04

313 27 2
                                    

"Tidurlah dan berhenti menangis," ucap Arka lembut sambil mendudukkan Leora di pinggir ranjang.

'Kenapa dia tiba-tiba selembut ini?'

"Pergilah ganti dulu pakaianmu," ucap Arka.

Leora segera pergi ke ruang ganti yang tersedia di kamar ini.

"Dia benar-benar berbeda," gumam Arka tersenyum tipis.

•Beberapa menit kemudian....

Leora keluar dengan menggunakan piyama tidur yang serba panjang, agar menutupi tubuhnya.

Arka menatap Leora.
"Tidurlah," ucap Arka.

Leora hanya diam dan menurut, Ia segera berbaring di ranjang. Arka segera mengikuti Leora dan tidur di samping gadis itu, yang membuat Leora takut dan deg-degan. Leora berbaring membelakangi Arka, sedang Arka memeluk Leora dari belakang yang membuat Leora diam kaku dan canggung.

"Tidurlah."

'Bagaimana aku bisa tidur dengan posisi begini?'

******

"Eunghh ...." Leora terbangun dari tidurnya,  pelan-pelan Ia melepaskan pelukkan Arka. Lalu melangkah ke arah kamar mandi untuk siap-siap pergi ke kampus.

Setelah bersiap-siap, Leora turun ke lantai bawah ingin membuat sarapan.

"Selamat pagi, Nyonya," sapa para maid di dapur.

"Pagi semua," balas Leora ramah.

"Nyonya ingin sarapan apa pagi ini?" tanya maid disana.

"Tidak perlu, bi. Aku akan membuat sarapan sendiri," tolak Leora halus.

"Tap–"

"Tidak apa-apa, bi," ucap Leora.

Para maid disana terdiam dan takut akan kena marah Tuan mereka, sedang Leora sibuk menyiapkan sarapan untuk dirinya dan Arka.

•Beberapa menit kemudian....

"Akhirnya selesai juga," ucap Leora sambil memandang nasi goreng buatannya.

Leora segera naik ke lantai atas untuk membangunkan Arka. Pelan-pelan Leora membuka pintu.

"Ar–aaa!!" teriak Leora saat mendapat Arka hanya menggunakan handuk untuk menutupi asetnya.

Leora segera menutup matanya.
"Ar–ka cepatlah pakai pakaianmu, dan turun ke bawah untuk sarapan," ucap Leora sambil melangkah pergi.

Arka menatap Leora gemas.
'So cute.'

Arka segera memakai pakaian kerjanya, dan menyusul gadisnya di lantai bawah. Dari tangga Arka melihat gadisnya yang menata sarapan, sedang para maid hanya berdiri di samping meja makan.

"Kenapa kalian hanya berdiri dan membiarkan Nyonya kalian menyiapkan sarapan?!" tanya Arka sambil berdiri di depan meja makan.

Para maid segera berlari ke dapur, sedang Leora mengusap-ngusap dadanya karena terkejut.

"Ar–ka me–mereka tidak sa-salah, a–aku yang memohon kepada mereka untuk me–ngizinkan aku me-memasak pagi ini," ucap Leora menjelaskan dengan nada ketakutan.

Arka melangkah ke arah Leora, Ia duduk di salah satu kursi dekat Leora lalu menarik gadis itu agar duduk di pangkuannya.

"Jika memang maumu, aku tidak akan marah sayang," ucap Arka lembut.

Leora segera berdiri.
"Se–sekarang makanlah, dan antar aku ke kampus," ucap Leora sambil duduk di samping Arka.

"Hari ini tidak perlu ke kampus, kau akan ikut denganku ke kantor," ucap Arka yang membuat Leora terkejut.

"Tap–"

"Aku sudah meminta izin kepada, Dosenmu," potong Arka cepat.

Leora menghembuskan nafasnya pasrah.
'Semuanya sesuai kemauannya saja!'

******
•/Kantor/•

Sesampainya Arka dan Leora di kantor, keduanya menjadi pusat perhatian.

"Cantik sekali pacarnya, bos."

"Aku insecure melihat pasangan, bos."

"Sangat cantik."

Dan begitulah ocehan para karyawan yang melihat Arka dan Leora.

Keduanya memasuki lift yang memang khusus Arka.

"Kenapa terus menunduk?" tanya Arka sambil menatap Leora yang sedari tadi menunduk.

Leora menggelengkan kepalanya.
"Angkat kepala dan lihat ke depan, sekarang kau Nyonya ceo-nya disini sayang." ucap Arka yang membuat Leora terkejut.

"Tidak perlu, Arka."

"Aku tidak suka menarik kembali kata-kataku," ucap Arka.

Leora hanya memilih diam, percuma menolak karena Arka keras kepala dan bisa saja Ia akan di hukum oleh Arka lagi.

Ting.

Pintu lift terbuka, Arka dan Leora segera melangkah ke arah ruangan Arka.

"Duduklah di sofa, aku ingin menyelesaikan beberapa berkas dulu. Jika kau lapar, pesanlah makanan," ucap Arka yang di balas anggukkan sama Leora.

•1 jam kemudian....

Tok... Tok....

"Masuk!"

"Selamat pagi, Tuan. Saya sudah mendapatkan sekretaris untuk anda." ucap karyawan tersebut.

"Suruh masuk."

"Baik, Tuan." ucap karyawan tersebut sambil menunduk hormat.

"Silahkan masuk, bos menunggumu."

Sekretaris baru itu segera masuk tanpa mengucapkan terimakasih.
'Sombong sekali dia, ck.'

Sekretaris baru itu duduk di kursi depan Arka.

"Ini berkas-berkas yang harus kau urus, dan sisanya tanyakan pada karyawan yang tadi."

"Baik, bos," ucapnya genit sambil tersenyum.

"Namamu?" tanya Arka dingin dan datar.

"Saras," ucap sekretaris baru itu yang membuat Leora menatapnya.

"Saras?" ucapnya yang membuat keduanya menatap dirinya.

"Leora? Apa yang kau lakukan disini?" tanya Saras terkejut dan bingung.

"Ak–"

"Dia pacarku, sekaligus Nyonya ceo disini." jawab Arka cepat. Seketika wajah Saras berubah.

"O–oh, baiklah. Saya permisi bos, mari." ucap Saras sambil melangkah keluar.

"Hm."

Arka menatap Leora yang tiba-tiba memasang wajah sedih dan takut.

"Ada apa?" tanya Arka.

"Tidak." jawab Leora tersenyum.

"Kau yakin?"

"Iya."

Arka kembali sibuk dengan berkas-berkasnya, berbeda dengan Leora yang tiba-tiba melamun.

'Kenapa dia harus kembali?'

'Aku akan merebutnya.'

TBC.

Psychopath•ArkaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang