3. OhmNon - Electric Love III

800 87 26
                                    

Part 3 - I think we could do it if we tried

Nanon tidak membalas lagi pesan terakhir yang di kirim oleh Pawat karena ya saat ini Nanon sedang salah tingkah. Ha! Kenapa juga dia bisa seberani itu? Basically dia bilang kangen nggak sih ke Pawat?

Ya nggak salah sih, dia memang kangen berat sama temannya itu tapi ya rasanya aneh saja waktu dia nekat mengungkapkan nya lewat chat. Tapi kalau bukan Nanon duluan yang mulai siapa lagi? Jelas-jelas Nanon yang mulai semua perkara Pawat nggak boleh nyari dia dan ujung-ujungnya mereka sama sekali nggak ketemu hampir seminggu.

It was like hell kalo Nanon boleh jujur. Dia belum pernah nggak melihat wajah Pawat selama ini sejak mereka masih SMA. Nanon nggak tahu kalo dia bakal se-struggle itu cuma gara-gara nggak bisa bertemu dengan temannya itu yang notabene ulah Nanon sendiri. Who knows kalo dia bakal ngerasain kangen yang separah ini? Dia kangen senyum Pawat setiap kali Nanon masuk ke dalam mobilnya, dia kangen tangan Pawat yang akhir-akhir ini sering nakal menggenggam tangannya, dia bahkan kangen wangi parfum Pawat yang dia pakai setiap kali dia habis merokok. As if Nanon nggak tau kalo itu dipake buat nutupin jejak bau tembakau yang Nanon berulang kali bilang benci ke Pawat.

Mata Nanon beralih dari layar ponselnya dimana tweet terbaru dari blue terpampang jelas disana. Tangannya gatal ingin ikut mengomentari tingkah bodoh Pawat tapi apa daya desir halus aneh yang menjalar di sekujur tubuhnya membuat Nanon urung melakukannya. Dia memutuskan untuk menutup aplikasi burung biru itu dan mulai berkutik pada headset Bluetooth yang ada di sakunya. Nanon memasang nya di kedua telinganya dan mulai memutar playlist yang saat ini sering dia dengarkan. Apalagi kalau bukan playlist lagu tiktok berharap playlist lagu-lagu viral itu bisa mengalihkan pikiran nya dari perasaan aneh yang menjalar di sekujur tubuhnya.

Please deh, he's just about to meet Pawat, his bestfriend for fuck sake tapi kenapa tangan nya berkeringat dan jantung nya berdetak tak keruan? Is this the effect Pawat has over him now? Look, maybe he's just nervous because he's going to see him after days, he repeats, days not even seeing the back of Pawat's head. Ha ha ha. Who is he kidding? Everyone and their mama knows it's not about that. Sejujurnya Nanon masih memikirkan isi DM dari Blue, and it's not about the dare. Well it is, tapi yang membuat Nanon sebegitu kepikiran nya adalah pernyataan-pernyataan Blue tentang perasaan Pawat padanya.

Should he ask Pawat about it? And then what? What if it's not true? Nanon pasti bakal malu banget dan ujung-ujungnya drama mereka nggak ngomong selama seminggu bakal terulang just because he's embarrassed. But, what if it's right? Well, kalau bener Pawat punya perasaan ke Nanon... Let's not think about it, hope - it's not good for the heart. Nanon nggak mau berharap yang aneh-aneh kalau ujungnya bakal terluka.

Memangnya dia ngarep? Well, he thinks it's safe to say that yes, he indeed wants more. Entah sejak kapan, tapi Nanon yakin perasaan ini udah jatuh ke ranah nggak normal kalau dia kekeuh bilang dia nggak ada rasa sama Pawat. Tapi ya it's just him and him alone. Nanon nggak tahu apa yang ada di pikiran Pawat, alasan dia sebegitu niat nya waktu Nanon bilang jangan temui dia dulu, atau kenapa teman-teman nya bilang Pawat sebegitu uring-uringan ketika dia dan Nanon dalam kondisi nggak saling bicara.

Mereka bilang Pawat se-bucin itu sama Nanon, but what if he's just being a good friend? Bagaimana kalau semua yang Pawat lakuin itu pure karena dia teman yang baik? Sangking baik nya every other people including Nanon salah mengartikan kebaikannya?

Nanon bakal terus bergumul dengan pikiran nya yang sudah lari kemana-mana kalau bukan karena suara derit pintu kamarnya yang terdengar sayup di telinganya yang tersumbat headset. Nanon mencabut headset di kuping kanannya sebelum bangkit dari posisinya yang telentang di atas kasur. Dia melihat kepala Pawat muncul dari balik pintu. Mata mereka bertemu dan Pawat tersenyum saat melihat Nanon duduk diatas kasur sambil memandangi dirinya. Dia kemudian masuk sepenuhnya ke kamar Nanon, pintu kamar kembali tertutup rapat dibelakang punggung nya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 28, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

OhmNon Twitter AU drabble dumpsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang