedalam sebuah kantong berwarna hitam.
Asahi benar-benar tak percaya dengan apa yang dilihatnya itu, perlahan ia memundurkan beberapa langkahnya karena tak kuasa melihat pemandangan itu,
Ia terus berjalan mundur hingga-
Krekkkkkk
Ia menginjak sebuah kayu.
Sontak sorot matanya menatap kedepan dan betapa kagetnya asahi melihat si topeng yang tengah menatapnya tajam,
Karena ketakutan asahi lantas berlari, namun ia berbelok dan bersembunyi dibalik sebuah pohon besar nan rimbun,
Ia menyadari si topeng telah membuka pintu rumah, itu sebabnya asahi memilih bersembunyi dibalik pohon daripada ia harus dikejar si topeng.
Dibalik pohon tubuh asahi bergetar hebat, ketakutannya benar-benar tak terkontrol,
Ia menekuk lututnya lemas dan menenggelamkan wajahnya disana sembari berdoa agar selamat dari si topeng,
Semakin lama ketakutan asahi semakin bertambah karena ia bisa mendengar derap telapak sitopeng mendekatinya,
Terus mendekatinya hingga ia berdiri tepat disamping kiri asahi,
Si topeng berjongkok,
"Hai kelinci kecil, apa kau tersesat?"
-°•°•°-
NEXT or UNPUB?
-°•°•°-
KAMU SEDANG MEMBACA
Psychopath || Jaesahi
Fanfiction"Karena membunuh itu menyenangkan" - jaehyuk Langsung baca aja kuy -----> Warn : -----> BxB area! -----> Jaesahi area! -----> Nonbaku! Start : 30 july 2020 End : - Jangan plagiat ya sayang 💙