.˚ ₍🗒₎┊ namanya changmin

251 31 9
                                    



younhoon tertarik dengan pria berambut kemeraahan yang selalu menatap sendu dengan manik coklat hangat nya.

awal melihatnya, di gereja saat pernikahan juyeon digelar, younghoon dapat merasakan atmosfer yanng berbeda dari si rambut merah. seperti ada sesuatu yang menariknya untuk lebih memperhatikan si rambut merah, entah apa

dia mulai mencari informasi, dan mendapati si rambut merah bernama ji changmin. nama yang lucu, cocok dengan perawakan nya

berkali kali younghoon menampar diri nya sendiri, mengingat dosa saat dia mulai memikirkan atau memperhatikan changmin dari kejauhan. tapi tetap saja, terkadang dia jatuh dalam sosok mungil itu. ah, siapa yang tidak jatuh cinta pada binar tatap polos itu. meski hanya dapat melihat dari jauh, karna changmin sangat jarang mampir atau sekedar lewat, younghoon dapat ada ikatan kuat antara dirinya dan pemuda itu,

dan beruntung nya kim younghoon, pastor muda kesayangan suster suster tua gereja mereka, kini dia dapat menatap wajah manis itu dari dekat


tadi nya dia hanya berniat menyapa saat lewat di depan rumah keluarga ji. namun siapa sangka nyonya ji dan adik changmin, sunwoo, mengajaknya untuk ikut serta makan malam bersama mereka. dia menolak, tentu saja. tapi tatapan teduh nyonya ji membuatnya tak dapa berkutik. jadilah, kini dia berakhir duduk berhadapan dengan sunwoo dengan semangkuk sup mengepul di hadapan nya.

"mari makan, romo." suara nyonya ji diikuti cicit pelan changmin yang sejak tadi fokus pada makanan nya. younghoon tersenyum. "terimakasih bibi. bibi bisa memanggil ku dengan younghoon jika di luar lingkungan gereja."

"ah, begitukah? kalau begitu, mari makan younghoon."

younghoon menyuapkan sesendok soup ke dalam mulutnya, menikmati bagaina cream hangat itu memenuhi mulutnya. setelahnya dia berbincang bincang kecil dengan sunwoo dan nyonya ji, dengan si manis changmin yang sekali kali menimpali

jujur, younghoon dapat melihat changmin menghindarinya. entah untuk apa, tapi dia mendapati changmin berkali kali menatapnya dengan sendu lalu membuang napas gusar.tapi dia sadar untuk tidak membahas nya disini, berharap dia mendapat kesempatan untuk berbicara hanya berdua dengan si manis

"terimakasih atas jamuan nya, nyonya ji." ucap younghoon saat acara perjamuan merela selesai. nyonya ji tersenyum, berkata tidak usah mengucapkan terimakasih

saat dia berpamitan pulang, younghoon tak dapat melihat changmin dimanapun. hingga dia sampai di persimpangan menuju gereja, dia dapat melihat sosok changmin berjongkok membenarkan tali sepatu

"changmin, sedang apa disini? ibu mu mencari." tegur younghoon. tubuh kecil itu tampak menegang sesaat. "aaa, tidak apa. em, aku hanya berjalan sebentar mencari angin juga membeli beberapa kudapan. romo ingin roti?" gagap changmin. younghoon mati matian menahan diri untuk tidak mencubit pipi makhluk didepannya ini. changmin menyodorkan sebungkus roti isi kepadanya. younghoon tergelak. "terimakasih changmin, ini roti kesukaan ku. tapi simpan ini untuk dirimu sendiri ya? aku sudah kenyang dengan makan malam yang diberikan ibu mu, terimakasih." ucapnya

younghoon pikir changmin akan kembali canggung dan menjauh padanya, tapi yang didapati malah si sulung ji itu menatapnya dengan binar cerah. "kalau begitu, aku pulang dulu. selamat malam, romo younghoon." katanya dengan suara pelan. younghoon tersenyum kecil memperhatikan tubuh kecil changmin menjauh. setelah memastikan changmin memasuki perkarangan rumah dengan aman, barulah sang imam muda itu kembali berjalan menuju pastoral








Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 02, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

bertaut  ;  bbangkyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang