part 4

16 7 2
                                    

Udah part 4 nih, gimana pendapat kalian tentang cerita gua, mohon kasih gua saran, agar lebih baik buat kedepannya, gua minta maaf di cerita gua sebelumnya gua ngak ngasih spasi setelah tanda baca.

Heppy reading☺️☺️☺️☺️

****
"Cik, Bu Rita kayaknya marah banget tuh gimana dong."

tanya Cinta sambil ketakutan

"Udah, kamu tenang aja kita hadapin sama sama."

Ciko menggenggam tangan cinta dengan erat, dan mereka berdua pergi, ke kantor guru

"Bener bener ya, udah telat, ngak bikin tugas, sekarang kalian ingin cabut dari sekolah, itu ngapain pegang pegang, bukan muhrim."

ucap Bu Rita sambil mencari sesuatu di dalam laci meja di depan kantor guru.

"Ngak kok buk tadi kita habis ngerjain tugas."

ucap Cinta untuk meyakinkan bu Rita

"Bikin tugas kok di belakang sekolah, kan bisa di bikin di kantin, udah kalian jangan banyak alasan."

"Ibu tau dari mana kita ada di belakang sekolah."

Ucap Ciko sambil mengerutkan dahinya.

"Kalian ngak perlu tau ibu tau dari mana, sekarang ibu pengen nanya sama kalian, ngapain kalian di belakang sekolah."

"Kita lagi ngerjain tugas buk."

Jawab mereka dengan serentak

Dari kejauhan terlihat, Hema dan teman temannya sedang tertawa.

"Buktikan, mana tugas kalian."

"Cik, mana tugasnya."

Ucap Cinta sambil berbisik

"Astaghfirullah hal adzim, ketinggalan cin."ucap Ciko dengan paniknya

"Aduuuuh, kok bisa siih, gimana dong sekarang."

"Aku akan jemput,"

Perlahan Ciko mundur, dan berlari untuk menjemput tugasnya."

"Cikooooo, kalo kamu ngak balik sekarang ibu akan laporin sama ibu kamu!."teriak Bu Rita dengan suaranya yang tinggi hingga memnggema ke seluruh penjuru sekolah.

Dengan pasrah Ciko balik lagi

"Jangan coba coba buat kabur dari saya."

Ciko bersikeras buat jelasin ke Bu Rita
"Ngak buk saya mau jemput tugas saya."

"Berdiri di sini."ucap Bu Rita dengan marah

Ciko dan cinta hanya bisa pasrah di ceramahi oleh Bu Rita

"Kalian harus ingat,kalian ini masih kls sembilan SMP umur kalian masih terlalu dini untuk pacaran, apalagi sampai sembunyi sembunyi kayak gitu, mentang mentang kalian sudah puber kalian ngak bisa seenaknya kaya gitu."

"Tapi kita ngak ngapa ngapain Buu."ucap cinta buat ngeyakinin Bu rita.

"Sekarang mungkin kalian emang ngak ngapa ngapain, tapi siapa tau kedepannya kalian mengulanginya lagi, dan kalian ngak bisa nahan keinginan kalian, di tambah lagi dengan tempat yang sepi seperti itu, pikirin itu cinta apa kamu mau menanggung malu karena hamil, apa kamu ngak malu melihat teman teman kamu menikmati masa remajanya sedangkan kamu harus mengurusi anak kamu."ucap Bu Rita untuk menceramahi mereka.

"Astaga ibuuuk, ibu berpikiran terlalu jauh." Ucap cinta

"Diam, kalo ibu lagi bicara jangan di potong."

Akhirnya Ciko dan Cinta hanya bisa diam mendengarkan ceramah Bu Rita yang panjang, sampai sampai gua juga lelah buat ngetiknya, makanya ceramahan Bu Rita gua skip sampe di situ aja.

Setelah Bu Rita selesai menceramahi mereka dengan kata kata mutiara yang begitu meresap ke dalam hati ,dia menemukan benda yang ia cari di laci meja itu. Dan ternyata dia mencari sebuah kunci, lebih tepatnya kunci gudang sekolah.

"Ayo ikuti saya."

Bu Rita mengambil sabit dan cangkul dari dalam gudang

"Ambil ini, pulang sekolah kalian berdua bersihkan ruang kelas dan pekarangan kelas kalian sampe bersih dari sampah dan rumput."

"Cuman berdua buk, iya nanti kita berdua akan bersihin."ucap Cinta sambil tersenyum.

"Jangan senang dulu cinta, kalian akan di awasi oleh pak hendri."

"Paak, pak hendri, sini pak bentar!."

"Iya buk ada apa."

"Pulang sekolah nanti bapak tolong awasin Ciko sama cinta, katanya nanti mereka mau kerja bakti."

"Oh iya Buk nanti akan saya awasi."

"Baik, kalo gitu lanjutin kerjanya pak, dan kalian jangan coba coba buat kabur, kalo kalian kabur orang tua kalian akan saya panggil kesekolah."

"Oh iya buk kami ngak bakal kabur kok." Jawab cinta dengan cepat

Akhirnya Bu Rita memperbolehkan mereka buat belajar lagi di kelas."

Pak hendri adalah penjaga di sekolahnya.

Akhirnya jam sekolah berakhir, Ciko dan cinta lansung bergegas untuk mengerjakan hukumannya yaitu membersihkan ruang dan pekarangan kelasnya.

"Cin, kamu nyapu aja dulu, kalo masalah rumput biar akau aja."kata ciko

"Oke Ciiik." Jawab Cinta dengan senyumnya yang lagi lagi membuat Ciko terdiam melihatnya.

"Ciik, cikooooo, kok malah bengong."

"Ehh iya maaf, ayo pulang udah mau ujan nih."jawab Ciko sambil meraba raba punggungnya

"Tas aku mana yah?"tanya Ciko pada cinta

"Kok pulang, kita kan mau kerja?"

"Astagaaa." Ciko menepuk jidatnya dengan sangat keras

Merekapun mengerjakan tugas mereka masing masing, setelah selesai membersihkan halaman kelasnya dari rumput, Ciko pergi ke kelas untuk melihat cinta, namun anehnya Ciko tidak melihat cinta di sana, Ciko coba memeriksa gudang siapa tau cinta ada di sana untuk mengantarkan sapu.

Ternyata di gudang tidak ada cinta, hanya ada pak hendri yang sedang tertidur pulas di depan kantor di dekat guadang. Ciko panik dan berlari lagi ke kelas untuk melihat lagi. Dan ternyata cinta menyender di dinding kls dan tertidur pulas di lantai lalu tertutup oleh meja paling belakang. Ciko menghela nafasny lega melihat cinta.

Lalu turuhlah hujan yang sangat deras, sehingga mereka terpaksa menunggu hujan reda sebelum pulang, Ciko pun duduk menyender di dinding di dekat cinta yang tertidur

Melihat cinta yang tertidur, Lalu muncul pikiran Ciko untuk untuk menyentuh bagian tubuh cinta. Perlahan tangannya bergerak dengan gemetar untuk menyentuh bagian paling menarik pada tubuh wanita itu.

Next part 5

Bagi yang penasaran scroll ke part lima ya☺️☺️☺️

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 21, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Valley Of LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang