Sepuluh.

7.8K 953 12
                                    

WARNING :

Semua tokoh atau karakter dalam cerita ini sepenuhnya milik Mo Xiang Tong Xiu, Penulis hanya meminjam nama untuk memenuhi fantasi.

* * *

"APA? PONAKANKU SUDAH LAHIR?"

Wei Wuxian berteriak frustasi, bagaimana bisa ia lupa tentang Shijienya.

Nyonya Yu menggelengkan kepalanya, berbeda sekali dengan Jiang Cheng yang sedang menatapnya tajam, sudah siap meledak kapan saja.

"Baiklah, A Cheng. Aku bersalah. Tapi bukankah sudah aku katakan? Aku ingin belajar dari Paman seperguruan Ibuku."

Jiang Cheng mendengus. "Kau bilang belajar sebentar, apa empat tahun sebentar menurutmu hah? Keponakanmu bahkan sudah bisa merangkak."

Wei Wuxian menunjukan deratan giginya, Ia tak menyangka sudah melewatkan empat tahunnya belajar ilmu Kultivasi bersama Xiao Xingchen dan Song Lan.

"Ibu."panggil Wei Wuxian

Nyonya Yu mendongak. "Ada apa, A Xian? Kau ingin makan sesuatu?"

"Tidak, aku sangat merindukanmu."

Jiang Cheng mendengus, Wei Wuxian benar-benar licik. Ia bisa memanfaatkan keberadaan ibunya untuk membuat Jiang Cheng berhenti mengoceh.

"Bahkan anakmu dan HanGuang-Jun juga sudah lahir."

Wei Wuxian membelalakan matanya. "Apa? Anak siapa?"tanyanya

"Anakmu, dan Lan Wangji."ulangnya

Wei Wuxian diam ditempatnya, apa maksudnya? Lan Wangji sudah menikah?

"Apa Lan Zhan sudah menikah?"

"Bodoh, kau ingat perempuan hamil yang diselamatkan HanGuang-Jun saat sekte Wen diserang mayat hidup?"tanya Jiang Cheng, Wei Wuxian mengangguk

"Anak itu sudah lahir, Ibunya berdoa siang malam kepada dewa agar anaknya bisa semirip kau dan HanGuang-Jun. Tapi sebagai gantinya, nyawa Ibunya harus dipertaruhkan. Dan, setelah ia berhasil melahirkan, sang Ibu meninggal."

Wei Wuxian melotot. "Apa-apaan? Kenapa dia mempertaruhkan nyawanya?"

Jiang Cheng menggeleng. "Dia memang sudah sakit, dia merasa lebih tenang kalau anak itu diurus oleh orang yang ia percaya. Dan setelahnya HanGuang-Jun mengurus anak itu sendirian."

Wei Wuxian menoleh kearah Nyonya Yu.
"IBU, NIKAHKAN AKU DENGAN LAN ZHAN SEKARANG JUGA."

Jiang Cheng mendengus. "Padahal saat itu kau marah karena hal ini, Saat kita melihat Wen Qing membisikan sesuatu ke HanGuang-Jun, sebenarnya mereka sedang membicarakan hal ini."

* * *

"Kalau kau masih tak bertemu dengannya juga hari ini, bertanyalah langsung pada Jiang Cheng. Kau mengerti, Wangji?"

Lan Xichen menghela nafasnya, dengan amat sabar ia membujuk sang adik agar menurunkan sedikit gengsinya untuk bertanya kepada Jiang Cheng tentang keberadaan kekasihnya, Wei Wuxian.

"Lalu apa kau akan membawa Lan Sizhui hari ini?"tanya Lan Xichen lagi

Lan Wangji mengangguk. "Aku akan membawanya."

"Berhati-hatilah, jangan lupa mencari penginapan. Jangan biarkan anakmu dan Wei Wuxian kedinginan."

Lan Wangji tersenyum ketika mendengar ucapan kakaknya barusan, anaknya dan Wei Wuxian ya?

Setelah perjalanan yang lumayan panjang, Lan Wangji dan Lan Sizhui sang anak akhirnya sampai di kota Yunmeng.

Baru beberapa langkah ia berjalan, seseorang secara tiba-tiba memeluk erat Lan Wangji dari belakang. Tentu saja hal itu membuat Lan Wangji menarik dirinya menjauh, dia tak suka dipeluk orang lain.

"Menjau—"

Tapi setelah melihat siapa orang yang memeluknya, Lan Wangji membulatkan matanya. Terkejut.

"LAN ZHAAAAAN."

Padahal suasana disini ramai, tapi dengan tak tahu malunya Wei Wuxian malah berteriak memanggil namanya.

"Lan Zhan, ayo menikah."

Lan Wangji hampir saja tidak bisa menopang tubuhnya sendiri, ia menatap sang kekasih. "Kau darimana saja?"

"Maafkan aku, ini salahku Lan Zhan. Aku akan menceritakannya nanti."

Wei Wuxian tersenyum, lalu ia menyadari bahwa Lan Wangji tidak datang sendirian ke Yunmeng.

"Hah.. ini, ini anak kita?"

Wei Wuxian menatap anak digendongan Lan Wangji dengan mata yang berbinar. Terlihat jelas bahwa Lan Wangji menahan malu, telinganya memerah.

"Mn."

Wei Wuxian tersenyum lagi, amat manis kali ini. Dan ini benar-benar membuat Lan Wangji kacau. Kenapa setelah bertahun-tahun tak bertemu, Wei Wuxian semakin manis saat tersenyum?

"Siapa namanya?"tanya Wei Wuxian

"Lan Sizhui, kau bisa memanggilnya A Yuan."ujar Lan Wangji

Wei Wuxian tertawa saat melihat anak kecil yang kini digendongnya memakai pakaian yang sama dengan Lan Wangji.

Ada pita didahinya, membuat senyum Wei Wuxian semakin mengembang.

"Dia mirip sekali denganmu."ucap Wei Wuxian sambil memainkan pipi anak digendongannya

"Kau belum melihatnya saat makan, ia sangat mirip denganmu Wei Ying."

"Ah dia benar-benar anakku, terima kasih kepada Ibunya yang telah mempercayai suamiku untuk mengurus A Yuan. Aku akan mengurusnya dengan baik mulai sekarang."

Lan Wangji memerah lagi. "Perhatikan kalimatmu."

"Apa? Kau menolakku?"tanya Wei Wuxian

Lan Wangji diam, berusaha menetralkan perasaannya terlebih dahulu.

"A Yuan, lihatlah. Ayahmu itu tiga kali menolakku."

Lan Wangji menggelengkan kepalanya, lalu membawa Lan Sizhui kembali ke gendongannya.

"Cari penginapan, nanti kau dan A Yuan bisa kedinginan."

Wei Wuxian tersenyum lagi, ah Lan Wangjinya masih tetap sama.

"AKU SANGAT MENCINTAI LAN ZHAN."

tbc

Moment | wangxianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang