[1] MEET

4 4 3
                                    

Hii gaess aing kambekkkk
Ada yg kangen? Gaada yodah:)

Vote dan koment jangan lupa!
Gratis kok pliss Author maksa hiks :(

Happy Reading💖

~~~

Author POV

Malam itu begitu sunyi. Remang remang lampu menerangi jalan. Benar saja ini sudah jam 9. Seorang gadis baru saja pulang dari toko buku. Ya Sasya. Sasya berjalan pulang ia memang tidak pakai kendaraan untuk ke toko buku karena toko buku lumayan dekat dengan tempat tinggalnya walaupun Sasya harus melewati hutan tetapi ia sama sekali tidak takut. Dia kan indigo.

Samar samar Sasya mendengar suara aneh dari sebuah bangunan tua rumah kecil yang agak jauh dari perumahan. Ia mendekati arah dari suara itu yang tidak jauh dari sekitarnya. Setelah mendekat dan melihat dari kaca depan ia terbelalak kaget. Dia menutup mulutnya dan matanya melongo setelah melihat kejadian didepannya.

Bolehkah dia ingin muntah sekarang? Ya bagaimana tidak ia melihat seorang pria yang sedang brutal membunuh manusia dengan darah sudah bercucuran dari perut manusia yang dibunuh itu.

Tampak kaget saat ia mundur beberapa langkah tak sengaja menginjak ranting pohon dibelakang itu. Seorang pria di dalam tau kalau ada seseorang diluar yang sedang melihat aksi nya. Kemudian Sasya mendengar suara kaki yang sedang berjalan pasti orang itu tau ada yang melihatnya.

Dengan tergesa buru buru Sasya lari dari tempat itu. Sasya tidak ingin jika orang itu menangkapnnya lalu dijadikan mangsa psikopat gila itu kan gak lucu! Ia berlari sekencang mungkin menuju ke rumahnya.
Setelah Sasya sampai rumahnya ia langsung masuk dan menutup pintu lalu menguncinya.

Dengan jantung yang berdegup kencang ia berlari ke kamar dan Bibi Ningsih pembantu nya yang melihat tingkah Sasya pun bingung. Ia langsung masuk ke kamar dan menguncinya. Tanpa Sasya sadari dari tadi psikopat itu mengejar dia sampai depan rumahnya. Pria itu menyeringai iblis.
"Tunggu tanggal mainnya gadis cantik." Umpat pria itu dan berlalu dari sana.

"Huh hampir saja nyawaku melayang jika psikopat gila itu menangkapku." Ucap Sasya saat ia dikamar. Ia tak berniat memikirkan kejadian itu lalu Sasya merebahkan badannya di kasur tak lama kemudian ia terlelap.

***

Hari ini Sasya harus bangun lebih awal. Ini hari pertama nya ke sekolah. Ya Sasya baru saja pindah dari Yunani ke Indonesia. Semuanya sudah diurus oleh Ayah nya. Sebenarnya keluarga Sasya masih utuh semua. Dia tidak memiliki saudara. Ia pindah ke Yunani karena perusahaan Ayah nya ada disana.

Ayah dan Ibu nya semua lengkap. Akan tetapi Sasya kurang kasih sayang. Setiap hari ia selalu ditinggal pergi oleh orang tua nya dengan alasan berkerja. Ya memang ia memiliki perusahaan CEO terbesar ke 2 di Yunani. Di Indonesia juga Ayah nya mendirikan perusahaan yang dipimpin oleh sepupu Sasya.
Dia bernama Farhan Alexin Assegaf. Yang memegang sekaligus memimpin perusahaan pamannya atau Ayah nya Sasya.

Dirumah, Sasya selalu mengharapkan perhatian Ayah dan Ibu nya setelah pulang kerja. Tapi orang tua nya itu selalu sibuk. Orang tua nya selalu memberi transferan Sasya uang setiap minggu nya.
Akan tetapi lain halnya. Sasya tidak membutuhkan uang dari mereka. Ia hanya ingin kasih sayang, perhatian, seperti anak anak lain yang selalu diperhatikan. Sasya iri.

Sasya bangun dari king size nya lalu membersihkan diri dan siap untuk berangkat sekolah pertama nya di sini. Setelah selesai dan siap untuk ke lantai bawah untuk sarapan pagi yang sudah disiapin oleh Bik Ningsih.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 28, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Indigo Befriend PsychoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang