Chapter 1

1K 102 47
                                    

Among Us.

Ini adalah nama game populer yang dimainkan dalam berbagai kalangan. Game ini memiliki dua peran, yaitu Crewmate dan Impostor. Kedua peran ini memiliki tugas memiliki tugas yang berbeda :

-Crewmate, peran ini memiliki tugas-tugas yang perlu diselesaikan agar dapat memenangkan gamenya. Tugas itu disebut juga task.

-Impostor, peran ini harus membunuh semua orang yang ada untuk menang. (Kecuali teman sesama Impostor.)

Di game ini, akan ada musyawarah untuk membuang si pembunuh, atau yang disebut dengan Impostor, agar tim Crewmate bisa menang. Dan Impostor bisa menang dengan cara membunuh semua orang tanpa diketahui siapapun. Banyak sekali taktik memainkan game ini, dari yang pintar sembunyi sampai yang pintar menipu. Bisa dibilang game ini dapat menghancurkan pertemanan karena anda akan saling menipu satu sama lain untuk menang.

Dan kini di kediaman rumah BoBoiBoy, anak kembar 7 itu sedang memainkan game tersebut.

.

.

.

{Karakter akan ditunjukan secara nyata seolah mereka sedang di dalam game tersebut agar terlihat lebih menarik.}

.

.

.

There are 1 Impostor among us.

.

.

.

Terlihat tujuh orang dengan warna baju yang berbeda sedang mengumpul di suatu meja dengan tombol merah di tengahnya. Ini keadaan dimana ketika seseorang memencet tombol merah di meja tersebut, dan semua orang yang berada di dalam game wajib berkumpul untuk bermusyawarah. Keadaan ini disebut dengan Emergency Meeting.

"Jadi.. Siapa yang manggil tadi?"

Pemuda dengan baju berwarna coklat membuka mulutnya untuk bertanya. Ia adalah Gempa.

"Gua," Jawab Blaze dengan lantang.

"Lu ngapain mencet emergency meeting? Emang udah ada yang mati?", Kali ini Hali yang bertanya. Ia menatap Blaze dengan bingung. Saat ia melihat layar, setahunya belum ada tanda yang mati ataupun terbunuh.

" Bukan-" Blaze menjawab pertanyaan Hali dengan segera.

"Apa lo tau siapa impostornya?" Taufan pun ikut bertanya karena pernyataan Hali sudah dijawab.

"Bukan.. "

"Apa lo-"

"Bukan juga, "

"Gua belum selesai ngomong, asu! " Solar langsung berkata kasar karena ucapannya dipotong oleh Blaze.

"Lah, jadi lu ngapain mencet emergency meeting?" Hali yang lama-lama kesal dengan Blaze pun bertanya menggunakan nada dinginnya.

"Tadi gua mau ke toilet, jadi gua pencet emergency meeting dulu biar ke pause." Ucap Blaze dengan blak-blakan. Wajahnya datar seolah tidak berdosa.

"Yeu goblok! Ga gitu konsepnya anjim! Nyusahin orang aja lo ini!" Taufan yang berada di samping Blaze langsung meninjunya disertai kata-kata mutiara karena kegoblokannya.

"Maap, dia abis kebanyakan makan micin makanya makin goblok gitu.. " Ini Ice yang ngomong. Sebagai kembaran paling dekatnya, ia menjadi merasa bersalah dengan saudaranya yang lain karena disusahkan dengan Blaze.

Sebenarnya ga juga sih.

"Ya maap, abisnya Thorn ngikutin gua terus sih.. Gw jadi ngeri ajg!" Blaze menunjuk Thorn sebagai orang yang katanya mengikutinya. Karena aksinya, semua orang menjadi spontan melirik anak polos itu.

"Eh.. Maaf ya kalau Thorn bikin Blaze nggk nyaman.. Thorn masih kurang ngerti mainnya jadi ngikutin Blaze aja hehe~" Dengan wajah polosnya yang merasa bersalah, Thorn meminta maaf dengan Blaze dan menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal. Lagipula anak polos ini memang tidak biasa main game.

"Jadi gimana? Skip aja nih?"

"Skip ajalah daripada pusing!"

Keputusan berakhir dengan skip vote. Skip vote dilakukan ketika seseorang tidak tahu ingin vote siapa yang dicurigai sebagai pelaku. Itu adalah pilihan alternatif agar tidak salah vote dan berujung membuang teman sendiri.

Saat mereka sedang ingin memencet skip vote, Thorn mengangkat tangannya karena ingin berbicara.

"Ah iya, Thorn baru ingat mau menanyakan sesuatu!"

"Ada apa?"

"Cara masuk ke vent kayak Blaze gimana ya? Kok Thorn nggk bisa?"

Dengan spontan semua orang menengok Blaze dengan horror.

"Blaze.. "

"Duh ga nyangka.. "

"Loh, Loh, Kok?! Gua ga masuk vent anjir!!"

Blaze langsung panik ketika dirinya dituduh. Tapi tidak mungkin si anak bawang itu akan bohong, bukan?

"Fix vote Blaze.. "

Mereka dengan kompak vote Blaze yang dituduh sebagai Impostornya.

Penjelasan : Vent adalah lubang angin yang biasa digunakan untuk alat pembuangan gas, udara, atau uap air. Fungsinya dalam game ini adalah untuk bersembunyi ataupun berpindah tempat dengan cepat ke vent terdekat untuk kabur. Hal ini hanya bisa dilakukan oleh Impostor untuk mengelabui musuh agar tidak tertuduh.

----------------
Blaze was not the Impostor.
----------------

"Loh, Blaze bukan impostornya? Terus siapa yang Thorn liat masuk vent?" Solar yang melihat Blaze melayang ke angkasa bertanya-tanya dengan dirinya sendiri.

"Bentar geh.. Kok Thorn tau soal vent?"

"Hehe~ Ya gitu~!"

Seketika Solar kaget mendengar suara Thorn yang tiba-tiba berada di belakangnya. Ia menatap Thorn dengan horror yang sudah tersenyum manis dengan pisau bernoda darah di tangannya.

"Oh sial-"

Semua orang pun mati dibunuh Thorn.

{Impostor} Victory.

{Crewmate} Defeat.

Layar milik Hali, Gempa, Taufan, Blaze, Ice menunjukan tulisan merah yang dibaca Defeat. Sedangkan layar Thorn menunjukan tulisan biru yang dibaca Victory.

Sejak saat itu, tidak ada yang mempercayai Thorn lagi.

==================

Halo impostors, crewmates maupun boyvers, ini ff pertama w jadi maap kalo gaje. Moga kalian suka sama ffnya.

Salam dari author, Hikki.

Credit Pic : Me

There is an Impostor Among Us [BoBoiBoy Fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang