I

25 4 2
                                    

"Jangan khawatir akan hari esok kesusahan hari ini cukuplah hari ini."

"SAYAANGG!!"

"Astaghfirullah, apa?!"

"Hehe, udah makan?"

"Belum" ucap Lala sambil mempoutkan bibirnya. Pikir Brian bukannya menjijikan tetapi Lala sangat imut. Brian terkekeh, yang membuat mata nya berbentuk seperti bulan sabit "ayo makan bareng!" Kata Brian sambil menarik tangan Lala ke arah kantin sekolah.

"Mau duduk dimana?" Tanya Brian sambil menundukkan kepala nya. Kalau kalian pikir Lala yang pendek, kalian salah besar. Brian yang terlalu tinggi. Tinggi nya sekitar, mungkin 1,82M. Sedangkan tinggi Lala sendiri sekitar 1,58M. Bayangkan, betapa tingginya Brian di mata Lala

"Di-- di deket cowo itu aja!" Usul Lala sambil menunjukkan jari nya kearah laki laki berjaket hitam yang sedang memainkan ponselnya

"Brian mengedarkan pandangannya melihat dimana laki laki yang Lala tunjuk. "Oke, kamu duduk disana. Aku beliin makanannya ya? Kamu mau apa?" Tanya Brian. "Aku mau mie ayam!" Seru Lala

Brian menggeleng. "Gaboleh, kamu udah sering makan mie, nasi goreng aja ya?hm?" Minta Brian. Brian tidak salah, memang Lala setiap Minggu nya menghabiskan 6 bungkus mie instan, mungkin sampai kapan pun perempuan itu tetap saja akan memakan mie instan. Memang, Lala kepala batu.

Lala berfikir sejenak, dan mengangguk lucu "Oke nasi goreng tambah es teh!!" Seru Lala. Brian terkekeh sekali lagi, sambil mengacak rambut Lala "oke princess!" Ucap Brian, lalu Brian menuju warung Bu Imah untuk membeli nasi goreng. Bu Imah memang terkenal dikalangan anak murid di sini, selain nasi goreng nya yang enak, dia juga menjual seperti salad buah atau salad sayuran, 'untuk yang diet' kata Bu Imah sih begitu dan kalau dipikir Bu Imah orang nya asik juga

Lala menuju meja kosong disebelah laki laki berjaket hitam, dia duduk dan memainkan handphone nya. Tapi Lala merasa ada orang yang memperhatikannya. Lala melihat kiri kanan, ternyata laki laki berjaket hitam itu yang memperhatikannya. "Emm, m-maaf. Kenapa ka?" Ucap Lala sopan.

Laki laki itu belum merespon panggilan Lala.

Lala menggerakkan telapak tangannya di depan muka si laki laki yang sedang melamun, "Ka?" Panggil Lala sekali lagi. "E-eh maaf" kata si laki laki. "Kenapa? Kaka sakit?" Tanya Lala. "E-enggak ko, maaf ya. Permisi" ucap si laki laki sambil pergi dari meja nya

Lala terheran "Gajelas banget dah" gumam Lala

"Sayangg!!"

Lala mengedarkan pandangannya, ternyata kekasih nya. Brian  membawa nampan berisi makanan yang ia pesan. Lala berekspresi tidak suka, pasalnya Brian berteriak sangat kencang sehingga membuat anak anak melihat ke arahnya "Berisik banget toa nya ih!" Kata Lala

"Hehe, maapin" ucap Brian sambil terkekeh tidak merasa bersalah. Brian duduk di depan Lala "Nih selamat makan!!" seru Brian sambil tersenyum. Lala ikut tersenyum "Selamat makan!!" Ucap Lala

🎬

Lala mengakhiri kelas dengan pelajarannya Bu Desi, yaitu pelajaran IPA. Lala suka Bu Desi, dia orang nya sabar, dan mungkin friendly pikir Lala


Lala merapihkan buku nya dan memasukkannya ke dalam tas nya, buku yang lain ingin ia masukkan ke dalam loker 'kalo di bawa semua kebanyakkan, kaya dosa' itu kata Brian, dia yang menyuruh Lala menyisakan buku untuk ditaruh di loker, Lala sih hanya menurut


Lala berjalan menuju loker, sambil menikmati pemandangan lapangan di sekolah nya, memang lapangan hanya itu itu saja, tapi hari ini ada anak basket sedang latihan 'pemandangan indah' kalau kata Kayla teman sebangku Lala, anak nya asik tetapi 'terlalu barbar' pikir Lala, Kayla  jarang menyisakan waktu untuk berdua dengan Lala, karena Kayla orangnya bucin, dia selalu bersama pacarnya yang bernama Samuel teman kelas Brian sekaligus sahabat dekat Brian. Lala tidak masalah dengan Kayla yang selalu bersama Samuel, toh Lala juga selalu bersama Brian jadi impas, pikir Lala

Guess NotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang