'Hai, kau, yang datang tiba-tiba serupa hujan yang terbawa angin
Ini saat dimana kehadiranmu membuatku tersenyum
Imajinasi ku terkalahkan dan terseret masuk ke duniamu
Namun aku bahagia'Author POV
Pagi hari ini Lala menjalankan hari nya seperti biasa, tidur, sekolah, pulang. Seperti nya kalian juga seperti itu?
Emm, sekarang kita bahas Brian, laki laki yang berstatus pacar Lala itu, belum ada kabar sampai hari ini, semoga saja dia masuk sekolah, jadi Lala bisa menemukan nya
Oh, iya. Kalau kalian bertanya 'kenapa tidak kerumah nya saja?'. Brian tidak pernah membawa Lala ke rumah nya, tidak tahu mengapa.
Lala berjalan di koridor sekolah, menuju loker untuk mengambil buku buku yang ia simpan kemarin, sepanjang jalan banyak orang menyapa nya. Lala orang yang ramah menurut anak murid disini, bahkan kebanyakan dari mereka mengetahui hubungan Lala dan Brian
Lala menuju kelas dan bergegas untuk membaca novel nya sembari menunggu bel berbunyi
"Selamat pagi, Lala!" Sapa Kayla
Lala tersenyum dan mengangguk "Selamat pagi Kay!" Balas Lala. Kalau kalian pikir Lala dan Kayla bersahabat seperti di cerita cerita orang, kalian salah. Mereka hanya berteman
Lala mulai membaca novel nya, "Kay, udah sarapan belum?" Tanya Lala tiba tiba
"Emm, belum sih, kenapa? Mau ke kantin?" Ujar Kayla. Lala mengangguk "Ayo, temenin gue! Gue teraktir deh!"
"Kuy lah"
Mereka berdua menuju kantin untuk sarapan, mungkin kalau ada Brian, Lala bersama nya
"La!" Lala menengok, Kayla memanggilnya. "Kenapa?" Tanya Lala
"Jangan makan di kantin yu, supermarket depan aja!" Dahi Lala mengernyit "Ayo!" Ujar Kayla sambil menarik tangan Lala
"Aduh!" Lala menabrak seseorang, "Maaf" Ucap Lala, Lala mendongakkan kepala nya
"Hati hati kalau jalan" laki laki itu berjalan melewati Lala "B-brian?!"
Ya, Brian masuk sekolah hari ini
"Brian!! Tunggu!" Lala berlari meninggalkan Kayla. Brian berhenti yang membuat Lala menabrak punggung besar Brian
Brian membalikkan tubuh nya. "K-kamu kemana aja?" Tanya Lala. Brian memilih untuk tidak menjawab pertanyaan Lala, dan memilih untuk pergi
Lala kesal. "Brian!!".
Lala menarik pergelangan tangan Brian tapi Brian menghempaskan nya. "Masih peduli?" Tanya Brian tiba tiba. Lala bingung "Maksudnya apa?"
Brian berdecak kesal, "Kemaren gua gaada, Lo ga peduli kan?". "Apasih?-" Lala tanya belum mengerti
"Kemaren pas gue gaada Lo malah asik jalan berdua sama cowo lain kan?!" Tanya Brian sedikit membentak
Lala terkejut. Selama ini dia tidak pernah dibentak oleh bang Mark maupun ayah nya.
"K-kamu salah paham" ucap Lala sedikit terisak
"Salah paham apa nya sih? Udah jelas semua!" Ujar Brian.
"Ga gitu, aku cuma minta ditemenin makan ko" ucap Lala. Brian berdecak.
"Murah banget sih jadi cewek!" Kata kata Brian menusuk hati dan pikiran Lala yang membuat Lala menangis
Lala terdiam, ingin menghampiri Brian tetapi
*Bugh
Lala mengangkat kepala nya, melihat asal suara itu.
"GAUSAH KASAR SAMA PEREMPUAN!!"
Lala berlari menghampiri laki laki yang menonjok Brian. "LUTHFI!! STOP"
Lala membantu Brian berdiri. Brian menghempaskan tangan Lala begitu saja. "Oh, ini ya cowok baru Lo?" Tanya Brian kepada lala
"Selamat!" Ucap Brian dan pergi begitu saja. "Brian!!" Teriak Lala, Lala menghampiri Brian lagi
"Apa?! Belum puas sama 1 cowo?!" Tanya Brian membentak
"Ga gitu!! Aku bisa jelasin!"
*Plak!
Brian menampar pipi kanan Lala. Lala meringis kesakitan
"Ga ada yang perlu di jelasin, urusin pacar baru Lo aja sana! Murah!" Ucap Brian menekan kan kata kata nya lalu pergi meninggalkan kantin
Lala menangis, hati nya begitu hancur. "M-maaf, karena aku kamu begini" ucap Luthfi. Lala tersenyum dan menggeleng menandakan dia baik baik saja, sebenarnya dia hancur
Murid di sekolah yang sedari tadi berkumpul sudah bubar dan mungkin nanti nya Lala akan jadi bahan gosip
Lala berjalan niat nya ingin pergi ke rooftop.
Luthfi menggenggam tangan Lala, Lala menengok ke arah nya, "Aku butuh sendiri" ucap Lala sambil tersenyum, Luthfi melepas genggamannya
Luthfi merasa bersalah. Dia harus menjelaskannya pada Brian, fikir Luthfi.
🎬
*Lala POV
Ku kira semua nya akan baik baik saja, namun semua itu salah.
Aku tidak tahu hubungan ku dengan Brian selanjutnya seperti apa.
Aku bodoh. Aku kesal dengan diriku sendiri. Aku rindu pelukan Brian yang hangat.
Jujur aku kecewa dengan Brian, seharusnya dia bisa mendengarkan penjelasan ku, dja memarahi ku, dan menamparku. Dan dia tahu aku tidak suka di bentak
Bel berbunyi, mungkin aku akan disini sampai jam pulang.
Kata kata Brian terus melintas di otak ku, jujur, aku takut sendiri.
Tiba tiba aku merasakan ada seseorang duduk di sampingku, ku kira itu Brian. Luthfi ternyata
"Maaf" Ucap nya lirih. "Ga apa apa" jawab ku
Luthfi memeluk ku dari samping, "Menangis lah" ucap nya. Jujur pelukannya membuat ku nyaman,
Aku menangis di pelukan Luthfi. Membuat seragam nya basah,
"Maaf, seragam mu jadi basah karena aku" ucap ku. Luthfi menggeleng sembari tersenyum "Tidak apa apa".
"Kamu belum sarapan kan? Ini untuk mu" Ujarnya sembari memberikan aku sebungkus roti cokelat dan susu caramel. "Ini susu kesukaan mu bukan?" Tanya nya. Aku mengangguk, dari mana dia tahu susu caramel adalah kesukaan ku?. "Dari mana kau tahu?".
Dia menghembuskan nafas "Aku hanya menebak". Aku terkekeh, tebakannya tepat sekali. Luthfi ikut terkekeh. "Terima kasih" Ucap ku sembari memakan roti cokelat dari nya, "Kamu mau?" Tawar ku, dia tersenyum dan menggeleng "Tidak, aku sudah kenyang, kau saja"
Aku ikut tersenyum. 'dia baik' batin ku
🎬
la,-