"dia pastor baru di daerah ini. baru pindah sebulan yang lalu. romo younghoon sering berkeliling memberikan makanan, masa kau tidak tau?"
changmin termangu mendengar informasi dari sunwoo, adik laki laki nya. kepalanya sesak sekali, matanya tak henti melirik benang merah di kelingking nya memanjang menuju gereja di ujung jalan sana
semenjak pernikahan hyunjae dan juyeon, changmin tak pernah berani melewati gereja. bukan membenci sang romo, hanya saja dia belum siap menghadapi kenyataan dengan kepala tegak seperti biasa
fakta ini membuat segala skenario nya terguncang
"kenapa tiba tiba bertanya?" sunwoo kembali buka suara. changmin membuang pandangan nya, keberatan menjawab pertanyaan sang adik. sunwoo menatap kakak nya dalam diam hingga kesadaran menghantam telak. "jangan bilang kau melihat benang mu berakhir di jari nya?" tebak sunwoo dengan suara pelan
lagi, hanya helaan napas yang terdengar dari bilah bibir changmin. tapi kini manik nya terpejam, kerutan muncul di dahinya. "jangan bilang bunda." bisik nya. sunwoo mematung. "jadi... aku tidak akan pernah melihat mu bahagia?"
"omong kosong apa itu kim sunwoo? aku selalu bahagia, melihat mu dan bunda bernapas saja aku bahagia." tukas changmin cepat. dia memperbaiki posisi duduk nya. "kau hanya tidak akan pernah melihat ku menikah. tapi aku akan bahagia, pegang sumpah ku, adik ku sayang." desis nya, memaksa sunwoo mengagguk kaku. "sekarang, beritahu aku lebih banyak tentang romo younghoon."
sunwoo melirik sekitar, takut jika tiba tiba bunda mereka lewat dan mengomelinya karna membicarakan sang romo. tau kekhawatiran yang lebih muda, changmin melambaikan tangannya gusar. "bunda sedang ada di dalam, memasak makan malam. kita sedang ada di teras, kim sunwoo. tidak ada yang bisa mendengar kita kecuali ghana dan tuhan!" sentaknya tak sabaran. sunwoo menatapnya sinis. "apa tidak dapat bersatu dengan mate membawa dampak seburuk ini? kau sangat menyebalkan."
"ayolah aku sedang terguncang."
"baiklah. dari yang kudengar, kim younghoon menjadi pastor atas keinginan nya sendiri. tidak pernah memiliki pasangan sebelumnya, dia benar benar bertekad untuk menjadi pastor. tidak akan menikah, dia hidup dalam selibat. tapi lain ceritanya kalau kau memuka hatinya dan membuatnya-"
"tidak. kau tau selibat itu tanda emas kepastoran. aku tidak mungkin membuatnya membatalkan penasbihan nya demi benang merah dan pernikahan sialan itu." sela changmin. dia tersenyum, meletakkan kepalanya di bahu sang adik. sunwoo berdeham, merangkul kakak nya dengan rasa iba semakin menjadi dalam dada. keduanya menatap bintang di atas sana, mengalihkan rasa sesak dengan candaan candaan kecil juga kilas kilas balik tentang masa kecil.
"sial."
changmin mengumpat, buru buru menegakkan tubuhnya. dia menatap horror pada benang merah di kelingkingnya yang semakin memendek. manik nya gentar menatap seseorang yang lewat di halaman depan rumah mereka
"selamat malam changmin, sunwoo!"
dentuman kuat di dada nya buat changmin tak kuasa untuk buka suara. sunwoo yang mengerti keadaan langsung menampilkan senyum terbaik sembari menghampiri sosok itu. "selamat malam, romo younghoon!"
. . . . . . . . . .
vote juseyooo_.
KAMU SEDANG MEMBACA
bertaut ; bbangkyu
Fanfictionbertaut /ber·ta·ut/ menutup (berkatup) kembali; menjadi rapat (tentang sesuatu yang renggang, bercerai, luka, dan sebagainya) changmin mengutuk semesta, yang membuat mereka bertaut tanpa bisa bersama start :: 18.O9.2O finish :: -