03

2.6K 212 25
                                    

jeno berjalan disekitar lorong rumah sakit, jalannya agak tergesa seolah ingin cepat sampai ditujuan, setelah mendapat kabar yang begitu mengejutkannya jeno lantas pergi kerumah sakit yang diinformasikan.

"Mark-hyung"

mark mendongkak matanya mendapati jeno yang juga tengah menatapnya, jeno pergi kerumah sakit setelah ditelepon oleh mark.

"Haechan.." Nafas mark tercekat tidak dapat melanjutkan perkataannya, Jeno paham lalu mendekat kemudian duduk disamping mark.

jeno mengusap pelan bahu mark, jeno sangat tau betapa khawatirnya mark pada lelaki manis yang tengah tertidur dikasur rawat.

"apa yang terjadi?"

jeno bertanya selembut mungkin, mark mengusap kasar wajahnya sebelum menjawab pertanyaan yang dilontarkan jeno.

"Percobaan bunuh diri lagi.." mark berujar lirih, jeno kembali mengusap lembut bahu mark.

"Kali ini dia mencoba menenggelamkan dirinya dikolam renang" lanjut mark, Jeno menurunkan usapan tangannya pada bahu mark lalu menatap kosong kedepan.

jeno tau haechan berbuat seperti itu pasti ada sebabnya, karena lelaki itu begitu mencintai mark dengan segala obsesinya.

haechan tidak pernah bisa jauh-jauh dari mark, Jika lelaki disamping jeno ini pergi tanpa memberitahu haechan maka inilah yang terjadi.

sudah sering kali haechan melakukan hal semacam ini, tak bisa dipungkiri bahwa lelaki itu bisa melakukan apa saja asal mark selalu bersamanya.

hal itu pula yang membuat benteng antara dirinya dan mark, jeno ingin sekali menggapai mark namun tak bisa tembok antara dirinya dan mark begitu tinggi dan tebal, jadi hanya untuk menatap saja tidak bisa.

"aku..lelah jeno" mark berujar sangat lirih, jeno tetap pada pendiriannya menatap kosong kedepan, asal mark tau jeno juga sangat lelah dengan semua ini.

jeno pernah mengusulkan saat mark pernah mengeluh seperti ini, untuk pergi ketempat yang sangat jauh dan jeno akan ikut bersamanya.

mark awalnya menyutujuinya namun saat obsidian mark bersitatap dengan haechan, Maka jeno sangat hafal bahwa pertahanan mark akan runtuh saat itu juga, pada akhirnya mark akan tetap berdiri disamping haechan.

dan untuk kesekian kalinya, jeno kalah.

"Aku.. tidak bisa berbuat apa-apa hyung" jawab jeno, mark sedikit berdecih mendengarnya, dia menegapkan badannya sebelum berdiri mengajak jeno masuk keruang rawat inap haechan.

"Haechan pasti senang kau datang" ujar mark, jeno mengangguk sebelum mengikuti mark masuk kedalam.

"eo? mark-hyung sudah kembali..! wahh ada jeno juga?" haechan berujar senang saat melihat kedatangan mark dan jeno.

"hai chan-ie bagaimana keadaanmu?" jeno berjalan mendekat dan berdiri disamping ranjang haechan, Mata haechan berbinar saat melihat mark duduk dibibir ranjang.

"Aku baik! hanya sedikit kesal padanya~" haechan bergelayut manja pada lengan kokoh milik mark, sedangkan mark hanya mengusap pelan pelipis haechan.

"Katakan padaku.. kenapa kau bisa berakhir disini chan?" jeno berujar lembut, meskipun hatinya perih melihat pemandangan didepannya.

"Mark-hyung pergi bersama Appa untuk perjalanan berbisnis, aku tidak boleh ikut makanya aku menenggelamkan diriku hihihihi.." sepolos itu seorang lee haechan, Dia selalu berkata jujur tentang apapun yang dirasakan atau yang dialaminya.

haechan memiliki syndrom dimana dia tidak bisa menahan apapun yang dia inginkan, jika itu tidak dapat dia raih maka bunuh diri adalah pilihannya.

TEMPRAMENTAL [MARKNO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang