Papa dokter yang terbaik

157 23 10
                                    

Jinu mendadak menghentikan mobil nya ketika menemukan seorang anak kecil yang tergeletak di tepi jalan. Segera ia turun untuk melihat kondisi anak tersebut.

Pria Kim itu meringis,menyuarakan hati nya yang terasa nyeri saat melihat anak kecil yang ia perkirakan berusia 5 tahun,tergeletak dengan baju lusuh dan tubuh yang penuh darah.

"Kamu masih hidup,kan? Ayo ikut paman"

Ia pun bergegas menggendong anak itu dan membawa nya ke dalam mobil.

"Sabar ya sayang,paman akan menyelamatkan mu"

Anak itu tak menyahut,mata nya hanya terpejam dengan tubuh yang sedikit menggigil.

Malam sudah semakin larut,namun Jinu tetap berputar arah untuk kembali ke rumah sakit nya.

"Ah,ada apa lagi ini"

Jinu menggerutu karena mobil nya yang tertahan akibat kemacetan.

"Ayolah,ini kan udah malam masa masih macet aja"

Kim Jinu terus membunyikan klakson berkali-kali dengan tak sabar.

"Ayo jalan!"

Teriak nya. Kemudian menoleh ke arah anak di bangku belakang.

"Bertahan,ya,sayang..."

"Eum..."

"Iya..iya paman tau,sakit,ya...sabar sayang"

Dokter itu segera melajukan kendaraan nya dengan cepat saat kemacetan terurai.

"Sebentar lagi kita sampai,tolong bertahan lah.."

🐰

"Selamat ma–"

"Siapkan ruang igd,ada pasien yang harus di selamatkan"

"Baik,dokter Kim"

Sambil membawa anak kecil dalam gendongan nya,Jinu berlari memasuki rumah sakit menuju ruang igd. Jinu hampir menangis karena merasakan tubuh ringan anak itu yang bergetar,ia tersenyum kelu bersamaan dengan sesak di dada akibat menahan tangis.

"Apa yang sebenarnya kamu alami"

Gumam nya berbisik.

Dengan hati-hati diletakkan tubuh kecil itu di atas ranjang rumah sakit,lalu Jinu mulai melakukan tugas nya.

"Astaga...siapa yang tega melakukan ini"

Jinu memejamkan mata beberapa saat setelah menemukan sumber luka.

Perut anak itu,ada banyak bekas goretan yang nampak seperti cambukan. Kulit nya mengelupas,berdarah. Begitu pula punggung nya yang membiru lebam.

"Demi Tuhan,siapa orang keji yang melakukan ini"

"Eomma.."

"Ya,sayang? Apa sakit?"

"Eomma...."

"Eomma? Kamu mencari ibu mu?"

Anak itu menggeleng keras.

"Apa...ibu mu yang melakukan ini?"

Ia terdiam,perlahan suara mendesis terdengar ketika Jinu mengusap luka-luka itu dengan kapas yang di beri antiseptik.

"Kamu anak hebat,paman akan memberi mu permen setelah ini. Tapi,apa kamu udah makan?"

HomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang