3

42 5 1
                                    










****

"jae besok bisa temenin aku di cafe tongkrongan biasa nggak?" ucapku saat mobil jaehyun sudah berhenti di depan rumahku, tidak, rumah kami. rumahku dan jaehyun bersebrangan.

"bisa cica, emang aku pernah nggak bisa kalau temenin kamu?" ini yang ku benci. jaehyun yang melakukan skinship entah itu usapan di kepala seperti yang dilakukannya sekarang, ataupun pelukan membuat ku berharap dia punya perasaan lebih kepadaku.

"nggak pernah sih jae" memang tidak pernah, jaehyun selalu menemaniku kemanapun, dan kapanpun, kami selalu bersama sejak kecil.

"aku takut aja, besok kamu sibuk mau planning buat ask zena to be your girlfriend mungkin?" tanyaku.

"nggak cica, sana masuk, nanti malam video call aku ya!" kebiasaanku dan jaehyun, melakukan panggilan vidio, sepertinya jaehyun mudah sekali merindukanku. eh, tidak.

"kamu nggak telpon zena memangnya?" jaehyun selalu bersamaku, kapan ia melakukan pendekatan dengan zena?

"nggak, kamu nanya itu mulu deh, sana masuk, dadah cica! love you!" kebiasaan kami yang lainnya.

"cih, iya deh love you too!" kataku sambil melambaikan tanganku.

jaehyun sudah pergi ke rumahnya, dan aku juga masuk ke dalam rumahku.

di rumah, aku bisa membagi ceritaku dengan kak doyoung, si kelinci pemarah yang sayangnya menjelma menjadi kakakku, tapi aku menyayanginya. bunda, yang menjadi tempat keluh kesahku. dan rumahku, menjadi tempat yang membuatku merindukan ayah setiap harinya. ayahku adalah seorang pilot, bekerja demiku, ibuku, dan kak doyoung.

****










halo !

boyfriend - jaehyun jung.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang