Juara 2 Bayu dan Acha

58 14 29
                                    

Bayu dan Acha
Karya : Meilita Risma Anggreni melitarisma

***

Ini kisah tentang Acha dan Bayu Arbitpraya yang bersekolah di SMA Nusantara, keduanya berada di satu ruang kelas yang sama, satu meja, bahkan satu hobi. Baiklah, mereka memang sepasang sahabat yang sangat dikagumi oleh banyak orang, terlebih lagi oleh teman-teman kelasnya. Karena, mereka mempunyai nama panggilan khusus seperti halnya orang pacaran, namun mereka hanya sebatas sahabat yang sama sekali tidak mempunyai rasa lebih satu sama lain. Entah, jika besok, atau lusa. Karena Allah itu maha membolak-balikkan hati setiap hambanya.

Pagi menyapa. Seorang Acha, nampaknya sudah terbangun dari tidurnya. Ia beranjak dari kasur dan mengambil handphone yang berada di meja belajarnya. Acha berniat untuk menelepon seseorang, deringan itu terdengar cukup jelas, sampai akhirnya deringan itu berubah menjadi suara lembut seseorang.

"Hallo sayang, eh Chacha maksudnya," sapanya.

"Iya hallo juga Aya," balasnya terkikik dengan tawa.

"Ada apa Cha?" tanya Bayu.

"Aya, kamu jemput aku sekarang di rumah ya," pinta Acha lembut.

"Kenapa?" tanyanya.

Panggilan kesayangan dari Bayu untuk Acha adalah Chacha, sedangkan panggilan kesayangan Acha untuk Bayu adalah Aya, nama terakhir dari Bayu Arbitpraya.

"Aku bosen di rumah."

"Aku otw ke rumah kamu," ujarnya cepat.

"Hati-hati di jalan Aya, Chacha tunggu ya." Acha menutup telfonnya sembari mempersiapkan penampilannya.

Setelah Bayu menjemput Acha, mereka segera pergi ke sebuah tempat. Di sebuah bukit, yang berada di ujung kota, motor sport itu berhenti.

"Kita naik perahu ya, mau kan?" tanya Bayu lembut.

"Ini bukit Aya, mana ada perahu?" ujarnya ragu.

"Ada kok," jawabnya lantang.

"Ayo," ajaknya sembari menggandeng tangan kiri Acha dan menggenggamnya begitu erat.

"Cha, coba kamu lihat ke arah depan deh, pemandangannya bagus kan?" tanya Bayu dengan menatap Acha lekat.

"Iya bagus."

"Cha, sebenarnya ada yang mau aku omongin ke kamu, mungkin tempat ini tepat karena suasananya sepi, dan indah untuk bisa di kenang," ucapnya.

"Dia mau ngomong apa ya? Kok aku jadi gerogi kaya gini, tapi nggak mungkin aku sama dia kan cuman sebatas sahabat," batin Acha dengan perasaan campur aduk.

"CHA, KITA NIKMATIN SATU HARI INI DENGAN KEBAHAGIAAN YA, DAN JADIKAN MOMENT INI UNTUK TERUS KAMU KENANG," ujarnya dengan penegasan disetiap katanya.

"Itu ada perahu, kita naik ke sana ya," imbuhnya.

Acha melepaskan tangannya dari genggaman Bayu. "Aya tau kan, kalo aku itu takut sama yang namanya air, apalagi danau."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 22, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Event CerminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang