prolog

31 5 3
                                    

Dinginnya kota bandung , beceknya jalan setelah hujan dan satu tak lupa dengan kesunyian aku menyusuri jalanan kota bandung. Inilah yang kusukai dari kota ini memang terasa sunyi namun aku tenang. jalanan sunyi ini kususuri dengan langkah satu persatu dan sampailah pada titik akhir tujuanku apalagi jika bukan rumah .

"assalamualaikum" ucap gadis itu setelah membuka pintu

"waalaikumsalam"jawab seorang wanita paruh baya yang tak lain adalah ibu kayana

"kamu kenapa gak minta dijemput sih sama ayah atau sama raga mereka juga pasti gabakalan nolak " ucap disti Panjang lebar

"kayana gak mau nyusahin bun" ucap kayana dengan senyum manisnya

"heem terserah kamu cepat ganti baju sana biar gak masuk angin" suruh disti

kayana tak menjawab hanya mengacungkan jarinya yang di bentuk oke dan langsung pergi kekamarnya

singkat cerita raga adalah sahabatku dari kecil dia baik sangat baik , namun sikapnya agak cuek dan dinging . kami kenal karena tak sengaja dia menyelamatkanku saat aku hendak tertabrak oleh sepeda motor , dia anak pindahan dan orang tuanya adalah rekan bisnis ayahku .

setelah mandi aku membuka hpku dan membaca pesan dari kak Raga

kak raga
"keluar yu nyari makanan"

"Yah aku udah makan kak
Mana cape banget lagi baru pulang
Les"

Kak raga
"Owh oke gpp gak jadi besok
Kita berangkat bareng dijemput"

"Oke kak ditunggu hehe"
Read

Aku membuka laptopku dan mulai mengetik kata demi kata menyusunnya agar menjadi satu kalimat .

Aku adalah cerita yang belum selesai ditulis yang belum ditemukan bagaimana alur di lembaran berikutnya , yang belum ditemukan akan bertemu siapa saja selanjutnya .Namun harapan pembaca pastilah sama ingin tokoh yang disukainya tetap berada dalam rangkaian cerita _.

Sunyi 2-maret-2019


RapuhTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang