Satu.

14.9K 1.2K 44
                                    

WARNING :

Semua tokoh atau karakter dalam cerita ini sepenuhnya milik Mo Xiang Tong Xiu, Penulis hanya meminjam nama untuk memenuhi fantasi.

* * *

"Lan Wangji."

Saat ini Lan Wangji sedang menemani Wei Wuxian yang sedang menjalankan hukuman dari sang paman, Lan Qiren.

Lan Wangji tetap diam tak bergeming, memilih untuk tak merespon panggilan pemuda didepannya.

"Lan Er-Gongzi."panggilnya lagi

Wei Wuxian berusaha memecah belah fokus Lan Wangji yang masih terlihat asik dengan buku bacaannya itu.

"Lan Zhan." Itu rengekan, bukan lagi panggilan seperti yang sebelumnya.

Lan Wangji menghela nafas kasar, lalu mendongak mentap Wei Wuxian yang saat ini sedang tersenyum manis dihadapannya.

"Kenapa kau tidak menyelesaikan hukumanmu?"tanya Lan Wangji

"Aku sudah selesai menyalinnya."jawab Wei Wuxian

Lan Wangji melirik meja tempat Wei Wuxian menyalin hukumannya sekilas. "Lalu kenapa kau mengangguku?"

Wei Wuxian berdecak. "Ayolah, Lan Zhan. Aku bosan, berbicaralah padaku."

Lan Wangji menggeleng, dia kembali bermesraan dengan buku bacaannya dan mengabaikan Wei Wuxian.

Sedangkan Wei Wuxian sendiri akhirnya menyerah, tidak lagi menganggu waktu bermesraan Lan Wangji dan buku bacaannya.

Sampai tiba-tiba ada ide gila yang muncul dipikirannya, ia tersenyum seraya memandangi Lan Wangji didepannya.

"Lan Zhan, tolong bantu aku."

Lan Wangji dengan cepat mendongakan kepalanya, menatap Wei Wuxian yang ada didepannya. "Ada apa?"tanyanya

"Mataku.."

Lan Wangji memajukan badannya sedikit lebih dekat kearah Wei Wuxian. "Ada apa dengan matamu?"tanya Lan Wangji lagi

"Aku kelilipan, Lan Zhan. Tolong bantu aku."

"Aku harus apa?"tanya Lan Wangji panik

Wei Wuxian sedikit terperangah, dia dengan jelas mendengar nada khawatir dari pertanyaan Lan Wangji barusan.

"Cium aku."

Benar-benar tak tahu malu, Wei Wuxian dengan jelas meminta Lan Wangji menciumnya. Apakah dia lupa siapa Lan Wangji?

Cup

Wei Wuxian membelalakan matanya, menatap Lan Wangji yang baru saja memberikan kecupan dipipi kanannya.

"Apa yang kau lakukan?"tanya Wei Wuxian yang terkejut

Lan Wangji tetap pada ekspresi datarnya. "Apa yang aku lakukan?" Lan Wangji malah balik bertanya pada Wei Wuxian.

Kehabisan kata-kata, Wei Wuxian malah menyeringai kearah Lan Wangji.

"Lan Wangji, jadilah kekasihku."

Dengan tak tahu malunya, Wei Wuxian kembali berbicara omong kosong kepada Lan Wangji.

Wei Wuxian memang terang-terangan mengejar Lan Wangji, seluruh murid di sekte Gusu dan murid dari sekte lain yang diundang untuk belajar disinipun sudah tahu tentang hal itu.

"Jawab aku, Lan Zhan."

Wei Wuxian kembali merengek, membuat kedua bibir Lan Zhan sedikit berkedut.

"Kau baru saja mengutarakan perasaanmu padaku?"tanya Lan Wangji

Wei Wuxian mengangguk. "Aku mencintaimu, kau dengar itu Lan Zhan?"

"Kenapa?"tanya Lan Zhan

"Apanya yang kenapa? Kau mau aku mencintai Kakakmu? Atau justru pamanmu?" Wei Wuxian tidak habis pikir oleh pertanyaan Lan Zhan barusan.

"Tidak."jawabnya singkat, seperti biasa.

"Kalau begitu, terima aku."ucap Wei Wuxian seraya menunjukan deretan gigi kelincinya kearah Lan Wangji

Lan Wangji diam selama beberapa menit, wajahnya masih tanpa ekspresi, dan hal itu berhasil membuat Wei Wuxian cemas.

"Kau kekasihku sekarang."

tbc

Moment | wangxianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang