IV

22 3 2
                                    

'dalam hidup pasti ada kecewanya. kecewa boleh aja, tapi jangan lama-lama. selain buang-buang waktu, dia ga akan ngerubah apa-apa.'

*Lala POV

Hari ini pulang cepat karena ada rapat untuk turnamen basket. Seharusnya aku menunggu Brian latihan hari ini, tapi melihatnya saja aku sudah ketakutan

Aku menunggu bus untuk pulang, sebenarnya aku tipe orang yang tidak suka menunggu, tapi mau bagaimana lagi

Sudah dua puluh menit aku menunggu bus, tetapi tidak datang juga. Menurut ku itu waktu yang cukup lama. Dua puluh menit menunggu bus, sendirian pula

Biasa nya bersama Luthfi, tapi dia memberitahuku kalau dia mengikuti ekskul basket.

Aku takut Luthfi dan Brian bertengkar lagi, tapi Luthfi memastikan ku bahwa dia akan baik baik saja

Oh, ya. Aku ingin memberitahu kalian, kalau aku dan Luthfi resmi bersahabat haha, seperti anak kecil bukan? Tapi menurut ku itu lucu

Emm, sepertinya aku harus berjalan kaki saja hari ini. Dan sepertinya kaki ku akan terasa sakit

🎬

Aku bersyukur karena aku sampai rumah dengan selamat, tapi benar kata ku tadi, kaki ku terasa sangat sakit

"Assalamualaikum" Salam ku. "Waalaikumsalam" Ucap bang Mark

Aku mendudukkan diri ku di sofa, kemudian menghela nafas. "Ko pulang cepet?" Tanya bang Mark.
"Ada rapat" Jawabku seadanya, jujur aku sedang malas bicara

"Mamah mana?" Tanya ku. "Keluar kota, sama ayah". Aku mengangguk, mamah ku sering keluar kota untuk menemani ayahku yang memiliki banyak urusan pekerjaan di sana

Aku bangun dari dudukku, menuju kamar "Kenapa Lo de?" Tanya bang Mark. Aku menggeleng dan memilih untuk pergi sebelum bang Mark memberi ku beribu ribu pertanyaan

🎬

*Author POV

Hari ini anak anak yang mengikuti ekskul basket sedang latihan untuk turnamen Minggu depan

Brian dan Luthfi menjadi teman satu tim. Tetapi mereka berdua kelihatannya seperti tidak akur,

"Brian!! Luthfi!! Fokus!!" Ucap ka Dimas, si pelatih basket. Mereka berdua hanya mengangguk paham,

Latihan dimulai dari berdoa, pemanasan, lalu latihan seperti biasa

Saat menggiring bola, Luthfi tidak sengaja menginjak tali sepatu Brian yang tidak terikat

'sialan' umpat Brian

Brian menghampiri Luthfi menarik kaos yang Luthfi kenakan dan-

*Bugh

"SIALAN LO!" Teriak Brian

Satu pukulan melayang ke pipi Luthfi. Luthfi mengepalkan tangannya untuk membalas pukulan Brian, tetapi sudah ditahan oleh teman nya yang lain

"Ngapain pada berantem?!" Tanya ka Dimas marah. Brian dan Luthfi hanya menundukkan kepalanya.

"MAU MENANG GA? KENAPA PADA BERANTEM??!". "Kalo gamau menang sok atuh lanjutin berantem nya!!" Lanjut ka Dimas

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 05, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Guess NotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang