Aku memasuki gedung besar menggunakan sepedaku, yap hari ini adalah hari pertama ku sekolah di SMA Sanjaya. Aku memang sudah biasa menggunakan sepeda ke sekolah sejak masih di sekolah lamaku karena selain olahraga aku juga bisa selip selip jika kepepet.
Embun Ayudya putri gadis manis dengan tinggi 159 cm kulit puttih, rambut sebahu berwarna kemerah merahan, bola mata hitam pekat, hidung yang tidak terlalu mancung, alis tebal, tidak kurus namun tidak gendut juga, dan dua lesung pipit yang menambah kesan imutnya.Aku berjalan menyusuri karidor sekolah banyak mata yang memandang kagum mungkin karena kecantikan ku atau apalah aku sma sekali tidak peduli.
Aku masih terus berjalan mencari ruang kepsek untuk mengetahui kelasku, saat sedang di perjalanan aku melihat seorang cowok tengah bersandar di dinding karidor skolah bersama gengnya, meybe.
Aku masih terus memperhatikannya dari kejauhan senyumku mengembang kala aku lihat dia sedang tertawa sungguh menambah kesan ketampananya.Hingga tanpa sadar seorang menepuk pundakku reflek aku langsung berbalik badan menemukan seorang cewek cantik, "ngapain lo berdiri kayak patung disitu" ujar cewek itu, aku bingung mau jawab apa maluku stengah mati woy ketauan liatin cowok tadi " a,a-nu gu,e cari ruangan kepsek iya ruangan kepsek tapi belum ketemu" jawabku gugup, "santai aja kali, lo anak baru disini yah? Soalnya gua belum pernah liat lo di sini" ceroces cewek tadi yang tak lain adalah katyana saquella, aku mengangguk"kenalin nama gua Embu Ayudya Putri panggil aja embun" sambil mengulurkan tangannya
"Katyana Saquella panggil aja katya sambil membalas uluran tangan embun.
" oh iya embun sini gua antar lo ke ruang kepsek" ujar katya yang hanya di balas anggukan oleh embun.Skiip Ruang Kepsek
"Nah, ini ruangan kepseknya gue pergi dulu yah, babay embun" oceh katya yang di balas anggukan oleh embun, "makasih yah katya" ujar embun dan langsung di balas senyuman oleh katya.
Tok,,tok,," suara ketukan pintu" aku langsung masuk tanpa menunggu jawaban dari sang kepsek.
"Kamu anak baru pindahan dari kalimantan yah?" Tanya pak kepsek yang hanya kubalas dengan anggukan "kelas kamu kelas XII bahasa V" cerocos pak kepsek, aku langsung berbalik badan meninggalkan tempat itu tanpa mengucapakan satu katapun.Aku berjalan mencari kelasku yang tadi sudag di beri tahu pak kepsek yaitu kelas XII bahasa V. Baru saja kurang 1 langkah dari pintu aku sudah mendengar kegaduhan dari sini dan saat aku menengok sedikit kearah jendela yaampun ini kelas atau pasar? Ramai sekali padahal ad guru di depan sana
Aku pun masuk ke sana, sebelum aku memasuki kelas itu aku mengetuk pintu terlebih dahulu namun aku tidak di perdulikan.
Miris
Aku ketuk sekali lagi namun masih saja tidak ada yang memperdulikan ku, emosiku sudah memuncak aku gedor pintu dengan keras namun nihil, masih saja tidak ada yang memperdulikan ku.
"Woii!!" Akhirnya aku teriak saja dan berhasil membuat suasana hening seketika termasuk guru yang di depan spidolnya jatuh.
Segitu kagetnya kah?
Guru itupun menghampiriku "ada apa?" Ucapnya "aku anak baru pak" ucapku, ia hanya manggut manggut dan masuk ke dalam kelas, akupun ikut masuk ke dalam kelas mengikuti guru itu. Aku di persilahkan memperkenalkan diri
"Hai," nama gue Embun Ayudya Putri biasa di panggil embun!" Ucapku singkat dan tersenyum, aku tersentak saat aku melihat cowok tampan tadi! "Astaga mungkin ini jodoh dari tuhan untuk gua, gak usah ngarep! Yaampun dia ganteng banget omg...." ucapku dalam hati. Tapi liat raut wajahnya datar banget kek triplek yaudalah mungkin emang waktu pas lahir dia nggak nangis? Langsung diem dan mukanya datar? Untung ganteng. Tapi beda banget sama yang gue liat waktu pas di karidor tadi.
Lamunanku buyar saat seorang cowok yang duduk di sebelah cowok muka triplek berbicara " gila! Cantik bener" ucapnya dan kubalas dengan lirikan
"Neng mau nggak jadi pacar kesepuluh abwang"cerocos cowok yang duduk di belakang si muka triplek."Kamu duduk di sana, semoga betah di kelas ini, saya ga betah di sini", ucap guru itu padaku
" kalo bapak ga betah keluar aja pak pintu terbuka sangat lebar!" Ucap seorang yang duduk di belakang cowok muka triplek. Yap, sampai saat ini aku belum tau nama si cowok muka triplek itu yang jelas wajahnya sangat menyejukan hati. Aku sudah jatuh hati padanya sejak di karidor sekolah." Hai? Kenalin nama gua Hanindya Glen Alvaro panggil aja hanin atau anin tapi anak anak biasa manggil gue HAGA" ucap seorang yang duduk di sampingku akupun menengok kearahnya yang tersenyum padaku. Ia memakai bandana helo kitti imut, tapi terkesan seperti anak anak.
"Gue Em- "belum selesai aku bicara langsung di potongnya
" Embun" namun tetap tersenyum padaku, aku hanya tersenyum dan mengangguk.Dan tanpa di sadari bel istirahat sudah berbunyi dan para siswa sudah berhamburan keluar ke kantin tanpa memperdulikan pak cahyo yang sedang megomel, yap guru yang tadi itu namanya pak cahyono tapi kata hanin anak anak suka manggil dia pam ceye biar keliatan keren katanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Embun Untuk Cakrawala
Teen Fiction[ follow akun ini dulu bro, sist, Anda senang, aku juga. Simbiosis mutualisme] Ini tentang Embun remaja SMA yang tak dapat kasih sayang dari ayahnya semenjak kematian mamanya 8 tahun lalu, bahkan papa lebih memihak istri baru dan anak tirinya. Papa|...