raga~

14 3 3
                                    

Matahari sedang malas mungkin untuk menampakan sinarnya . Awan mungkin sedang murung dengan warna gelapnya menandakan sebentar lagi semesta akan mengeluarkan tangisannya . Seorang gadis dengan pakaian SMA lengkap dengan rambut sebahu yang sengaja diuraikan sedang memakai sepatunya siapa lagi kalau bukan seorang kayana maureta.

"kay jangan lupa bawa kotak makannya!" suruh disti

''iyaaa bun udah dibawa '' jawab kayana

kayana melambaikan tangannya pada sahabatnya yang sudah menunggu di dekat gerbang rumahnya ya dia adalah raga

"bun kay pergi ya assalamualaikum " pamit kayana pada bundanya

"iya waalaikumsallam hatihati" jawab disti

kayana menghampiri raga yang masih setia duduk di atas motornya

"maaf ya kak jadi nunggu lama "

"iya cepet naik"

Dengan cepat kayana memakai helm yang sudah ada khusus untuknya dan menaiki motor sport milik raga

"om dimas lembur?" tanya raga

"iya ayah lembur " jawab kayana

setelah perjalanan yang tak terlalu jauh tibalah keduanya di parkiran SMA Angkasa , sekolah yang bisa dibilang cukup terkenal di kota bandung . kayanapun turun dan melepas helm nya .

"kak kay duluan ya lupa belum ngerjain pr ya dahhh" ucapnya tanpa menunggu respon dari raga

raga hanya menggukan kepalamya

hampir tiap hari kita selalu barengan kayana tapi gue gak bisa buat lo luka di akhir cerita guman raga sambil menatap punggung kayana yang semakin menghilang dari tatapannya .

Raga menyadarkan pandangannya ia kemudian menyimpan helm yang dipegangnya lalu mulai melangkahkan kakinya

~~~~~~

'' wey bro ngelmun aja ada apa nih ?'' tanya pluto heboh

"biasalah mikirin ade gumush nya itu hahah "

"iya pasti lo mikirin kayana kan ga?''

''ga jelas banget lo berdua " ucap raga kesal

"ga lo tau ga kalo lo terus terusan pendem tuh perasaan gak bakalan selesai selesai , gue tau lo berdua emang udah lama deket dan kayana juga kaya nganggap lo kakaknya dia tapi mau berapa lama lagi lo bohongin perasaan lo lo ungkapin aja dulu masalah jadi atau engga nya gimana nanti'' ucap Gibran Panjang lebar

''lo berdua ga bakalan ngerti'' ucap raga lalu segera bangkit dari kursinya .








RapuhTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang