1. OhmNon - Electric Love I

1.5K 109 18
                                    

Part 1 - How it really went down.

The first time that idea crosses Nanon's mind he thinks: wow gue jenius banget. Bener bener amazing, splendid, out of the box! Padahal apasih yang out of the box dari challenge yang sudah di ikuti jutaan pengguna TikTok lainnya?

Seriously, kenapa sih otak Nanon saat itu memutuskan untuk berhenti berpikir logis? Mungkin ini efek dari penolakan Pawat saat Nanon mengajaknya beli nasi goreng di depan gang dengan dalih lagi 'nanggung push rank' padahal saat itu Nanon sedang lapar laparnya. Atau pengaruh rasa sebal saat sadar bahwa sudah hampir dua jam dia mencari cara untuk mengalihkan perhatian pawat dari game nya tapi tidak berhasil juga.

Kenapa juga Nanon merasa harus mengalihkan perhatian Pawat dari game-nya dia sendiri pun tidak tahu. Yang jelas yang ada di pikiran Nanon saat itu adalah balas dendam. Intinya dia mau mengerjai Pawat. Jalannya ya melalui challenge itu. Padahal sudah jelas kalau mau mengerjai orang tuh lewat prank video bukannya malah ikut challenge. Tapi ya mau bagaiman lagi, otak Nanon sudah terlanjur ditutupi dengan excitement yang menggebu, pikiran logis? Mana ada, mungkin sedang hibernasi.

Jadilah dia disini, di atas kasur empuk nya sedang asyik menonton kompilasi video challenge tersebut di Youtube, ada yang membuat jantungnya berdegup, ada yang membuat hatinya teriris, ada juga yang membuat dia tertawa terbahak-bahak. Nanon yakin seratus persen kalo reaksi terakhir lah yang bakal tercipta dari video miliknya nanti. Membayangkan Pawat lari terbirit-birit saat menghindari serangan Nanon dan bibir nya yang dimonyongkan dengan kocak sudah bisa membuatnya terkekeh geli.

"Non," Kepala Pawat menyembul dari balik pintu membuat Nanon mengalihkan perhatiannya dari layar ponselnya "jadi beli nasi goreng nggak? Ayok."

Nanon mendengus sebal, "Telat ya lu, gue udah ngabisin apel di kulkas, udah nggak mood mau jalan ke depan juga."

"Emang di kulkas ada berapa sih apel nya? Cuma empat kayaknya, kenyang emang lu?“

Nanon mendelik mendengar perkataan Pawat, memangnya dia serakus itu makan empat apel masih tidak kenyang, "Kenyang lah, kenapa lu? Udahan push rank nya? Laper sekarang?“

Pawat merubah posisinya hingga kini dia setengah masuk ke kamar Nanon, "Abis nya lu jawab twit gue jutek banget, udahan gue nih push rank nya. Ayok ke depan!“

"Nggak ah, udah kenyang gue." Jawab Nanon, padahal sebenarnya ada hal mendesak lain yang harus dia lakukan, seperti siap-siap bikin video tiktok misalnya.

"Yakin nih?“

"Iya."

"Gue mau mabar nanti jangan ribut lagi ya ngajak cari makan.“ bagus, mengerjai Pawat saat sedang main game terdengar lebih seru.

"Iya ih cerewet lu, udah sana mabar gue mau main tiktok."

"Oke deh." Setelah itu Pawat langsung keluar dari kamar Nanon dan menutup pintu nya lagi. Nanon tentu saja kembali melanjutkan kegiatannya yang semula alias bersiap siap untuk mengerjai Pawat. Sampai chat dari Chimon pun tak dia resapi sepenuhnya saking ingin cepat-cepat mengeksekusi ide briliannya ini.

Kesalahan terbesar Nanon adalah tidak menghiraukan lagi chat dari Chimon, dan malah langsung meluncur ke kamar Pawat tidak menyadari bahwa tindakan dirinya setelah ini lah yang justru akan menjungkirbalikkan dunianya.

Nanon membuka pintu kamar Pawat dan dengan santai melongok kedalam. Ia mendapati sang pemilik kamar sedang asyik menatap layar ponselnya yg juga tersambung dengan earphones yg dia pakai. Hmm perfect. Saatnya eksekusi.

Nanon masuk tanpa permisi yang hanya di sambut oleh jengitan di kedua alis tebal temannya, ekspresi nya mengatakan Ngapain kesini? Tapi ya udah sini lah. Setidaknya itu yang Nanon tangkap.

Jadilah dia disini, duduk tepat di samping si empunya kamar yang sama sekali tidak curiga saat Nanon mulai memasang ponselnya pada tripod yang sudah dia siapkan. Nanon mengaturnya sedemikian rupa supaya dia bisa mendapatkan the perfect wide angle yang dia inginkan, jadi meskipun nanti Pawat lari kocar kacir ponselnya tetap bisa menangkap semuanya.

Ponsel Nanon punya built-in speaker yang luar biasa, jadi dia mengaturnya di volume  yang paling kuat. Setelah selesai mengatur timer dia kembali ke posisinya semula, di samping si empunya kamar who still has no clue about what's going to happen to him. Well, at least that's what Nanon thinks. Kalo kenyataannya Nanon lah yang bakal kena batunya saat itu Nanon benar-benar nggak tau, jadi lanjut ke acara Nanon record video challenge Tiktok.

Ya jadi musik sudah mulai menggema di seluruh ruangan, dan Pawat masih kalem kalem saja, karena well, he has both ears jammed with his own earphones. Lagu nya sebentar lagi bakal sampai bagian puncak dimana inti dari challenge itu terjadi.

*A-a-all I need*

Nanon menyentuh pipi Pawat dan membuatnya menoleh.

*Is to be struck*

Nanon mendekatkan wajahnya ke wajah sahabatnya itu.

*By*

This is the part where Pawat should've made a move to avoid Nanon's advance.

*your electric looooove*

Sial! Pawat sama sekali tidak menghindar dan Nanon bingung bagaimana dia harus berhenti, and then baam! Their lips touched. Seharusnya berhenti sampai disini, seharusnya Nanon nggak perlu sampai memejamkan matanya, karena inti dari semua ini kan dia mau melihat ekspresi kagetnya seorang Ohm Pawat. Tapi namanya juga sudah hilang akal sehat ya begitu.

The next thing he knows Pawat sudah menjatuhkan ponsel yang digenggamnya dan tanganya kini beralih menangkup kedua pipi Nanon lalu Nanon merasakan pagutan di bibirnya. Pikiran Nanon bergerak begitu cepat dari how the fuck did we get here lalu wow it actually feels fucking good sampai ketika lidah Pawat mengusap pelan bibir Nanon dan akhirnya menjadi satu beradu dengan lidahnya, well then Nanon's head is completely shut down.

Yang Nanon tahu bahwa dia menikmati ciuman ini, he won't be the one to put a stop to this karena pagutan bibir mereka benar-benar senikmat itu, Pawat - He surely knows how to fucking kiss someone into oblivion. Nanon tidak menyadari bahwa video yang dia rekam sudah selesai dari tadi dan sekarang hanya terdengar auto play dari hasil rekamannya. Sampai akhirnya Pawat melepaskan tautan dari bibir mereka dan menempelkan dahinya di dahi Nanon. Mereka sama-sama mengatur napas mereka yang terengah sebelum akhirnya Pawat menatap Nanon dan tersenyum sambil menunjukkan layar ponselnya.

"Yah gue mati non." Ujarnya sambil tersenyum manis.

Bangsat.

Sialan.

Ini kenapa jadi Nanon yang merasa kena prank sih?

Ini kenapa jadi Nanon yang merasa kena prank sih?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

you can read my AU here:

https://twitter.com/hotsforpaw/status/1306464411100393474?s=19

Please if you guys can leave a comment here or on Twitter, it'll make my day 🥺🥺

OhmNon Twitter AU drabble dumpsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang