180° | Jaesahi

PROLOG

Awal baru, kisah baru.
Hm, kelihatannya menarik juga.

Ada banyak hal yang sudah berubah di sini. Salah satunya adalah kehidupan Jaehyuk dan Asahi.

Jaehyuk dan asahi mulai menjalani hari-harinya sebagai mahasiswa di salah satu universitas negeri—universitas eceng gondok— yang ada di sana. Jaehyuk berada di jurusan kedokteran, sementara asahi berada di jurusan sastra  korea.

Keduanya memang telah lama lulus dari SMA Genjer dan sekarang sudah berada di bangku kuliah. Sama-sama udah mau menginjak semester 3.

Kalau tidak salah, hubungan mereka sudah terhitung 3 tahun lamanya. Gak mudah sih menjalin hubungan selama itu. Pastinya mereka punya tantangan sendiri dalam menjalaninya.

"Asa."
"Apa?"

Jaehyuk cuma gelengin kepalanya. Dari hari ke hari, Asahi makin jutek. Bukan kriteria pacar idaman sih, tapi kenapa Jaehyuk suka ya?

"Jutek banget sih, Yang."

"Gak jutek."

Selama 3 tahun itu pun, mereka berantem cuma gara-gara sikap Asahi yang "dingin" banget.

Jaehyuk nutup laptopnya terus berjalan ke arah balkon apartemen Asahi.

Iya, Jaehyuk lebih suka nginep di apartemennya Asahi karena entah kenapa keadaan rumah Jaehyuk sekarang bener-bener kacau.

Ayah dan mama angkatnya suka berantem. Di tambah sikap Jeno yang berbeda banget ke Jaehyuk. Keluarga Lee bener-bener berantakan. Jaehyuk gak suka itu.

Jaehyuk mengamati pemandangan kota Seoul dari atas balkon apartemen pacarnya. Kebetulan apartemen Asahi ini berada ditengah pusat kota. Ia bisa melihat gemerlapnya lampu-lampu gedung atau pun kendaraan yang masih berlalu lalang.

Tiba-tiba aja, Jaehyuk dikejutkan oleh sesuatu yang melingkar di pinggangnya.

"Hyuk, jangan marah dong. Lo serem kalau lagi marah gitu. Udah kayak singa ngambek."

Jaehyuk ketawa denger penuturannya Asahi. Sesekali dia usap-usapin punggung tangannya Asahi yang lagi meluk pinggangnya. "Gak marah kok."

Abis itu Jaehyuk balik badan dan langsung natap mukanya Asahi. "Lebih bagus singa ngambek atau singa laper?"

"Em... Bagusan yang mana ya? Gue bingung," jawab Asahi sambil gigitin bibir bawahnya.

"Lebih bagus singa laper lah."

"Apa bedanya coba sama singa ngambek?"

"Bedanya?" Jaehyuk deketin mukanya ke arah muka Asahi. Jaraknya pun juga deket banget. Bikin Asahi gelagapan.

Entah kenapa Jaehyuk langsung jilat bibir bawahnya Asahi. "Nah, kalau itu baru singa laper."

"Heh itu mah namanya singa mesum!"

Jaehyuk nya ketawa doang.

"Hyuk."
"Hm?"

"Maafin gue ya. Gue itu gak se-bacot Jeongwoo. Gak se-pintar Kak Yoshi. Gak se-lucu Cio. Gak se-julid Kak Jihoon dan gak se-centil Kak Jaemin. Gue gak bisa kayak mereka. Tapi asal lo tahu, gue itu sayang banget sama lo. Maaf ya, gue itu selalu irit bicara."

Asahi nenggelemin mukanya ke dada bidang Jaehyuk.

"Iya, maafin Jaehyuk juga ya yang gak pernah ngertiin Asa. Btw, kok bawa-bawa Kak Jaemin sih?"

"Gak tahu. Gue kesel aja kalau dia deket sama Jaehyuk."

Asahi masih ngeratin pelukannya.

"Kan dia pacarnya Kak Jeno. Gak mungkin lah dia ganjen ke Jaehyuk," sangkal Jaehyuk.

"Tapi kan gara-gara dia, lo sama Kak Jeno jadi berantem."

Jaehyuk bungkam. Iya sih, penyebab keretakan hubungan persaudaraan mereka ya gara-gara Jaemin. "Sttt udah, gak usah ngomongin Jaemin. Lebih baik minum coklat panas aja, yuk?" ajak Jaehyuk dengan lemah lembut.

"Suka banget sih sama coklat."

"Aku suka coklat, tapi ...." Jaehyuk memotong ucapannya dan malah mendekati wajah Asahi.

"Tapi?" tanya Asahi heran.

"Tapi lebih suka kamu, hehehe."

"Huh gombalannya basi!"

Jaehyuk terkekeh mendengar dengusan Asahi tadi. Buru-buru Asahi pergi dari kamarnya.

"Sa, jangan ilfeel gitu dong." Jaehyuk masih manggilin pacarnya itu.

"Siapa yang ilfeel sih?!"

Itulah Jaehyuk. Se-irit apapun Asahi berbicara, maka Jaehyuk akan bisa memancing lelaki manis itu untuk ngebacot atau pun marah-marah gak jelas. Asahi akan berubah menjadi orang yang cerewet dan bawel jika berada di dekat Jaehyuk.

Hanya Jaehyuk yang bisa melakukan hal itu. Jaehyuk hebat bukan?

Hola, ini sekuel dari 24/7 Adore u. Udah siap untuk menyimak kisah baru mereka?