prolog

28 3 0
                                    

Jangan lupa tinggalin jejak kalian ya:)

Happy reading!

Untuk kalian yang sama sepertiku, kalian harus KUAT!  Karena kalian gak sendirian
_Ara sultan Zein_


🌻

Suara isakan tangis di tengah  malam terdengar dari balik daun pintu, meratapi nasibnya yang sejak kecil tak pernah mendapatkan kasih sayang dari kedua orangtuanya. Ya Zein neneknya kini berdiri di depan pintu kamar cucunya, Ara. Mendengar kan suara isakan sedihnya yang sedari tadi tak kunjung diam.


Zein menahan dirinya agar tidak masuk, tapi kakinya menghianti hatinya yang sudah mantap agar tidak menemui cucunya. Dengan pelan Zein membuka pintu itu tapi ia urungkan kembali saat Ara bernyanyi dengan menahan tangisnya. Lalu ia hanya mengintip dari balik pintu. Ara terlihat sedang memegang bingkai fotonya dulu yang berumur 8 tahun. Zein tahu betul foto itu karena foto itu sedang bersama dirinya, merayakan ulang tahun bersama neneknya, Zein.

"Happy birthday Ara, happy birthday Ara happy birthday happy birthday happy birthday.... Ara"  lirihnya sesenggukan lalu tersenyum. Senyuman itu membuat Zein sangat terluka. Ternyata cucunya sangat memendam kesedihan yang sangat dalam tapi tak pernah ia tunjukan sedikitpun untuk Zein, hanya keceriaannya yang selalu ia tunjukkan untuknya. Rasa bersalah semakin menghampirinya.

7 tahun, sekian lamanya Ara tidak mendapati ucapan selamat ulang tahun dari neneknya ataupun dari sahabat-sahabat nya, Ara tahu di umur yang ke-8 tahun dirinya hanyalah anak yang broken home. Bukannya tidak mendapati tapi Ara menolak kata itu ia hanya ingin mamanya yang mengucapkannya. Bukan orang lain.

"Ma, Ara cuma pengin mama pulang buat ngerayain ulang tahun Ara sekaliii aja."  Ara berharap penuh pada sosok mamanya yang jauh.  Zein tak kuasa menahan air matanya, sedikit demi sedikit air mata itu kini turun membasahi pipinya yang sudah keriput.

"Ma, Ara gak perlu ucapan selamat ulang tahun atau kado dari temen-temen. Ara cuma pengin mama pulang"  ucapnya menunduk "Ara juga gak butuh papah buat ngucapin selamat ulang tahun buat Ara. Karna Ara benci papah, mama pergi dari rumah itu karna papah. Ara benci papah ma Ara benci!"  ucapnya lagi dengan suara isakan yang semakin keras. Tapi kemudian Ara mengecilkan volume suaranya lagi untuk menahan kesedihannya.

Sakit. Itu lah yang di derita Ara selama bertahun-tahun. Hidup tanpa orang tua memang sudah ditelateni oleh Ara.

Dengan gugup Zein berlari mengendap ke kamarnya, Zein tidak kuat, Zein tidak kuasa melihat cucunya menderita, Zein merasa bersalah karena cucunya menyimpan kesedihan yang sangat dalam tanpa ia ketahui. Kini Zein benar-benar merutuki dirinya. 

"Lihat anakmu mizan, lihat! Apa kamu tak cukup membuat Rara pergi dari rumah ini?  Kamu sudah menghancurkan kebahagiaan anakmu sendiri Mizan!" Ucapnya menangis di dalam kamar seolah-olah Zein sedang berbicara kepada putranya, Mizan.

"Apa selingkuh kamu tak cukup untuk dirimu Mizan? Hingga kamu membawa semua harta Rara lalu pergi meninggalkan istri dan anakmu? kemana kamu Mizan?!" Tanyanya membentak "kamu akan menyesal karena perbuatanmu sendiri!" lanjutnya menangis.

Tara-tara-taraaaaa, kcaw!
Semoga kalian suka Yap sama prolognya
Pasti kalian tau dong Ara itu anak apa?
Buat kalian yang sama kaya Ara, semangat! Ara selalu ada buat kalian semua:) kalo mau curhat sama Ara di akun ignya ajah yah di @Ara_zein jangan lupa pollow 👍

17 Oktober 2020 sabtu

VOTE, COMENT, SHARE, AND POLLOW AKUN WP NYA MIMIN YAP;)

BACA TERUS YAH KELANJUTAN CERITA ARA🤩

SALAM KCAW!

SAGARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang