1

1.8K 8 1
                                    

Hancur itu yang dirasakan Quen rasakan saat ini , disaat orang tuanya pergi meninggalkan untuk selama - lamanya

Tampak seorang gadis mungil menangis tergugu di dekat dua makam

"Ayah,ibu bangun , jangan tinggalin Quen hiks.hiks...nanti Quen sama siapa ?siapa yang mau rawat Quen ? Quen takut hiks...hiks..hiks"

Banyak pasang mata yang menatap sendu kearah gadis cantik nan munggil itu

" Nak sudah jangan menangis , ikhlaskan kedua orangtuamu ,agar mereka tenang disana "ucap tetangga Quen

"Tapi bu Dina nanti Quen sama siapa , Quen sudah gak punya siapa - siapa " ucap Quen

Bu Dina tampak bingung , ia harus kemanakan gadis malang ini

"Untuk sementara kamu tinggal sama bu Dina dula ya , nanti kita cari solusinya, ayo pulang sebentar lagi malam " ucapnya lembut

"Quen masih mau disini bu , bentar lagi Quen pulang , biarlan Quen sendiri ya bu "

Bu dina menghela nafasnya
Ia tersenyem manis

" Tapi janji ya nanti langsung pulang , jangan pergi kemana mana ok " ucap bu Dina sambil membelai rambut halus Quen

"Iya bu dina " jawab Quen dengan senyum lemahnya

Disaat orang orang sudah mulai berpergian , Quen mulai menangis lagi , Quen binggung ia harus ikut sama siapa , Queen takut

Hujan mulai berjatuhan , hawa dingin menusuk sampai ketulang , namun Quen tak beranjak sama sekali malah tangisnya semakin keras

Dari kejauhan sepasang mata menatap gadis kecil itu dengan tajam ,  "ck gadis bodoh "

Saat pria itu mendekat ia meluhat punggung gadis mungil itu bergetar kedinginan

"Sudah puas menangisnya "

Quen berbalik badan ia mendongan , Queen tertegun dengan sosok gagah yang amat tampan namun dengan mata dingin yang mencengram

"Si..siapa? " Tanya Quen takut

"You mine"ucapnya dingin

Queen bingung ia tidak tahu artinya apa , lelaki itu seaakan menyadari bahwa lawan bicaranya nampak bingung dengan ucapnya hanya tersenyum tipis . Ya sangat tipis .

"Ikut denganku"

Quen melebarkan kedua matanya"ikut? Quen gak mau , Quen mau sama bunda dan ayah " mata Quen mulai memanas lagi

Tanpa banyak bicara pria itu segera mencengram pergelangan tangan Queen segera menyeretnya

Quen panik segera ia meminta tolong
"Tolong ...tolongg hiks ...jangan lepas hiks.... Queen gak mau"

Seakan percuma suaranya tak terdengar terkalahkan oleh gemuruh hujan yang lebat

Kepala Queen seakan berputar  badanya bergemetar hebat
Tubuhnya tiba" lemas

Sebelum tubuhnya menghantam tanah seseorang merengkuh dengan erat

Samar-samar ia mendengar suara pria itu " kau akan segera jadi miliku Queen"

Setelahnya semua gelap

-------------:)

Salan hangat dari coklatcappucino ya
Jangan lupa vote and coment

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 25 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DaddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang